Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Keunikan Parade Merah Putih Sambut Pelantikan Presiden

image-gnews
Pedati untuk mengarak foto Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pedati untuk mengarak foto Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selebrasi budaya bertajuk Parade Merah Putih Dari Yogyakarta Untuk Indonesia yang bakal digelar Sabtu 19 Oktober 2019 jam 15.00 di DPRD DIY Malioboro hingga benteng Vredeburg Yogyakarta. Perhelatan ini untuk menyambut pelantikan presiden Joko Widodo dan wakil presiden RI Ma'ruf Amin punya sejumlah fakta menarik. Apa saja?

1. Empat Gunungan

Laiknya upacara Grebeg Kraton, Parade Merah Putih juga akan mengarak empat buah gunungan: gunungan salak dari Sleman, gunungan bakpia dari kota Yogyakarta, gunungan geplak dari Bantul dan gunungan sayur buah dari Watu Lumbung. Gunungan ini akan diarak dari titik start hingga finish untuk selanjutnya dibagikan kepada masyarakat.

Pesan yang muncul dari gunungan ini adalah menjadi pemimpin harus memberi kemanfaatan bagi masyarakat. Publik berharap duet Jokowi dan Kyai Ma'ruf dapat memakmurkan rakyat Indonesia.

Gunungan untuk memeriahkan Parade Merah Putih menyambut pelatikan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. TEMPO/Pribadi Wicaksono

2. Bendera Merah Putih Raksasa

Pada Parade Merah Putih akan dibentangkan bendera merah putih sepanjang 74 meter. Bendera ini akan dibawa laskar Barisan Shiratal Mustaqim Central Kota. Panjang 74 meter melambangkan usia kemerdekaan Republik Indonesia. Harapannya bangsa Indonesia senantiasa panjang umur dan rakyatnya aman damai tentram sejahtera selamat dunia akherat.

3. Arakan Pedati Sapi

Foto Jokowi dan Kyai Ma'ruf akan diarak menggunakan pedati sapi. Pedati sapi dipilih karena sarat makna. Kepemimpinan duet Jokowi Kyai Ma'ruf diharapkan senantiasa berkharakter prasojo (sederhana), bervisi kerakyatan dan memihak pada nasib kaum buruh, tani dan wong cilik. Kehadiran pedati sapi yang ditarik dua ekor sapi menyusuri Malioboro akan menjadi pemandangan yang unik. Sebab moda transportasi angkutan barang ini kini sudah langka dan hanya dapat ditemui di pelosok desa tertentu.

4. Suasana Religius

Keikutsertaan kelompok Hadroh Uzwathon Khasanah memberi nilai religius dalam parade merah putih. Seni religi Islami ini beranggotakan puluhan orang ibu-ibu Kradenan Gamping Sleman. Mereka akan berparade sembari melantunkan Sholawat Nabi Muhammad SAW diiringi alat musik terbangan.

Ilustrasi komunitas sepeda onthel. Parade Merah Putih untuk menyambut pelantikan Presiden Jokowi dimeriahkan dengan komunitas sepeda onthel.Tempo/Budi Purwanto

5. Barongsai

Barongsai Panbers turut meriahkan parade. Kesenian khas etnis Thionghoa ini akan tampil dengan empat buah barongsai dan melakukan perform sepanjang jalan Malioboro. Keikutsertaan barongsai ini adalah partisi dari masyarakat Thionghoa Yogyakarta. Hal ini menjadi cerminan pembauran budaya yang memperkokoh keragaman seni budaya di tanah air.

6. Dimeriahkan Marching Band

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Partisipasi dari kalangan dunia pendidikan juga muncul. Dua kelompok marching band masing-masing dari Universitas Gadjah Mada dan SMA Bopkri ll serta paskibraka Resimen Mahakarta DIY dan Universitas Pembangunan Nasional UPN "Veteran" akan tampil memperkuat rangkaian parade. Keterlibatan pelajar mahasiswa dalam gerakan kebangsaan semacam ini merupakan salah satu upaya nyata memupuk rasa cinta tanah air dan bela negara.

7. 100 Abdi Dalem 

Abdi dalem Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman juga mendukung parade. Sekitar 100 orang abdi dalem dengan busana khas surjan pranakan akan ikut berbaris dalam rangkaian parade. Sebagian besar dari mereka sudah berusia lanjut. Namun semangatnya untuk senantiasa membaktikan diri untuk NKRI tak pernah surut.

8. Kereta Kencana Kraton

Kereta kencana kraton akan turut tampil. Kereta akan ditarik empat ekor kuda. Penumpangnya adalah duta museum DIY. Perhelatan parade dimanfaatkan pula sebagai promosi budaya dan pariwisata khususnya edukasi bagi masyarakat untuk berkunjung ke museum. Lokasi finish parade merah putih inipun, juga mengambil tempat pada salah satu museum dengan pengelolaan terbaik di Indonesia yakni Benteng Vredeburg.

9. Edo Kondologit

Penyanyi papan atas Edo Kondologit khusus datang dari Jakarta untuk ikut memeriahkan Parade Merah Putih dari Yogyakarta Untuk Indonesia. Artis kelahiran tanah Papua ini rencana membawakan empat tembang yakni _Aku Papua, Pancasila Rumah Kita, Indonesia Pusaka dan Gebyar-Gebyar. Edo dalam banyak konser tampil memukau khalayak karena suara khasnya yang elok.

Kereta Keraton Yogyakarta yang akan tampil dalam Parade Merah Putih. TEMPO/Pribadi Wicaksono

10. Parade Komunitas

Yogyakarta dikenal sebagai gudang komunitas. Ratusan komunitas dengan berbagai jenis ada disini. Dalam parade nanti ikut dua kelompok komunitas. Pertama komunitas sepeda onthel. Mereka akan tampil dengan busana jadul khas pejuang '45. Ada tiga kelompok sekaligus, yakni Paguyuban Onthel Rabuk Yuswo (PORY), Komunitas Onthel Jadul (Kodja) dan Komunitas Onthel Kalasan Raya (Kokaraya).

Berikutnya adalah Jogjakarta Land Rover Community (JLRC) yang akan menurunkan enam mobil masing-masing membawa tokoh nasional Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan HB IX, Sri Paduka Pakualam VIII, Panglima Besar Jendral Soedirman dan Ki Hajar Dewantara. Sosok mereka dimunculkan sebagai ajakan reflektif bagi publik agar senantiasa mengingat suri teladan pahlawan kusuma bangsa.

"Kami mengundang masyarakat luas hadir dan menjadi saksi acara itu," ujar kesuksesan acara itu Koordinator Parade Widihasto Wasana Putra.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

11 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

21 jam lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

2 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

3 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

BMKG pada Rabu telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Yogyakarta pada 14-16 Maret.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.