Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaitaku no Mura, Kota Amerika di Pinggir Sapporo

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Kantor Kaitakushi (kantor Kolonisasi Hokkaido) berdiri megas di pinggir boulevard, dengan kereta kuda dan polisi lalu lalang seperti saat era Meiji. TEMPO/Suseno
Kantor Kaitakushi (kantor Kolonisasi Hokkaido) berdiri megas di pinggir boulevard, dengan kereta kuda dan polisi lalu lalang seperti saat era Meiji. TEMPO/Suseno
Iklan

TEMPO.CO, SapporoSapporo, ibu kota Hokkaido berdiri salah satunya atas jasa warga Amerika Serikat, yang membangun permukiman di wilayah itu. Kini, bekas-bekas kota itu dijadikan Hokkaido Historical Village Museum, sebuah museum luar ruangan yang berbentuk kota.

Lokasinya berada di pinggiran Sapporo, yang dikelilingi pertanian dan desa nelayan. Hokkaido Historical Village Museum terdiri atas 52 bangunan itu tak berfungsi lagi. Bangunan-bangunan memamerkan arsitektur bangunan pada masa perintisan Hokkaido: Kaitaku no Mura (Hokkaido Historical Village).

Jejak kota berarsitektur Amerika Serikat itu, bisa ditelusuri pada 1869, saat era Meiji. Mengutip Okinawa Stripes, Kantor Kaitakushi (kantor Kolonisasi Hokkaido) ditugaskan untuk mengembangkan dan mengisi perbatasan Hokkaido yang kaya sumber daya itu – saat itu Hokkaido masih terpencil.

Untuk melakukan itu, Kaitakushi mempekerjakan para ahli dari Amerika Serikat (AS). Para pejabat saat itu mengakui kepiawaian orang-orang Amerika yang mampu membangun kota-kota di wilayah terpencil dan memiliki cuaca ekstrem. Selain itu, orang-orang Amerika dianggap tak memiliki ambisi menjajah Timur Jauh sebagaimana negara-negara Eropa – yang bisa jadi malah mencaplok Hokkaido untuk kepentingan sendiri.

Rumah-rumah bergaya Amerika ini, rangka-rangkanya didatangkan dari Illionis dan Ohio. TEMPO/Suseno

Lalu, didatangkanlah warga AS untuk membuka permukiman pertama di Hokkaido. Mereka membangun Midwest Amerika-Jepang, lengkap dengan peternakan sapi perah, memelihara sapi untuk daging sapi, dan membuat pabrik bir; industri yang hampir tidak ada di tempat lain di Jepang.

Mereka juga dipersenjatai dan membangun permukiman berarsitektur Amerika yang dapat menahan musim dingin yang brutal -- jauh lebih baik daripada kebanyakan rumah-rumah Jepang. Arsitektur Eropa memang populer pada era Meiji (1868-1912) di Honshu, Kyushu dan Shikoku, yang didasarkan pada model Inggris, Jerman, dan Prancis. Walhasil Hokkaido menjadi pengecualian yang unik, dalam periode sejarah arsitektur Jepang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baber shop ala Amerika, dibawa oleh orang-orang Amerika ke Sapporo pada abad 19. TEMPO/Suseno

Kaitaku no Mura adalah sisa-sisa fisik perumahan dari Hokkaido yang di-Amerikanisasi ini. Orang-orang Amerika juga membangun stasiun, dan menjadi spot yang menarik di Hokkaido Historical Village. Stasiun berdindikng kayu itu, memiliki atap sirap berwarna kemerahan. Inilah cikal bakal Stasiun Sapporo, sebelum dipindahkan di tengah Kota Sapporo modern.

Orang-orang Amerika membangun kota tua Hokkaido dengan perencanaan yang luar biasa. Terdapat boulevard besar yang berjajar pohon-pohon. Di kiri kanan itu, berdiri kantor-kantor pemerintah dan perumahan. Rangka-rangka rumah itu didatangkan langsung dari Ohio dan Illinois. Di jalan lapang itupula gedung kapitol Kaitakushi.

Boneka pengrajin kayu Jepang, menunjukkan kehidupan di kota yang dibangun oleh orang-orang Amerika. TEMPO/Suseno

Eksterior yang menawan itu juga diimbangi interior yang menggugah wisatawan. Di dalamnya terdapat patung-patung seukuran manusia, yang menggambarkan kehidupan masa itu. Diorama itu dilengkapi dengan perabot, perkakas, dan pernak-pernik kecil yang ada pada masa itu.

Bila seharian berada di Kaitaku no Mura, wisatawan bisa berkunjung ke kafetaria, untuk menikmati kudapan khas Hokkaido.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mencicipi Miso Ramen di Kota Asalnya Sapporo

27 Januari 2024

Susukino, Sapporo, Hokkaido, Jepang. Unsplash.com/Kwon Youn
Mencicipi Miso Ramen di Kota Asalnya Sapporo

Di Sapporo terdapat Ramen Alley, tempat berkumpulnya kedai ramen terkenal


Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik, Jepang Sempat Waswas

13 April 2023

Orang-orang menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan rudal balistik jarak menengah atau lebih, di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 13 April 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik, Jepang Sempat Waswas

Korea Utara kembali uji rudal balistik. Jepang sempat memberlakukan peringatan darurat di Hokkaido.


