TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan padang savana di lereng Gunung Semeru meluas. Hingga Senin, 30 September, luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 93 hektare, yang tersebar di sejumlah titik.
"Sampai kemarin masih ada satu titik kebakaran hutan," kata Kepala Sub Bagian evaluasi dan laporan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Arifin, Senin 30 September 2019.
Kepulan asap tipis masih teramati di Ayek-Ayek. Lokasinya berada di jurang yang berjarak sekitar 5,5 kilometer dari posko Ranupani. Lokasi terjal dan medab sulit menghambat pemadaman api.
Kini, petugas BBTNBTS dibantu relawan, BPBD, militar, masyarakat sekitar dan polisi berkoordinasi untuk penanganan lanjutan. Sementara sejumlah titik api berhasil dijinakkan. Antara lain Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo dan Watu Tulis.
Total sebanyak 359 personil diturunkan untuk memadamkan kebakaran. Mereka bertugas secara bergiliran. "Fokus pemadaman mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga pada total," katanya.
Prinsip pemadaman dan pengendalian, katanya, mengutamakan keamanan dan keselamatan personil. Memadamkan api didahulukan area yang terjangkau. Memperhatikan arah dan kecepatan api serta dibuat sekar bakar untuk menghentikan laju kebakaran. EKO WIDIANTO