TEMPO.CO, Bandung - Sabtu, 23 Februari 2019, Hutan Pinus di Kawasan Cikole Bandung yang telah disulap jadi tempat pariwisata destinasi digital, ini riuh rendah oleh konser musik yang bernuansa milenial, LaLaLa Fest.
Baca juga: Wisata ke Bandung, Jangan Lupa Mampir di Taman Dilan
Atraksi lampu sorot membuat cahaya warna-warni menarik perhatian ke arah batang-batang pinus sehingga suasana semakin romantis. “LaLaLa Fest 2019” sendiri sukses memikat ribuan pengunjung. Sebanyak 17 ribu tiket ludes terjual. Pengunjung yang hadir dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan seperti menikmati berbagai kuliner hingga tenda (camp) untuk menginap.
Perkemahan di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 (Dok. Kemenpar)
Rata-rata pengunjung yang hadir adalah generasi millenial. Mereka tampak bernyanyi dan menari bersama menikmati alunan hingga hentakan musik para musisi pengisi acara di antaranya “Honne" dan “Sheila On 7”.
Seperti dipaparkan dalam rilis dari Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Kemenpar), 23 Februari 2019, udara malam Cikole yang dingin justru menjadi daya tarik tersendiri mengingat banyak wisatawan yang datang justru mencari kesegaran hawa dingin yang hampir tak bisa didapatkan sehari-hari di kota besar.
Menpar Arief Yahya di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 (Dok. Kemenpar)
Disebutkan pula bahwa Menpar Arief Yahya yang hadir saat itu mengapresiasi kesuksesan konser musik “LaLaLa Fest” tersebut. “Apresiasi besar untuk Orchid Forest, Cikole. Konser musik di destinasi digital dan di tengah hutan ini konsepnya bagus sekali. Pengunjung yang datang sangat antusias,” kata Arief Yahya saat itu.
Salah satu pertunjukan di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 (Dok. Kemenpar)
Ditambahkan juga bahwa terselenggaranya “LaLaLa Fest” ini merupakan salah satu pengembangan yang kreatif karena dikemas secara kekinian dan berkelas internasional.
“Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang 'berbagi' di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini,” kata Arief.
Baca juga: Bukan Taman, Ini Konsep Pojok Dilan Kata Ridwan Kamil