Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Tanah Liat, Batik Unik Khas Ranah Minang

image-gnews
Wirda Hanim, pemilik usaha Batik Tanah Liek di Padang dengan koleksi batiknya. Tempo/Febrianti
Wirda Hanim, pemilik usaha Batik Tanah Liek di Padang dengan koleksi batiknya. Tempo/Febrianti
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Ranah Minang punya batik yang unik, batik tanah liek (tanah liat) namanya. Diberi nama demikian karena pewarnaan dari tanah liat. Salah satu tempat pembuatannya bisa ditemukan di Padang. Adalah Wirda Hanim, 66 tahun, yang memiliki usaha Batik Tanah Liek di Jalan Sawahan Dalam nomor 33 Padang itu.

Lantai dua rumahnya dijadikan tempat pembuatan batik, sedangkan di lantai satu dijadikan galeri batik. Di galerinya, ada beberapa lembar batik tanah liat di dalam lemari kaca yang besar. Batik ini dibuat dengan pewarnaan tanah liat dan pewarnaan alami dari tumbuhan. Lembaran kainnya halus, warnanya ada yang cokelat gelap, hitam, krem dan marun. Motif batik ada burung hong, kipas, ranting patah, daun, kuda terbang.

Motif-motif batik ini persis sama dengan motif batik yang ada di selendang-selendang tua milik bundo kanduang dan datuk-datuk (pemuka adat) di Kabupaten Tanah Datar, tempat asal Wirda Hanim. Usaha Wirda ini bermula pada 1993, saat ia  mengikuti pesta adat di kampung asalnya, Kenagarian Sumani, Tanah Datar.

Di acara tersebut, ia melihat melihat beberapa datuk dan bundo kanduang memakai selendang batik tanah liat yang dalam bahasa Minang disebut “batik tanah liek”. Meski selendang tersebut sudah usang dan robek di sana-sini karena lapuk, namun mereka masih memakainya sebagai bagian dari pakaian adat tradisional Minangkabau.

”Mereka memakainya dengan sangat hati-hati, seperti menjaganya agar tidak robek, ada juga yang saya lihat sudah robek dan tetap dipakai,” kata Wirda. Rupanya, selendang batik itu warisan, dulunya berasal dari Cina. “Dan saya juga dapat cerita dari mereka, batik itu pewarnaannya dari tanah liat, dan itu masuk akal, karena warnanya sangat alami, dan pada masa lalu pewarnaan sintetis belum berkembang”.

Baca Juga: Wisata Edukasi Batik Jambi untuk Melestarikan Wastra Tradisional

Ia prihatin melihat selendang batik itu sudah langka, karena tidak ada lagi yang membuatnya. Setelah itu Wirda mulai mencari selendang batik tanah liat kuno yang masih tersimpan di rumah-rumah gadang. Ia juga mendatangi Nagari Pariangan, Di Tanah Datar yang dianggap sebagai Nagari tertua di Minangkabau. “Saya bawa sekodi payung, saya berikan buat orang yang menunjukkan saya jalan ke rumah pemilik selendang, dan juga pada pemilik selendang, ini cara kita berterimakasih di kampung,” paparnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peserta Pembekalan Prabowo Kompak Kenakan Baju Batik

5 hari lalu

Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menemui warga seusai melaksanakan ibadah salat Idul Adha 1445 H di Masjid Nurul Wathan yang terletak di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin, 17 Juni 2024. Dok tim prabowo
Peserta Pembekalan Prabowo Kompak Kenakan Baju Batik

Anis Matta mengatakan ada perintah setiap peserta pembekalan calon menteri di Kabinet Prabowo, untuk mengenakan batik.


Alasan Seniman Bandung Lukis Perempuan Papua dalam Karya Bertema Batik

5 hari lalu

Lukisan berjudul
Alasan Seniman Bandung Lukis Perempuan Papua dalam Karya Bertema Batik

Perempuan menjadi isu penting dalam lukisan Tiarma Sirait. Dia menjelaskan dimensi baru antara karya lukis bertema batik dan batik.


Pelukis Bandung Sebut Kesamaan Membatik dan Melukis Batik

5 hari lalu

Pelukis asal Bandung, Tiarma Sirait (tengah), menjelaskan kesamaan membuat batik dan membuat lukisan melukis bertema batik di Cemara 6 Galeri Toeti Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pelukis Bandung Sebut Kesamaan Membatik dan Melukis Batik

Pelukis dan desainer fesyen Tiarma Sirait mempopulerkan kembali lukisan bertema batik. Ia menyebut ada kesamaan membatik dan melukis bertema batik.


Reka Ulang Pembunuhan Nia Penjual Gorengan di Padang, Tersangka Peragakan 79 Adegan

12 hari lalu

Kepolisian Resor Padang Pariaman, Senin 7 Oktober 2024 menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari.
Reka Ulang Pembunuhan Nia Penjual Gorengan di Padang, Tersangka Peragakan 79 Adegan

Polisi menggelar reka ulang pembunuhan Nia Kurnia Sari, remaja penjual gorengan, di Padang. Tersangka Indra Septiarman memperagakan 79 adegan.


Kelakar Pratikno Saat Minta Koleksi Batik Jokowi sebelum Pensiun

13 hari lalu

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendatangi wartawan di ruang pers Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 8 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Kelakar Pratikno Saat Minta Koleksi Batik Jokowi sebelum Pensiun

Mensesneg Pratikno membujuk Presiden Jokowi agar mau memberikan batiknya kepadanya.


UI Perkenalkan Game Edukasi Cinta Lingkungan, Angkat Potensi Wisata Kampung Batik Cibuluh

14 hari lalu

Game Edukasi untuk Pembelajaran Interaktif dari Promed Game Xperience Laboratory (OX-Laboratory) di bawah Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi UI (UI)
UI Perkenalkan Game Edukasi Cinta Lingkungan, Angkat Potensi Wisata Kampung Batik Cibuluh

Game ini merupakan produk kolaborasi yang dirancang oleh tim dosen dan mahasiswa dari Promed Game Xperience Laboratory UI.


KPAI Pertanyakan Penyebab Jatuhnya Afif Maulana, Minta Hasil Autopsi Pertama

15 hari lalu

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendesak pengusutan kasus tewasnya MHS (15 tahun) dan anak (12 tahun) serta cucu (2 tahun) wartawan Tribrata TV, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
KPAI Pertanyakan Penyebab Jatuhnya Afif Maulana, Minta Hasil Autopsi Pertama

KPAI meminta hasil autopsi pertama jasad Afif Maulana digunakan sebagai acuan.


Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

16 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan batik khas Betawi di Sanggar Batik Betawi kawasan Cilandak, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Kain batik karya sanggar ini telah dijual di dalam negeri hingga manca negara. Tempo/Tony Hartawan
Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

Batik impor dari Cina kini membanjiri pasar Indonesia. Kementerian Perindustrian siapkan sejumlah langka proteksi.


Ekspor Batik Turun 8,39 Persen

16 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan batik khas Betawi di Sanggar Batik Betawi kawasan Cilandak, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Kain batik karya sanggar ini dijual dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 1,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Batik Turun 8,39 Persen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, ekspor batik pada kuartal II-2024 anjlok sebesar 8,39 persen.


Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

16 hari lalu

Empat jenis Batik Palembang yang dipamerkan di Museum Negeri Sriwijaya atau Museum Balaputra Dewa, Palembang. Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

Batik Palembang memiliki 23 jenis yang dikenal dengan cerita tersendiri dalam sejarah Kerajaan Palembang