TEMPO.CO, Mataram - Nusa Tenggara Barat terus berbenah untuk menjadi kiblat wisata halal dunia. Paket terbaru yang ditawarkan untuk mendukung ambisi itu adalah menyiapkan Pantai Mawun di Kabupaten Lombok Tengah agar ramah bagi turis muslim, terutama dari Timur Tengah.
Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPPD) NTB Fauzan Zakaria menyebutkan Pantai Mawun disipakan bagi wisatawan asal Timur Tengah untuk liburan keluarga. “Orang Timur Tengah memang cenderung berlibur bersama keluarga,” kata dia usai pembukaan Rapat Kordinasi BPPD NTB 2018 bertema Halal Tourism Sebagai Strategi Mencapai Empat Juta Wisatawan, Senin 23 Juli 2018.
Salah satu yang dilakukan, antara lain, mengantisipasi lingkungan agar pantai bebas dari pemandangan yang tidak layak untuk anak-anak.
Pantai Mawun adalah destinasi wisata berikutnya setelah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB menjadikan beberapa tempat berikut sebagai tujuan wisata halal, diantaranya: Islamic Center di Kota Mataram, masjid kuno Karang Bayan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat dan Mushola Al Ridwan di Dusun Jurang Malang Desa Pakuan Kabupaten Lombok Barat.
Masjid Kuno Karang Bayan adalah peninggalan masyarakat adat Wetu Telu yang konstruksinya dari bambu dengan atap alang-alang. Sedangkan Mushola Al Ridwan dibangun seorang warga etnis China, dan desainnya mirip kelenteng.
Selain lokasi religi, wisatawan muslim juga bisa berkunjung ke lokasi wisata alam, misalnya hutan lindung Sesaot, Air Terjun Segenter di Sesaot (Lombok Barat), air terjun Benang Setokel dan air terjun Benang Kelambu di Kabupaten Lombok Tengah.
Lalu ada Desa Tradisional Sade Kabupaten Lombok Tengah, serta pulau wisata Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis di Sekotong Kabupaten Lombok Barat. ''Saya haqul yakin, NTB akan menjadi qiblat wisata dunia,'' ujar Fauzan Zakaria.
Sekretaris BPPD NTB Muhammad Nur Haedin mengatakan selama ini ada lima kota di Timur Tengah yang menjadi target pemasaran wisata halal, yakni Ryadh, Dubai, Kairo, Qatar.
SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)