TEMPO.CO, Jakarta - Para wisatawan mulai berjejal menyambangi Yogyakarta dan sekitarnya di musim libur akhir tahun ini. Dari kawasan Malioboro hingga obyek wisata alam di Jogja mulai dipadati wisatawan. Tak terkecuali Pantai Parangtritis Bantul yang masih jadi primadona.
Sejak Sabtu hingga Minggu, 22-23 Desember 2018, pantai yang berjarak kurang lebih 30 kilometer di selatan Kota Yogyakarta itu padat wisatawan berbagai daerah. Banjirnya kunjungan wisatawan yang mengisi libur akhir tahun disyukuri para pelaku wisata di kawasan pantai tersebut.
"Kalau menjelang sore biasanya tambah ramai, soalnya wisatawan mau menikmati sunset sekalian di sini," ujar Dani, seorang pemilik andong wisata di Pantai Parangtritis 23 Desember 2018. Dia bersyukur karena meskipun Jogja sering hujan akhir tahun ini, justru di kawasan pantai itu jarang sekali hujan meskipun mendung kerap menggelayut. Wisatawan pun betah berlama-lama di objek tersebut dan lebih banyak kesempatan menjajal berbagai wahana yang ada.
Di kawasan pantai Parangtritis pengunjung tak hanya disodori gemuruh ombak dan segarnya es kelapa muda atau camilan khas laut. Ada banyak wahana yang bisa dijajal untuk menambah keseruan jalan jalan di pantai. Seperti gantole, jip wisata, motor ATV, motor trail, berkuda, sampai andong wisata.
Untuk wisatawan yang ingin menghabiskan sorenya setalah puas bermain air, biasanya yang jadi pilihan adalah andong wisata. Andong ini akan menyusuri garis pantai dari timur ke barat lalu kembali lagi ke timur. Banyak anak muda menyewa jasa andong ini demi melihat sunset dengan cara berbeda, tidak sekedar duduk diam di pasir dan menunggu matahari terbenam.Wisatawan menaiki mobil jip saat mengikuti paket wisata jip Parangtritis di Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 30 Maret 2018. Jelajah gumuk pasir di kawasan pesisir pantai selatan dengan menaiki jip tersebut menjadi pilihan masyakarat Yogyakarta menikmati libur Paskah. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Dani menuturkan Paguyuban Pengemudi Kuda (Papeda) Parangtritis menerapkan dua jenis paket yang ditawarkan untuk andong wisata dan berkuda, yakni rute pendek dan rute panjang. Rute pendek tarifnya Rp 30 ribu dan rute panjang Rp 60 rb.
Saat ramai seperti liburan ini, peminat andong wisata itu membeludak. Sehari mulai pukul 10.00-17.00 beroperasi, Dani bisa menarik 5-10 kali. Anggota Papeda seluruhnya ada 83 andong. "Banyak tidaknya orderan tergantung pemilik andong, tega enggak sama kudanya. Karena kuda juga kasihan kalau diajak jalan lama makanya dibatasi sendiri sama pemilik," kata Dani.
Selain andong, wisatawan juga tampak menyerbu wahana lain. Misalnya gantole, dengan wahana ini wisatawan bisa terbang di udara sambil menggunakan parasut di piggiran pantai. Tarif sekali naik gantole berkisar Rp 350 ribu.
Atau banyak juga yang memanfaatkan susur pantai Parangtritis beramai ramai memakai jip wisata yang tarifnya berkisar Rp 250-500 ribu untuk trip jarak pendek hingga panjang. Pilihan lain ada pula susur pantai memakai motor ATV yang tarifnya mulai Rp 50-100 ribu sekali trip jarak pendek atau panjang.
Angela, 22, wisatawan asal Tambora Jakarta Barat mengaku senang menghabiskan libur akhir tahun di Parangtritis yang cukup lengkap wahananya itu. "Kalau udah puas jajal satu wahana bisa pilih wahana lainnya lagi," ujar perempuan yang mengajak serta nenek serta keponakannya berlibur ke Jogja itu.
PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)