Ridwan Kamil menitipkan sejumlah hal lain saat melantik kedua kepala daerah tersebut. Diantaranya agar kepala daerah dan Aparat Sipil Negara (ASN) menjaga integritas masing-masing, melayani dan membawa perubahan bagi masyarkat, secara profesional. “Bawalah perubahan, jangan bussiness as usual. Jadilah pemimpin yang turun tangan, bukan tunjuk-tunjuk tangan,” kata dia.
Bupati Kabupaten Kuningan Acep Purnama mengatakan, sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk pembenahan destinasi wisata di daerahnya. “Beberapa waktu lalu dalam kunjungannya, gubernur sudah melihat beberapa objek wisata. Beliau sudah mengkonsep dan menjanjikan akan ada satu wisata yang aneh dan tidak ada di tempat lain. Lokasinya di Waduk Darma,” kata dia selepas pelantikannya, Selasa, 4 Desember 2018.
Acep mengtakan, tawaran gubernur tersebut sejalan dengan salah satu visi misinya menjadikan Kuningan menjadi kabupaten agropolitan dan wisata termaju. “Potensi wisata kami berbasis alam,” kata dia. Sejumlah destinasi wisata sudah menjadi rencananya untuk dibenahi di antaranya Balong Gede, situ dan embung di Pasawahan, serta Kebun Raya Kuningan.
Walikot Banjar Ade Uu Sukaesih berharap banyak pada rencanan reaktivasi kereta Banjar-Cijulang yang akan dikerjakan PT Kereta Api Indonesia. Masalahnya tinggal pembebasan lagi lahan kereta api yang kini ditempati warga. “Mudah-mudahan dalam dua-tiga tahun ke depan bisa terselesaikan,” kata dia, Selasa, 4 Desember 2018.
Ade mengatakan, mimpinya menjadikan Kota Banjar tidak lagi sebagai kota persinggahan, tapi juga kota tujuan wisata. “Orang yang berkunjung ke Pangandaran bisa mampir dulu di Kot Banjar. Insya Allah dalam lima tahaun ini banyak yang memang harus kita benahi,” kata dia. “Kita punya potensi tapi belum maksimal.”
Strateginya salah satunya dengan perbaikan infrstruktur jalan yang menjangkau hingga jalan-jalan di permukiman kota. “(Perbaikan) infrstruktur jalan kota tinggal 1 persen. Nanti akan diteruskan ke jalan-jalan lingkungan,” kata Ade. Kota Banjar mayoritas warganya hidup bertani, perbaikan irigasi tinggal separuhnya yang akan dituntaskan dalam lima tahun.
AHMAD FIKRI (Bandung)
Baca Juga: Menengok Agrowisata Aren di Desa Kekait Lombok Barat