TEMPO.CO, Jakarta - Anda ingin menyelam namun masih ragu? Sebaiknya kuatkan niat Anda karena ini jadi modal penting, menurut Sekretaris Jenderal Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Aditya Vilianto. "Saat menyelam, semua berjalan terkendali dan tidak boleh terlalu cepat, karena berisiko. Yang penting niat di dalam hati untuk menjadi seorang diver," ujar Aditya di sela perhelatan Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2019, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis 4 April 2019.
Baca: Ada Fasilitas Menyelam Gratis di Pameran DXI 2019, Mau Coba?
Langkah berikutnya adalah mempelajari Standar Operasional Prosedur (SOP) penyelaman. Dalam tahap ini calon penyelam akan mempelajari berbagai alat yang biasa digunakan dalam penyelaman, termasuk fungsi buddy atau teman menyelam sehingga berbagai kondisi terburuk yang bisa terjadi selama penyelaman dapat diatasi.
"SOP-nya tidak boleh lupa. Misalnya harus ada buddy, selalu beriringan, tahu SOP sebagai penyelam, kondisi terjelek seperti apa, hadapi kepanikan seperti apa misalnya masker kemasukan air, udara habis lalu lalukan body pairing," kata Aditya.
Sembari belajar, calon penyelam biasanya akan mengalami perubahan kontrol emosi termasuk dalam mengontrol rasa panik. Dia nantinya terbiasa mengendalikan rasa paniknya. "Lama-lama mengontrol emosi. Tidak boleh panik. Tenang dibangun dari keinginan kuat mengendalikan diri kita. Tidak ada yang bisa menolong kita selain kita sendiri. Buddy hanya sekedar mengingatkan kita. Kontrol diri ada dalam diri," kata dia.
Baca: Tips untuk Wanita Menghindari Dekompresi Saat Menyelam
Kemudian, menyoal lokasi menyelam, Aditya menyarankan wilayah yang terdekat dulu dari tempat tinggal. Jika Anda tinggal di Jakarta dan sekitarnya, cobalah mengunjungi kawasan Pulau Seribu. Dia tak menampik kalau lokasi terbaik untuk menyelam yakni kawasan timur Indonesia, karena merupakan laut dalam dan jauh dari hingar bingar ibu kota.