TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan beroperasinya New Yogyakarta International Airport atau Bandara NYIA mulai Senin, 29 April 2019 akan membawa implikasi positif bagi pariwisata di kawasan sekitar Yogyakarta.
Baca: Penerbangan ke Bandara Adisutjipto Akan Dialihkan ke Bandara NYIA
“Jika semua pembangunan infrastruktur termasuk pendukungnya bisa dibangun dengan baik, saya yakin perkembangan ini juga akan semakin cepat mengundang pihak ketiga untuk berinvestasi," ujar Sultan dalam keterangan pers yang diterima Tempo.
Sultan meyakini kawasan yang akan tumbuh setelah Bandara NYIA beroperasi bukan hanya Yogyakarta, melainkan daerah di sekitarnya, seperti Solo dan Semarang atau yang selama ini disebut Joglosemar yakni Jogja, Solo, dan Semarang. "Terutama untuk sektor pariwisatanya," ujar Sultan.
Untuk pengembangan kawasan yang mendukung sektor pariwisata itu, Sultan mendorong pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo segera diikuti dengan pengembangan infrastruktur jalan tol yang menyambungkan Yogyakarta dengan kota-kota lain di sekitarnya.
Bandara New Yogyakarta International Airport atau NYIA di Kulon Progo, Yogyakarta. Sumber: Angkasa Pura I
Caranya, dengan membangun jalan tol Semarang - Yogyakarta - Solo, dari Semarang lewat Bawen - Secang - Borobudur - Yogyakarta - Solo. Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta juga akan dibangun lagi jalan lingkar mulai dari Sleman - Tempel - Prambanan. Ke selatan dan barat, lalu utara tembus Sentolo - Dekso - Muntilan, Magelang.
Baca juga: Ketahui Akses ke Bandara NYIA dengan Kereta Api
Dan sesuai saran Sultan, Kementerian Perhubungan akan membangun jalur kereta api langsung dari Kota Yogyakarta ke NYIA. Jalur kereta api ini akan beroperasi pada akhir 2020. Selain kereta api, telah dipersiapkan pula armada berupa bus Damri. Bus-bus ini akan melayani rute Bandara NYIA hingga Terminal Giwangan.