Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lomba Burung Berkicau, Daya Tarik Lain Wisata Yogyakarta

image-gnews
Seni instalasi berupa panji dengan aksara Jawa dan bunga di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Seni instalasi berupa panji dengan aksara Jawa dan bunga di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, YogyakartaYogyakarta sudah terkenal dengan berbagai daerah wisatanya yang tersebar di kota dan kabupaten. Bila Anda merasa semakin kurang dengan daerah wisata itu, tenang. Ada beberapa kegiatan unik dan menarik yang bisa menjadi salah satu referensi Anda untuk menghabiskan waktu di Yogyakarta. Seperti menggarap kegiatan yang melibatkan pecinta hobi.

Baca: Pusat Budaya Yogyakarta - Shanghai Dibangun di Kampung Ketandan

Pasca libur lebaran, Pemerintag Yogyakarta menggandeng Pelestari Burung Indonesia (PBI) menyiapkan Lomba Burung Berkicau ke VII. Mereka memperebutkan Piala Wakil Gubernur DIY Paku Alam X. Lomba Burung Berkicau VII ini akan digelar Minggu, 30 Juni 2019 di Lapangan Denggung, Sleman. "Acara tahunan Lomba Burung Berkicau ini sudah masuk agenda pariwisata Yogyakarta, potensinya mendongkrak kunjungan wisata cukup tinggi," ujar Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam X, 25 Juni 2019.

Paku Alam tak ingin kegiatan berbau hobi itu hilang karena selalu ditunggu para pecinta burung dari berbagai daerah untuk berpartisipasi. Paku Alam mengusulkan agar lomba burung berkicau yang sudah bertahan tujuh tahun itu diperluas segmennya. Bukan hanya untuk kelas profesional, yang melibatkan burung-burung yang sudah pengalaman panjang dalam lomba serta bernilai fantastis. "Kami usulkan juga ada kelas kompetisi untuk para pemula atau untuk burung-burung berkicau yang harganya masih rendah, sehingga peserta lebih banyak," ujarnya.

Dengan adanya perlombaan khusus pemula, diharapkan bisa meningkatkan jumlah pecinta burung berkicau, sekaligus melatih dan regenerasi para calon juara baru.

Paku Alam juga mengusulkan untuk melibatkan potensi ikon lain yang bisa diangkat dari Yogyakarta seperti lewat penamaan perlombaan. Misalnya, memakai kata ‘Jogja Istimewa’, nama daerah lokasi penyelenggaraan yang jadi ikon. Seperti Denggung di Sleman, atau Gebleg Renteng seperti motif batik khas Kulonprogo. “Saya mau bagaimana yang diangkat tidak hanya branding HB (Hamengku Buwono) atau PA (Paku Alam), tapi juga ikon-ikon lain di DIY, yang bisa mengangkat nama daerah. Apalagi pesertanya juga banyak yang dari luar DIY,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan kegiatan ke-7 kalinya ini menjadi salah satu andalan pendongkrak kunjungan wisata. Sebab melibatkan para pecinta burung berkicau khususnya wilayah Jawa menunjukkan kemampuan burungnya berlaga. “Rencananya akan ada tujuh jenis burung yang dilombakan. Dan tidak hanya untuk pecinta burung berkicau di DIY, lomba ini juga dinanti para pecinta burung berkicau se-Jawa,” ujarnya.

Dinas Pariwisata DIY menilai kegiatan bertema hobi ini mampu mendatangkan para wisatawan dalam jumlah tak sedikit. “Dari sisi transportasi, hotel, penyewaan perlengkapan burung, kegiatan ini bisa menjadi bagian tersendiri untuk menghidupkan ekonomi di DIY. Belum lagi kalau berbicara tentang objek wisata, kuliner, dan sebagainya, yang bisa dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta,” ujarnya.

Ketua Umum Pelestari Burung Indonesia (PBI), Bagiya Rachmadi mengatakan peserta lomba diperkirakan mencapai lebih dari 500 orang, dengan jumlah burung yang berlomba hingga 2.500 ekor burung.

Baca: Duo Ciao Lucifer Mampir di Yogyakarta, Lokananta, dan Jakarta

Setiap peserta biasanya mengikutkan lebih dari lima burung dilombakan. Perlombaan tingkat nasional ini juga merupakan ancang-ancang untuk perlombaan yang lebih besar, yakni memperebutkan Piala Hamengku Buwono X. “Peserta lomba ini biasanya dari seluruh daerah di Indonesia. Ada yang dari Kalimantan, Aceh, Padang, Bali. Dari Papua juga ada, walaupun biasanya hanya dua orang," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

2 hari lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

2 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.