Di Jepang, Gelombang Panas dan Suhu Terdingin Hanya Berjarak Sepekan

17 Agustus 2021

Penduduk setempat diselamatkan oleh tentara Pasukan Bela Diri Jepang menggunakan perahu di jalan banjir, yang disebabkan oleh hujan lebat di Omuta, prefektur Fukuoka, Jepang selatan 7 Juli 2020. Pejabat badan cuaca mendesak orang-orang agar waspada terhadap longsoran lumpur, meluapnya sungai, dan banjir di daerah dataran rendah. Banjir Jepang ini adalah bencana alam terburuk di Jepang sejak Topan Hagibis pada Oktober tahun lalu yang menewaskan sekitar 90 orang. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Di Jepang, Gelombang Panas dan Suhu Terdingin Hanya Berjarak Sepekan

Cuaca ekstrem 'mengobok-obok' sebagian wilayah di Jepang. Satu kota alami suhu Agustus yang terdingin sepanjang 128 tahun.


Jepang Tambah 3 Perfektur Ke Daftar Status Darurat COVID-19

14 Mei 2021

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung saat menikmati keindahan mekarnya bunga sakura di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang, 27 Maret 2021.REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jepang Tambah 3 Perfektur Ke Daftar Status Darurat COVID-19

Jepang berencana menambah jumlah perfektur yang harus menerapkan status darurat COVID-19.


Bahagianya Pasangan Lesbian Jepang Sambut Putusan Pengadilan

22 Maret 2021

Pasangan lesbian Jenny dan Narumi berbagi momen ringan di rumah orang tua Jenny di Tokyo, Jepang, 19 Maret 2021. Foto: REUTERS/Akira Tomoshige
Bahagianya Pasangan Lesbian Jepang Sambut Putusan Pengadilan

Pengadilan Sapporo, Jepang, menyebut melarang pernikahan sesama jenis melanggar konstitusi.


Pengadilan Jepang: Melarang Pernikahan Sesama Jenis Adalah Inkonstitusional

17 Maret 2021

Pasangan sesama jenis saling berpelukan saat ikuti upacara pernikahan sesama jenis pada Hari Valentine, di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 14 Februari 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Pengadilan Jepang: Melarang Pernikahan Sesama Jenis Adalah Inkonstitusional

Pengadilan Distrik Sapporo Jepang menyatakan melarang pernikahan sesama jenis adalah perbuatan inkonstitusional


Kasus Covid-19 Naik, Dua Kota di Jepang Ini Dikeluarkan dari Kampanye Wisata

2 Desember 2020

Pusat jajanan Dotombori di Osaka. Foto: @joshjphotography_
Kasus Covid-19 Naik, Dua Kota di Jepang Ini Dikeluarkan dari Kampanye Wisata

Kasus Covid-19 baru-baru ini di dua kota tujuan wisata populer Jepang itu dilaporkan melonjak.


Kereta Wisata Hamanasu di Hokkaido, Gerbong Dilengkapi Kotatsu

7 September 2020

Bagian depan kereta Hamanasu dicat dengan warna merah muda. Ada lima gerbong yang memiliki ruangan bersantai, bagian terpisah pribadi dilengkapi meja kayu pendek berselimut atau kotatsu. Foto: Kyodo
Kereta Wisata Hamanasu di Hokkaido, Gerbong Dilengkapi Kotatsu

Hokkaido Railway Company meluncurkan kereta ekspres multiguna, Hamanasu, yang dilengkapi dengan kotatsu: meja kayu pendek berselimut.


Misteri Ainu, Penduduk Asli Jepang yang Sulit Dijumpai

20 Mei 2020

Rumah suku Ainu dengan patung beruang yang dianggap sebagai binatang suci. Foto: @giapponeinitalia
Misteri Ainu, Penduduk Asli Jepang yang Sulit Dijumpai

Masyarakat adat Jepang, Ainu, adalah pemukim awal Hokkaido, pulau di utara Jepang. Tetapi sebagian besar pelancong jarang mendengar tentang mereka.


Peneliti Jepang Prediksi Korban Meninggal Virus Corona 400 Ribu

15 April 2020

Seorang pria yang mengenakan masker saat mewabahnya virus corona melewati patung lambang Olimpiade di Tokyo, Jepang, 6 Maret 2020. Pesta olahraga terbesar di dunia ini berpotensi diundur hingga akhir tahun, sejumlah event ujicoba telah ditunda dan upacara pengambilan api Obor Olimpiade akan dilaksanakan tanpa penonton. REUTERS/Stoyan Nenov
Peneliti Jepang Prediksi Korban Meninggal Virus Corona 400 Ribu

Peneliti dari Hokkaido University memprediksi korban jiwa akibat wabah virus Corona bisa mencapai 400 ribu orang jika tidak dilakukan pencegahan.