TEMPO.CO, Jakarta - Pasir putihnya yang sempurna, perairannya biru kehijauan, dan lingkungannya sangat fotogenik dengan aksesoris menara batu kuno di pulau kecil di lepas pantai. Segala aksesori itu menjadikan Pantai La Pelosa di Sardinia, Italia, salah satu pantai paling terkenal di dunia.
Tapi Pada pertengahan November, dalam upaya untuk melestarikan pantai, pihak otorias pariwisata dan kota di Sardinia mengumumkan batasan jumlah pengunjung dengan sistem tiket. Dewan Stintino, kota terdekat, di ujung barat laut pulau itu, telah sepakat untuk membatasi jumlah pengunjung pantai selama musim panas hingga 1.500 orang dewasa setiap hari. Anak-anak tidak akan dihitung.
Wali Kota Antonio Diana, yang mengumumkan kebijakan itu, mengatakan kepada CNN Travel bahwa baru-baru ini selama musim panas, terdapat 6.000 orang di pantai per hari, “Kami membatasi jumlah karena bebannya terlalu banyak," katanya. "Kami perlu melindunginya, sehingga kami bisa menjamin kelestarian pantai untuk 500 tahun ke depan.”
Pantai La Pelosa di Sardinia, salah satu pantai terindah di dunia mengalami overtourism. Foto: @sardegna_reporter
Diana menyebut La Pelosa adalah pantai paling populer di Sardinia - semua orang ingin datang ke sini. “Tapi ini adalah keseimbangan geologis yang sangat berbahaya, jadi kami melakukan pekerjaan ini untuk menjamin masa depannya,” ujarnya. Bagi dewan kota dan pelaku pariwisaya, angka 6.000 orang rata-rata per hari bukanlah ide yang bagus bagi pariwisata berkelanjutan.
Lalu sistem tike dijalankan. Pemerintah Sardinia mengutip US$4,4 per pengunjung atau setara Rp70.000. Keputusan ini tak tergesa-gesa. Dewan menugaskan penelitian untuk menentukan berapa idealnya jumlah pengunjung, yang bisa bertandang ke pantai tanpa menimbulkan kerusakan.
"Kami memiliki slogan: 'La Pelosa una volta ma per tutti,' La Pelosa untuk semua orang kecuali untuk yang satu ini. Anda tidak dapat pergi setiap hari ke pantai ini pada liburan Anda di Sardinia, misalnya; mungkin Anda bisa pergi dua atau tiga dalam sepekan. "
Langkah ini telah diumumkan sebagai "proyek eksperimental," tetapi Diana mengatakan kepada CNN Travel, bahwa program ini akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Pihak berwenang Stintino telah memimpin tim untuk meneliti pantai-pantai di Sardinia sejak 12 tahun lalu.
Mereka telah mengeluarkan inovasi, antara lain larangan merokok dan pedagang di La Pelosa dua tahun lalu. Program itu telah direplikasi di pantai-pantai lain di pulau itu. Pihak berwenang juga menghancurkan jalan yang dibangun pada 1950-an yang melintasi bukit-bukit pasir, dan menyingkirkan taman-taman pribadi di bukit pasir.
"Kami sedang mengambil alih kembali tanah itu, mengambil jalan, dan membuat titik akses baru," katanya, seraya menambahkan bahwa pekerjaan itu harus dimulai sebelum 2020.
Lalu idealkan bermain di pantai dengan US$4,4? Menurut Diana uang itu sebagai ganti layanan public, yang dipakai untuk membayar penjaga pantai dan keamanan. Ini akan diperkenalkan pada awal musim tahun depan.
Program pembatasan pengunjung di Pantai La Pelosa akan diterapkan dalam jangkan waktu yang panjang. Foto: @emilianovincenti
Pantai-pantai Sardinia dikenal sebagai pantai terbaik di dunia. Artinya, pemerintah Sardinia juga harus berjuang dengan overtourism. Orang-orang mengambil pasir dari pantai sebagai kenang-kenangan, telah menyebabkan larangan menghilangkan pasir dari garis pantai. Pasangan Prancis tertangkap mencuri pasir pada Agustus, mereka menghadapi hukuman penjara enam tahun.