TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona baru atau COVID-19 telah mempengaruhi industri pariwisata Kosta Rika. Menteri Pariwisata Kosta Rika, Maria Amalia Revelo memperkirakan keadaan akan kian sulit pada April hingga Juni 2020.
"Kami tidak ingin meremehkan situasi yang terjadi sekarang ini," kata Amalia Revelo dalam wawancara dengan Channel 7 TV News seperti dikutip laman Travel and Tour World, Sabtu 14 Maret 2020. "Dewan ekonomi sedang berupaya membuat skenario mitigasi pariwisata."
Menurut catatan Kementerian Pariwisata Kosta Rika, terdapat 3,1 juta wisatawan asing yang datang sepanjang 2019. Dan lebih dari 220 ribu penduduknya bekerja di sektor pariwisata.
Dewan Pariwisata Kosta Rika menawarkan dukungan bagi usaha kecil yang bergerak di sektor pariwisata. "Kami bersama dewan ekonomi akan mengumumkan upaya mitigasi pekan depan," tulis keterangan resmi Dewan Pariwisata seperti dikutip dari laporan The Tico Times.
Kosta Rika memiliki gunung-gunung berapi yang memberi berbagai manfaat untuk pariwisatanya. Foto: Bob Hilscher/Getty Images
Kamar Pariwisata Nasional Kosta Rika (CANATUR) menjelaskan, virus corona memberi efek luar biasa. Pembatalan pemesanan agenda wisata dan hotel meningkat drastis pekan ini.
Asosiasi Hotel Kosta Rika menyatakan pengunjung telah membatalkan lebih dari 8.000 pemesanan hotel sepanjang April sampai Juni 2020. Sedangkan Asosiasi Agen Perjalanan Kosta Rika menyatakan 90 persen reservasi wisata ke Eropa dan Asia Timur telah dibatalkan.
Mengutip Global News, Pemerintah Kosta Rika juga akan menutup sekolah dan perguruan tinggi selama dua pekan. Keputusan itu dilakukan setelah diketahui ada 23 kasus virus corona di sana.
THE TICO TIMES | GLOBAL NEWS | TRAVEL AND TOUR WORLD