TEMPO.CO, Tangerang - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta dan PT Angkasa Pura II melakukan sejumlah langkah antisipasi mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Salah satunya adalah dengan memberikan Health Alert Card (HAC)/Kartu Kewaspadaan Kesehatan.
Kartu HAC tersebut diberikan kepada pelaku perjalanan yang berasal dari negara yang terkonfirmasi 2019-nCoV, "HAC ini penting untuk diisi, banyak sekali kegunaanya," ujar Kepala KKP Soekarno-Hatta Anas Ma'ruf kepada TEMPO, Senin, 2 Maret 2019.
HAC, kata Anas, adalah alat kontrol yang dapat memberikan keterangan mengenai gambaran pelaku perjalanan selama 14 hari ke belakang, untuk dapat ditelusuri riwayat pelaku perjalanan.
HAC dibagikan di atas pesawat berikut juga dengan pengisiannya. Pelaku perjalanan mengisi identitas diri, tujuan perjalanan dan nomor kontak. "Ini penting untuk dilakukan, agar ketika ditemukan kasus virus corona yang mengenai salah satu penumpang pesawat dalam perjalanan, lebih mudah untuk melacaknya," kata Anas
Setibanya di Bandara tujuan, sisi kertas potongan kecil HAC yang sudah berisikan identitas disimpan oleh Petugas KKP. Sementara sisi kertas potongan besar diberikan kepada pelancong atau pelaku perjalanan.
Hingga 14 hari kedatangan jika terdapat gangguan kondisi kesehatan tertentu, pelaku perjalanan dimohon melapor dan berobat di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, dengan menunjukkan HAC tersebut kepada Dokter.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, memastikan selain Bandara Soekarno-Hatta, seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) siap mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia. Perseroan, kata dia, memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona serta siap dengan berbagai skenario.
Langkah antisipatif mencegah masuknya virus Corona sudah dijalankan PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan sejak awal Januari 2020, seiring dengan terbitnya Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 3 Januari 2020.
JONIANSYAH HARDJONO