TEMPO.CO, Jakarta - Sapporo Snow Festival merupakan festival salju tahunan di Hokkaido, Jepang. Festival ini memperoleh reputasi dengan patung-patungnya yang menjulang tinggi dan perang bola salju. Tapi tahun ini, penyelenggara dan pengunjung mengalami efek nyata dari pemanasan global. Cuaca Hokkaido mengalami suhu hangat yang tak normal dan salju yang turun sangat rendah.
Akibatnya, Sapporo Snow Festival kekurangan salju. CNN melaporkan bahwa, meskipun salju turun lebih rendah dari biasanya dan jumlah pengunjung juga turun, penyelenggara tetap menghadirkan lebih dari 200 patung salju. Koleksi itu dipajang selama festival 11 hari. Patung-patung itu membutuhkan sekitar 30.000 ton salju. Tahun 2020, bubuk salju dibawa dengan truk dari jauh seperti Niseko (sekitar 37 mil).
Patung-patung salju yang dipamerkan termasuk semangkok mie ramen raksasa, penghargaan untuk "Star Wars," dan replika Lazienki Park Warsawa setinggi 50 kaki. Patung tersebut diciptakan untuk memperingati 100 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Polandia.
Mengutip Majalah Travel and Leisure, beberapa konsesi dibuat karena kurangnya salju. Luncuran salju ekstra panjang yang rutin tampil di Sapporo Snow Festival, dikurangi panjangnya menjadi 100 kaki lebih pendek dari tahun-tahun sebelumnya.
Festival itu selain mengalami penurunan dari sisi penggunaan volume salju, juga mengalami penurunan pengunjung akibat kekhawatiran merebaknya wabah virus corona, sebagaimana dilaporkan The Japan Times. Pengunjung pada perhelatan 2020 mencapai 2 juta orang, namun jumlah itu menurun 716.000-an pengunjung.
Sapporo Snow Festival dikunjungi lebih dari 2 juta orang dalam 11 hari. Foto: @nanairo_eiko
Penyelenggara festival telah mengantisipasi menurunnya pengunjung, setelah pembatalan pemesanan kamar hotel secara tiba-tiba akibat merebaknya wabah virus corona. Sekolah dasar setempat juga membatalkan kunjungan tradisional mereka ke Sapporo Snow Festival, sebagai tindakan pencegahan.
Lebih dari 2 juta pengunjung yang menghadiri festival diminta untuk mengenakan masker dan menggunakan desinfektan.