TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata akan mengembangkan industri pariwisata 4.0 dengan Go Digital untuk memperluas layanan. Pengembangan industri ini dianggap dapat mendorong pertumbuhan wisata halal.
Baca: Menteri Pariwisata Arief Yahya: Wisata Halal Tak Melulu Syariat
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Anang Sutono. "Saat bicara extended services, industri 4.0 harus menjadi tools (alat) menguatkan produk (destinasi halal) tersebut," katanya saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata I Tahun 2019, di Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019.
Peran 4.0, ujar dia, memberi posisi untuk memenuhi kebutuhan pelancong muslim. "Destinasi halal, berarti kan kebutuhan muslim travellers, 4.0 masuknya di situ," ujarnya.
Anang memahami bahwa industri 4.0 identik dengan wisata ala kaum milenial. Demikian juga, kata dia, wisata halal dengan kalangan milenial. "Saat nanti sudah mengidentifikasi, bahwa ternyata muslim travellers ini tren milenial naik, kami harus merespons," katanya.
Anang menceritakan saat berbincang dengan agen perjalanan dan operator tur. Ia mengetahui ada tren kalangan milenial Timur Tengah yang berwisata ke Indonesia. Menurut dia dari pengalaman tersebut maka perlu menentukan strategi untuk memenuhi kebutuhan muslim travellers kalangan milenial.
"Supaya produk (destinasi) menjadi lebih kuat," katanya.