Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gara-Gara Body Rafting, Ini yang Dialami Warga Desa Kertayasa

image-gnews
Sejumlah perahu membawa penumpang di Green Canyon, Cijulang, Jawa Barat, Sabtu (23/3). Green Canyon merupakan salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata di kawasan Pangandaran. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah perahu membawa penumpang di Green Canyon, Cijulang, Jawa Barat, Sabtu (23/3). Green Canyon merupakan salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata di kawasan Pangandaran. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki bentang alam yang indah, bila dikelola dengan baik, bisa mendatangkan devisa bagi warga desa. Itu yang dialami warga Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Jerih payah mereka menggarap potensi wisata, membuat Desa Kertayasa dipilih menjadi juara Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 yang dihelat Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Kepala Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Muhtar Tajidin menuturkan wisata yang dikembangkan di desanya berupa paket wisata body rafting Green Canyon di Sungai Cijulang, Pangandaran.
 
"Dalam wisata body rafting ini, wisatawan diajak susur sungai dengan berenang memakai badan sebagai medianya, dibekali helem, jaket, pelampung, deker, dan pengaman lainnya," kata Muhtar usai menerima penghargaan sebagai juara pertama kategori Desa Wisata Maju 2019, yang dihelat Kemendes PDTT di kawasan Tebing Breksi Yogyakarta Selasa 10 Desember 2019.
 
Dalam wisata body rafting ini, wisatawan diajak susur sungai dengan berenang memakai badan sebagai medianya, dibekali helem, jaket, pelampung, deker, dan pengaman lainnya. Foto: @greencanyonpangandaran
 
Body rafting Green Canyon menurutnya merupakan olahraga rekreasi air yang memacu adrenalin. Soal seru, jangan ditanya. Terutama jika melibatkan rombongan besar. Dalam paket wisata ini peserta awalnya diantar ke sebuah bukit lebih dulu dengan mobil bak terbuka. 
 
Kemudian perjalanan berlanjut menuju titik start dengan jalan kaki menuruni bukit kurang lebih 200 meter, sebelum nyebur untuk susur sungai Cijulang hingga berakhir di Green Canyon yang berjarak 10 km.
 
Muhtar menuturkan program wisata ini dikembangkan sejak 2009 silam. Saat itu pihak desa khususnya para pemuda miris melihat obyek wisata Green Canyon. Pasalnya Desa itu tak memiliki aktivitas pengelolaan wisata, padahal memiliki bentang alam air nan menarik.
 
“Dulu, saat masih ada LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) sempat dikelola sebentar tapi kemudian tak diurus lagi, akhirnya mulai 2009 itu desa inisiatif membentuk kelompok dan mulai menghidupkannya,” ujarnya.
 
Dalam pengelolaannya sebelum ada program dana desa, Muhtar mengatakan pihaknya mengandalkan dana seadanya dari kucuran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) bidang Pariwisata. Besarnya saat itu sekitar Rp50 juta.
 
Sejumlah wisatawan melompat dari atas batu saat berenang di Green Canyon, Cijulang, Jawa Barat, Sabtu (23/3). Green Canyon merupakan salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata di kawasan Pangandaran. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
 
Kemudian pembiayaan pengelolaan dilanjutkan memakai dana APBDes non dana desa yang disalurkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Baru pada 2016 program itu memakai penyertaan modal yang bersumber dari Dana Desa yang besarnya rata rata Rp100 juta.
 
"Alhamdulilah saat ini setiap tahun kunjungan wisatawan rata-rata sudah mencapai 1.500 orang dan mampu berkontribusi ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp125 juta per tahunnya,” ujarnya. Sedangkan total pendapatan desa itu mencapai Rp2,7 miliar.
 
Muhtar mengungkapkan, ledakan kunjungan di program wisata body rafting itu pernah terjadi medio 2015 silam. Saat itu dalam setahun tercatat 8.000 orang wisatawan berduyun-duyun menyambangi desa itu demi body rafting.
 
Muhtar mengatakan sejak desa itu mengembangkan paket wisata body rafting, lambat laun mulai berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat setempat. Ratusan pemuda desa itu kini memiliki pekerjaan sebagai pemandu wisata yang totalnya berjumlah 115 orang.
 
“Selain itu ada juga yang bekerja menjadi pengelola desa wisata khusus 10 orang, pengurus BUMDes sebanyak 10 orang, dan yang bergerak di angkutan wisata lebih dari 10 orang,” ujarnya.
 
Belasan warga juga mendapat pekerjaan sebagai pengemudi perahu, yang bertugas menjemput wisatawan yang melakukan body rafting.  
 
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Kertayasa Cijulang Pangandaran selaku pengelola desa wisata, Teten Sukamto mengatakan awal gerak desa wisata itu memang baru terlihat geliatnya setelah program dana desa masuk.
 
Kepala Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Muhtar Tajidin (memakai udeng/ikat kepala), saat menerima hasiah juara I Lomba Desa Wisata 2019. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
“Awalnya kami memakai dana desa yang besarannya Rp50 juta lalu tiga tahun berikutnya dapat kucuran Rp100 juta per tahun, untuk menggarap program desa wisata itu,” ujarnya.
 
Teten menuturkan, sebagai pemancing wisatawan, tak melulu mengandalkan obyek alam yang tersedia. Tapi juga dikuatkan dengan atraksi dan dipilih menghidupkan seni budaya di Kertayasa. Misalnya seni tradisi angklung dan Benjang Batok.
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


15 Rekomendasi Wisata Pangandaran, Mulai dari Pantai hingga Wisata Cagar Alam

29 Desember 2023

Pengunjung memadati pesisir pantai barat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu, 29 April 2023. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Lebaran yang masuk di lima objek wisata Pangandaran mencapai sekitar 50.000 pengunjung. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
15 Rekomendasi Wisata Pangandaran, Mulai dari Pantai hingga Wisata Cagar Alam

Wisata Pangandaran tidak hanya pantai saja. Ada juga wisata cagar alam hingga Green Canyon yang tak kalah bagus. Ini rekomendasinya.


Puluhan Destinasi Wisata Pangandaran, Kampung Halaman KSAD Jenderal Agus Subiyanto Kandidat Panglima TNI

11 November 2023

Sebuah perahu mengangkut sejumlah wisatawan untuk menikmati Obyek Wisata Green Canyon di Pangandaran Jawa Barat, (9/10). Objek wisata yang terkenal dengan air sungai yang hijau, saat musim penghujan, kini menjadi keruh karena erosi di daerah hulu sungai. Tempo/Aris Andrianto
Puluhan Destinasi Wisata Pangandaran, Kampung Halaman KSAD Jenderal Agus Subiyanto Kandidat Panglima TNI

KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto belum lama ini pulang kampung ke Pangandaran. Ini sejumlah destinasi wisata kampung kandidat Panglima TNI itu.