TEMPO.CO, Jakarta - Nama danau yang berada di kota kecil Yuchi, Nantou, Taiwan ini menggabungkan dua benda di langit: bulan dan matahari. Nama tersebut rupanya dilihat dari penampakannya.
Danau yang berada 748 mdpl itu terlihat bentuknya berbeda jika dilihat dari tempat berlainan. Dari sisi barat terlihat seperti bulan sabit. Tapi dari sisi timur tampak bulat seperti sang surya.
Bagi saya hal lain yang menarik tentunya penataannya. Ada jalur sepeda dan lari di tepi danau, ada kereta gantung bagi yang ingin melihat danau di ketinggian sekaligus mengunjungi objek wisata lain di perbukitan. Setiap sisi dari danau seluas 7,93 kilometer persegi itu juga menawarkan suasana yang berbeda.
Pertama yang saya lihat adalah kehijauan. Ketika kendaraan mulai menyusuri danau, terlihat pepohonan di mana-mana. Jalur bersepeda dan berlari pun diteduhi pohon-pohon tinggi. Jadilah terasa udara segar dan tidak kepanasan.
Penampakan Danau Sun Moon Lake dari ketinggian. Terlihat di jalur sepeda yang melingkar. Di sisi lain terlihat hotel-hotel. (shutterstock.com)
Baca Juga:
Menengok ke atas, ada kereta gantung wira-wiri. Kereta tersebut menghubungkan salah satu sisi Sun Moon Lake dengan Formosan Aboriginal Culture Village yang berada di balik bukit. Dengan perjalanan di udara sekitar 30 menit, turis bisa menikmati kehijauan bukit, air danau yang tenang, dan bangunan yang tersebar.
Tiba di area parkir, saya kemudian berjalan menuju dermaga. Di sisi kiri-kanan berderet kios-kios oleh-oleh yang tertata rapi. Dari aneka minuman hingga olahan ikan-ikan penghuni danau dan beragam suvenir.
Perahu sudah menanti di tepi danau. Tak lama melaju, dua pagoda menjulang di perbukitan. “Itu pagoda yang dibangun oleh Presiden Chang Kai Sek pada 1971 untuk mengenang ibunya,” ujar sang pemandu. Itulah Pagoda Ci En, tempat wisatawan bisa melihat bentuk danau lebih mirip bulan sabit. Di balik bukit ada lagi pagoda lain yang lebih kecil dan beberapa perahu pun ditambatkan di tepian pulau.
Kereta gantung yang menghubungkan Sun Moon Lake dungan Formosan Aboriginal Culture Village. Dua objek wisata ini berada di Yuchi, Nantou, Taiwan. (shutterstock.com)
Tiba di seberang danau, saya menjejaki daerah lain. Inilah Itha Tao—daerah perbelanjaan, yang mudah ditemukan di sini restoran dan toko-toko camilan. Area kecil tapi toko-toko cukup padat.
Tak berlama-lama di sini, berhubung perut masih penuh. Perjalanan dilanjutkan ke Xiangshan Visitor Center yang berada di sisi lain dari danau yang memiliki panjang 15,12 kilometer ini.
Gedung visitor center ini juga unik, mirip gua. Di bagian belakang terlihat hamparan air danau. Ada juga kafe untuk sekadar duduk minum kopi dan menyimak air danau yang tenang. Tak mengherankan disebut sebagai pilihan lokasi pasangan yang berbulan madu. Di sini tak banyak kumpulan turis seperti di sisi lainnya.
Di area parkir gedung, terlihat deretan sepeda diparkir. Rupanya, di titik ini juga banyak orang menjajal sepeda, bisa menyusuri danau atau menanjak ke arah perbukitan.