Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaet Ratusan Ribu Turis,Dieng Festival Diminta Perbaiki 3 Hal Ini

image-gnews
Seorang pengunjung memegang lampion di malam puncak Dieng Culture Festival 2018 yang diisi pertunjukan musik di kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tempo/Francisca Christy Rosana
Seorang pengunjung memegang lampion di malam puncak Dieng Culture Festival 2018 yang diisi pertunjukan musik di kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara, Jawa Tengah. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Banjarnegara - Dieng Culture Festival (DCF) telah berlangsung pada 3-5 Agustus 2018 lalu di Dieng, Jawa Tengah. Founder Jazz Atas Awan sekaligus relawan panitia DCF, Budi Hermanto, mengatakan perhelatannya kali ini berhasil menggaet 195 ribu orang.

"Berdasarkan staterkit cuma 5.000 pengunjung. Namun berdasarkan non-staterkit mencapai 195 ribu orang, terhitung dari jumlah motor dan mobil yang parkir di Dieng dan sekitarnya," katanya melalui pesan pendek pada Rabu, 8 Agustus.

Jumlah pengunjung diperkirakan mencapai pucaknya pada Sabtu, 5 Agustus 2018. Pada hari tersebut, pengunjung yang memadati arena DCF mencapai 200 ribu orang.

Mereka terdiri atas wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara atau wisman. Berdasarkan data yang dihimpun, diperkirakan sekitar 3.000 wisman mengunjungi Dieng saat festival berlangsung, baik yang membeli paket DCF maupun tidak. "Dari data biro travel, wisman yang membeli paket ada 700 orang," katanya.

Wisman rata-rata berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Prancis, Amerika, Selandia Baru, dan Australia.  Sementara itu, perkiraan transaksi sepanjang DCF berlangsung mencapai Rp 30 miliar. Adapun wisman disinyalir membelanjakan uangnya rata-rata Rp 500 ribu selama DCF berlangsung.

Baca Juga: 

5000 Lampion dan Lafu Noe Menghangatkan Dieng Culture Festival 

Suhu Rendah di Dieng, Begini Dinginnya Kawasan Candi Arjuna

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski berhasil menyedot ratusan ribu wisatawan, pihak penyelenggara diminta memperbaiki beberapa hal. Ini diungkapkan oleh sejumlah pengunjung yang berkunjung ke lokasi tersebut.

1. Toilet umum
Seorang pengunjung, Helen yang berasal dari Jakarta, mengatakan saat pergelaran Jazz Atas Awan, ia kesulitan mengakses toilet. Toilet umum portabel yang disediakan panitia tak sebanding dengan jumlah kapasitas penonton. Hal yang sama juga dirasakan Utami Evi Riyani. Utami berkisah mengantre 1,5 jam hanya untuk buang air kecil.

2. Tempat sampah
Pengunjung juga mengeluhkan kurangnya jumlah tempat sampah yang disediakan di sekitar arena acara. Tak khayal saat acara berlangsung, ditemukan sejunlah sampah berserakan di sepanjang jalan. Panitia diminta memperbanyak kapasitas jumlah tempat sampah untuk festival selanjutnya.

3. Manajemen peserta
Pengunjung Dieng Culture Festival lain, Fransisca Widita Ratri mengatakan manajemen peserta, yang meliputi arus masuk dan keluar harus lebih ditata dengan rapi. Ia menyayangkan terjadinya penumpukan peserta saat acara akan dimulai. "Panitia juga enggak boleh kalah banyak jumlahnya dengan peserta yang hadir dan harus jelas pembagiannya," ujarnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kitaro, Komponis Jepang yang akan Tampil di Rainforest World Music Festival

12 jam lalu

Kitaro. YouTube
Mengenal Kitaro, Komponis Jepang yang akan Tampil di Rainforest World Music Festival

Rainforest World Music Festival akan dimeriahkan Kitaro, komponis peraih Grammy


Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

4 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman


Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

9 hari lalu

Pemain saksofon dari grup musik jazz asal Belanda Henk Kraaijeveld Quintet, Yoran Aarssen saat tampil di Erasmus Huis, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. Penampilan grup musik jazz asal Belanda yakni Henk Kraaijeveld Quintet digelar dalam rangka melakukan tur di Indonesia. Henk Kraaijeveld Quintet membawakan sejumlah lagu dan aransemen musik yang bernuansa petualangan, balada maupun jazz modern. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?


13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

20 hari lalu

Putri Ayudya sebagai Karin saat berlaga aksi dalam film 13 Bom di Jakarta. Visinema
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival


Mas Dhito Berharap Festival Kuno Kini Berdampak Bagi Masyarakat

44 hari lalu

Mas Dhito Berharap Festival Kuno Kini Berdampak Bagi Masyarakat

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggelar festival Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Festival Kuno Kini.


Mengenal Glastonbury Festival, Seventeen Grup K-Pop yang Ikut Tampil

51 hari lalu

Ekspresi dua orang wanita saat menyaksikan Festival Glastonbury di Somerset, Inggris, 21 Juni 2023. REUTERS/Jason Cairnduff
Mengenal Glastonbury Festival, Seventeen Grup K-Pop yang Ikut Tampil

Seventeen menjadi grup K-Pop pertama yang akan tampil di Pyramid Stage acara Glastonbury


Grup Musik Indonesia Tampil di SXSW, Simak Asal-usul Festival Ini

56 hari lalu

Festival SXSW. Foto :  SXSW
Grup Musik Indonesia Tampil di SXSW, Simak Asal-usul Festival Ini

Grup musik Indonesia asal Majalengka LAIR ikut mengisi festival South by Southwest atau SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat


Traveling ke India, 5 Destinasi India ini Tawarkan Ritual dan Festival Unik

2 Maret 2024

Festival Diwali di Varanasi, Uttar Pradesh. Unsplash.com/Tanusree Mitra
Traveling ke India, 5 Destinasi India ini Tawarkan Ritual dan Festival Unik

Lima kota di India ini terkenal dengan ritual dan festival menarik di India


Pegadaian Gelar Festival Ramadan

2 Maret 2024

Pegadaian Gelar Festival Ramadan

PT Pegadaian mengadakan Festival Ramadan untuk nasabah dan masyarakat umum dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H.


Naked Man Festival di Jepang Dihentikan setelah Lebih dari 1.000 Tahun Gegara Krisis Populasi

22 Februari 2024

Festival Somin-sai atau Naked Man yang sudah lebih dari 1.000 tahun terakhir kali diselenggarakan pada Sabtu, 17 Februari 2024 di Kuil Kokusekiji, Kota Oushu, Prefektur Iwate, Jepang (visitiwate.com
Naked Man Festival di Jepang Dihentikan setelah Lebih dari 1.000 Tahun Gegara Krisis Populasi

Dihentikannya festival ini karena Jepang mengalami krisis populasi. Para pria sudah lanjut usia dan tak ada regenerasi.