TEMPO.CO, Jakarta - Arung jeram termasuk wisata olahraga air yang semakin populer. Meski terkesan sederana dan menyenangkan untuk memacu adrenalin, setiap peserta arung jeram mesti mematuhi panduan keselamatan.
Koordinator Bidang Keamanan dan Penyelamatan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Siswo Putranto Santoso berbagi tips keamanan saat melakukan arung jeram. "Yang penting persiapan mental dan fisik supaya tidak ngeri atau ketakutan saat arung jeram," kata Siswo kepada Tempo dalam acara 'Deep and Extreme Indonesia' di Jakarta Convention Center, Jumat, 5 April 2019.
Berikut beberapa tips keselamatan dan kenyamanan saat arung jeram:
1. Deras air dan cuaca
Aliran air yang deras atau jeram memiliki tingkatan, biasa disebut grade. Memperhatikan tingkatan deras air perlu untuk menentukan kesiapan. Pastikan juga sungai tidak pernah mengalami banjir bandang.
"Banjir bandang bisa terjadi kapan saja, terutama di musim hujan," ujar Siswo. Sebab itu, penting untuk memerhatikan cuaca karena dari hulu, air cepat sekali turun dalam hitungan detik.
2. Relaks
Kondisi setiap peserta yang hendak arung jeram harus tenang dan santai. "Jangan takut berlebihan dan menganggap jeram itu ancaman yang mematikan," katanya. Siswo memahami beberapa orang masih terkejut atau panik ketika melihat dan merasakan jeram yang tidak disangka derasnya. Hal itu tak jarang memicu reaksi stres akut.
Baca juga: Serunya Mengalun di Jeram-jeram Sekitar Borobudur
Jika peserta arung jeram merasa tegang dan panik, maka dia justru tak bisa bergerak dan berpotensi membahayakan tim. "Yang seharusnya memegang perahu, dia enggak pegang dan malah terlempar," tuturnya. Sebab itu, sangat penting untuk tetap fokus dan mengikuti instruksi pemandu.
Ilustrasi wisata arung jeram. ANTARA/Anis Efizudin
3. Hati-hati saat berfoto
Saat ini orang ingin merekam pengalaman mereka dalam setiap kegiatan, termasuk saat arung jeram. Ada juga orang yang berfoto saat bermain arung jeram dengan menggunakan kamera aksi. Namun yang perlu diperhatikan, menurut Siswo, adalah cermat memanfaatkan momentum.
"Boleh-boleh saja berfoto, tapi tetap mengikuti pemandu," kata dia. "Ada saatnya mengambil foto. Dan jangan berfoto ketika di jeram karena bisa terlempar." Saat jeram datang, maka setiap peserta arung jeram memperhatikan arahan pemandu dan mempertahankan kondisi perahu tetap stabil.
Artikel lainnya:
Berebut Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat, Itu Hak Siapa?