TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Jawa Timur memiliki kepulauan yang indah. Kabupaten Sumenep, Madura, misalnya. Kabupaten itu memiliki 126 pulau. Pualau terjauh berada di Kecamatan Masalembu, di seberang Kalimantan Selatan.
Tentu, di antara pulau-pulau itu, terdapat pulau-pulau indah dengan pantai dan terumbu karang yang menawan. Jawa Timur juga memiliki Pulau Bawea, yang memiliki rusa endemik. Nah, berikut adalah pulau-pulau kecil yang memiliki potensi wisata besar.
Pulau Bawean, Gresik
Pulau Bawean lokasinya sekitar 120 kilometer sebelah utara Gresik. Pulau ini memiliki destinasi wisata yang komplit, dari penangkaran rusa, danau, hingga air terjun. Hotel-hotel pun bisa didapat dengan mudah di Pulau Bawean.
Untuk wisata bahari, bisa mencoba Gugusan Pulau China, Lolobi, Karabila dan Nusa. Pulau-pulau ini memiliki taman bawah laut, yang bisa dinikmati dengan hanya ber-snorkeling. Pulau China merupakan pulau yang terbesar, fasilitasnya pun lengkap – termasuk penginapan. Sementara pulau-pulau lainnya, wisatawan harus membawa peralatan sendiri, bahkan bekal untuk konsumsi.
Kombinasi air jernih berwarna hijau toska di permukaan, terumbu karang, dan ikan-ikan kecil, membuat wisatawan enggan pulang. Bawalah kamera tahan air, agar Anda tak kehilangan kenangan keindahan bawah laut Bawean.
Wisatawan dengan snorkel menikmati keindahan terumbu karang dan ikan badut. Foto: @giliketapangprobolinggo
Gili Ketapang, Probolinggo
Meskipun menyandang nama gili, pulau ini tak berada di Bali ataupun Lombok: Gili Ketapang. Lokasinya sekitar 30 menit dari pantai utara Probolinggo. Pulau ini bisa dijangkau dengan perahu motor sewaan di Pelabuhan Tanjung Tembaga. Akses ke pulau itu terbilang mudah, karena Gili Ketapang merupakan ikon wisata bahari Kabupaten Probolinggo.
Wisatawan bisa bersantai di pasir putih begitu tiba di pantai Gili Ketapang. Berenang juga sangat memungkinkan karena lautnya yang tenang. Namun, bila ingin mengenal Gili Ketapang lebih dalam, ambillah snorkel atau tabung selam. Gili Ketapang merupakan rumah bagi beragam terumbu karang dan ikan badut. Luasnya pulaunya yang hanya 68 hekatare, membuat Anda bisa jogging atau berjalan kaki mengitari pulau.
Pulau Nusa Barong
Pulau Nusa Barong berada di wilayah Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember. Tak seperti pulau-pulau destinasi wisata di Jawa timur lainnya, Nusa Barong memiliki hutan tropis dan hutan mangrove. Hutan-hutan itu, membuat Nusa Barong lebih sejuk, meski beriklim pantai.
Pulau Nusa Barong berada di Samudera Indonesia, yang berombak kuat. Namun, bila wisata pantai atau menyelam tak memungkinkan, wisatawan bisa mengagumi cagar alam Nusa Barong yang kaya dengan flora dan fauna. Pulau ini merupakan rumah bagi beragam mamalia, burung, reptil, dan serangga. Anda bisa menemukan monyet kra, lutung budeng, rusa jawa. elang laut dada putih, hingga penyu hijau.
Kandungan oksigen yang tinggi, membuat pulau ini pas untuk yoga dan wisata bahari. Foto: @khofifah.ip
Gili Iyang
Oksigen yang murni dan dalam jumlah yang banyak, terbukti membantu metabolism tubuh sehingga manusia lebih fit dan bugar. Hal itu bisa didapat di Gili Iyang, yang disebut juga sebagai Pulau Oksigen. Kandungan oksigen di pulau ini memang tinggi. Pulau yang masuk Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura ini, kadar oksigennya rata-rata di atas 20 persen.
Pepohonan yang lebat dan minimnya polusi, memiliki andil besar terciptanya oksigen yang besar di Gili Iyang. Kualitas udara yang bagus membuat warganya sehat dan panjang umur. Selain bisa rilaks di pulau beroksigen tinggi itu, Gili Iyang menawarkan alam bawah laut yang indah. Selain bermain-main di pantai, snorkeling dan diving menjadi aktivitas yang sangat direkomendasikan di Gili Iyang.
Gili Labak, meskipun tak berpenghuni, pulau ini menawarkan wisata bahari. Mulai dari benana boat hingga snorkeling dan diving. Foto: @gililabak.id
Gili Labak
Masih di kawasan kepulauan di wilayah Sumenep. Gili Labak atau Pulau Tikus – dulu merupakan sarang tikus – tak bisa dilewatkan dalam peta wisata bahari di Jawa Timur. Pulau tak berpenghuni ini, memiliki fasilitas lengkap berupa penyewaan banana boat, alat selam, hingga kendaraan ATV. Satu hal yang kurang, tak ada restoran dan penginapan di Gili Labak, adanya hanya warung. Walhasil, dari Sumenep sebaiknya berangkat sejak pagi, lalu pada sore hari bisa kembali ke kota itu.
Persoalannya, Gili Labak merupakan pulau yang tepat untuk menikmati matahari terbit dan tenggelam. Nah, ini terserah Anda, beranikah menginap di pulau tak berpenghuni dengan pepohonan lebat itu. Aktivitas utama di Gili Labak adalah wisata pantai, lalu snorkeling dan diving di perairan yang jernih. Menuju Gili Labak bisa dari dua pelabuhan di Sumenep: Pelabuhan Kalianget di pinggiran kota Sumenep dan Pelabuhan Tanjung di Kecamatan Saronggi.