TEMPO.CO, Banjarnegara - Dieng Culture Festival (DCF) telah berlangsung pada 3-5 Agustus 2018 lalu di Dieng, Jawa Tengah. Founder Jazz Atas Awan sekaligus relawan panitia DCF, Budi Hermanto, mengatakan perhelatannya kali ini berhasil menggaet 195 ribu orang.
"Berdasarkan staterkit cuma 5.000 pengunjung. Namun berdasarkan non-staterkit mencapai 195 ribu orang, terhitung dari jumlah motor dan mobil yang parkir di Dieng dan sekitarnya," katanya melalui pesan pendek pada Rabu, 8 Agustus.
Jumlah pengunjung diperkirakan mencapai pucaknya pada Sabtu, 5 Agustus 2018. Pada hari tersebut, pengunjung yang memadati arena DCF mencapai 200 ribu orang.
Mereka terdiri atas wisatawan Nusantara dan wisatawan mancanegara atau wisman. Berdasarkan data yang dihimpun, diperkirakan sekitar 3.000 wisman mengunjungi Dieng saat festival berlangsung, baik yang membeli paket DCF maupun tidak. "Dari data biro travel, wisman yang membeli paket ada 700 orang," katanya.
Wisman rata-rata berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Prancis, Amerika, Selandia Baru, dan Australia. Sementara itu, perkiraan transaksi sepanjang DCF berlangsung mencapai Rp 30 miliar. Adapun wisman disinyalir membelanjakan uangnya rata-rata Rp 500 ribu selama DCF berlangsung.
Baca Juga:
5000 Lampion dan Lafu Noe Menghangatkan Dieng Culture Festival
Suhu Rendah di Dieng, Begini Dinginnya Kawasan Candi Arjuna
Meski berhasil menyedot ratusan ribu wisatawan, pihak penyelenggara diminta memperbaiki beberapa hal. Ini diungkapkan oleh sejumlah pengunjung yang berkunjung ke lokasi tersebut.
1. Toilet umum
Seorang pengunjung, Helen yang berasal dari Jakarta, mengatakan saat pergelaran Jazz Atas Awan, ia kesulitan mengakses toilet. Toilet umum portabel yang disediakan panitia tak sebanding dengan jumlah kapasitas penonton. Hal yang sama juga dirasakan Utami Evi Riyani. Utami berkisah mengantre 1,5 jam hanya untuk buang air kecil.
2. Tempat sampah
Pengunjung juga mengeluhkan kurangnya jumlah tempat sampah yang disediakan di sekitar arena acara. Tak khayal saat acara berlangsung, ditemukan sejunlah sampah berserakan di sepanjang jalan. Panitia diminta memperbanyak kapasitas jumlah tempat sampah untuk festival selanjutnya.
3. Manajemen peserta
Pengunjung Dieng Culture Festival lain, Fransisca Widita Ratri mengatakan manajemen peserta, yang meliputi arus masuk dan keluar harus lebih ditata dengan rapi. Ia menyayangkan terjadinya penumpukan peserta saat acara akan dimulai. "Panitia juga enggak boleh kalah banyak jumlahnya dengan peserta yang hadir dan harus jelas pembagiannya," ujarnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA