TEMPO.CO, Yogyakarta - New Yogyakarta International Airport atau Bandara NYIA akan beroperasi pada Senin, 29 April 2019. Keberadaan bandara baru di Kabupaten Kulon Progo itu memungkinkan sebagian penerbangan ke Yogyakarta yang selama ini terkonsentrasi di Bandara Adisutjipto dialihkan ke sana.
Baca: Ketahui Akses ke Bandara NYIA dengan Kereta Api
"Apabila penerbangan padat menjelang lebaran atau saat arus mudik, maka sebagian penerbangan di Bandara Adisutjipto dipindahkan ke NYIA," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke New Yogyakarta International Airport bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Rabu 24 April 2019.
Keberadaan Bandara NYIA, menurut Budi Karya, bisa membuat frekuensi penerbangan internasional bertambah karena kapasitas bandara NYIA lebih besar dari Bandara Adisutjipto di Yogyakarta. Selama ini frekuensi penerbangan langsung internasional di Bandara Adisutjipto terbatas. Akibatnya, wisatawan asing mesti transit lebih dulu di bandara lain kemudian menggunakan penerbangan domestik untuk sampai ke Yogyakarta.
Bandara NYIA ini, Budi Karya melanjutkan, sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun empat sentra pariwisata seperti Bali, yakni Danau Toba, Yogyakarta, Mandalika, dan Labuan Bajo. Bahkan, ia menyebut kualifikasi runway New Yogyakarta International Airport ini yang paling baik di Indonesia dengan panjang 3.250 meter dan lebar 75 meter. Dengan begitu, bandara NYIA mampu menampung pesawat yang terbesar dan terberat.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X menyatakan sudah ada kesepakatan dengan pemerintah pusat untuk menggiatkan sektor pariwisata di Yogyakarta. "Jadi pengembangan kawasan tidak hanya di Borobudur, melainkan sampai Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang)," ucap dia.
Pemerintah Yogyakarta juga bersepakat untuk membangun tol dari Semarang - Yogyakarta - Solo, dari Semarang lewat Bawen - Secang - Borobudur - Yogyakarta - Solo. Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta juga akan dibangun lagi jalan lingkar mulai dari Sleman - Tempel - Prambanan. Ke selatan dan barat, lalu utara tembus Sentolo - Dekso - Muntilan, Magelang.
MUH. SYAIFULLAH