TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendesak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Parangtritis, Samas dan Gumuk Pasir segera terwujud.
Program KEK untuk tiga kawasan pesisir ini menjadi program Pemda DIY, agar pengelolaan kawasan wisata makin tertata dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi khususnya pesisir selatan. Agar KEK pariwisata ini segera terwujud pemerintah tingkat kabupaten memegang kunci selaku pengampu kawasan itu.
"Saya minta pemerintah Bantul segera memproses perizinan untuk gagasan KEK itu, sehingga Dewan Nasional KEK bisa mulai mengkaji dan menetapkannya,” ujar Sultan 20 Juli 2019.
Taman Gumuk Pasir, di Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta yang unik karena tanaman tumbuh di pasir. (shutterstock.com)
Parangtritis-Samas-Gumuk Pasir menjadi kawasan yang dinilai bisa dikembangkan lebih maju lagi melalui KEK pariwisata, karena komplet daya tariknya. Mulai wisata bahari, kuliner dan budayanya. Setelah ditetapkan sebagai KEK pariwisata, maka pihak swasta bisa turut menggarap kawasan itu dengan melengkapi sarana prasarana sesuai kebutuhan.
Kabupaten Bantul sejatinya baru saja memiliki KEK bidang Industri Kreatif yang dipusatkan di Kecamatan Piyungan, seluas 105 hektar. Sejumlah perajin dari 40 desa di kawasan itu dihimpun. Kemudian aneka hasil produksi kerajinannya yang dikerjakan melalui rumah tangga disalurkan pada perusahaan yang menampung. Produksi dari masyarakat itu berupa kerajinan boneka, pernak-pernik alat pesta, dan lainnya.
Selain KEK Pariwisata Parangtritis-Samas-Gumuk Pasir, Pemda DIY juga tengah menyiapkan KEK Tambakboyo dan pariwisata di pesisir Gunungkidul meliputi kawasan pantai Baron-Krakal-Drini.
Bupati Bantul Suharsono menuturkan untuk mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Bantul, salah satunya menggarap serius potensi pesisir selatan, "Terutama dengan membangun sektor industri pariwisata dan kreatif dari pesisir selatan," ujarnya.