Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Tambrauw Seimbangkan Ekosistem Laut Lewat Ritual Sasi

image-gnews
Seorang nelayan Distrik Werbes, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, memancing menggunakan tombak manual. TEMPO/ Francisca Christy Rosana
Seorang nelayan Distrik Werbes, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, memancing menggunakan tombak manual. TEMPO/ Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Tambrauw -Masyarakat pesisir Kabupaten Tambrauw punya cara unik untuk menyeimbangkan ekosistem laut. Mereka meyakini sebuah ritual bernama sasi yang menandai mulai dan berakhirnya musim melaut. Dalam periode tertentu, para nelayan dan pemuka adat akan berpuasa mencari ikan.

Baca: Menyantap Sagu di Hutan Tambrauw Sambil Belajar Cara Membuatnya

“Ada sasi buka, ada sasi tutup,” kata Ovi Yenjau, warga pesisir Distrik Werbes saat ditemui di Pulau Dua, Kabupaten Tambrauw, 15 Mei 2018. Sasi tutup berarti masyarakat akan berpuasa melaut. Sedangkan sasi buka artinya mereka mulai mencari ikan lagi.

Saat Tempo berkunjung ke pulau tersebut dalam rangka ekspedisi bersama tim Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw, masyarakat pesisir Werbes sedang melakoni sasi buka.

“Kami telah menggelar sasi tutup selama enam bulan. Sekarang saatnya sasi buka, yang bisa disebut panen,” kata Ovi. Ritual sasi bukan cuma dilakukan untuk alasan menyeimbangkan ekosistem, tapi juga punya maksud tertentu. Mereka umumnya menggelar sasi menjelang perayaan adat tertentu yang erat hubungannya dengan upacara keagamaan.

Sasi tutup yang dilakukan oleh penduduk Distrik Werbes kala itu dijalankan dalam rangka pembangunan gereja. Selama enam bulan, masyarakat puasa melaut. Mereka meyakini hal itu sebagai upaya untuk menghasilkan panen yang lebih baik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wilayah teritorial yang ditutup sudah ditentukan oleh tetua adat. Saat itu, wilayah yang ditutup untuk sasi adalah perairan sekitar Pulau Dua, yang masih termasuk kawasan Distrik Werbes. Konon, wilayah ini merupakan tempat terbaik untuk memancing ikan. 

Saat sasi tutup, masyarakat Distrik Werbes akan bergerak mencari ikan di tempat lain.

Setelah sasi buka, hasil tangkapan ikan akan dijual dan uang dari penjualan tersebut bakal digunakan untuk pembangunan gereja.

Sasi sebenarnya tidak cuma dilakukan oleh masyarakat Papua Barat, tapi juga wilayah pesisir lainnya. Khususnya di Indonesia bagian timur. Hanya, peruntukannya berlainan, meski maksudnya tak jauh berbeda.

Hal menarik lain dari ritual penangkapan ikan, selain sasi, adalah cara penduduk lokal memancing menggunakan tombak. Sistem yang amat tradisional ini dilakukan untuk menjaga laut dari ancaman eksploitasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Listrik Asrama Tambrauw di Yogyakarta Dicabut, Mahasiswa Mandi di Minimarket

9 November 2021

Ilustrasi Token Listrik. Tempo/Tony Hartawan
Listrik Asrama Tambrauw di Yogyakarta Dicabut, Mahasiswa Mandi di Minimarket

Menunggak sampai Rp 96 juta, listrik dan air Asrama Tambrauw di Yogyakarta dicabut. Mahasiswa numpang mandi di minimarket.


Pesona Wisata Alam di Papua Barat: Air Terjun, Pantai hingga Kolam Air Panas

23 Januari 2021

Matahari terbit di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana
Pesona Wisata Alam di Papua Barat: Air Terjun, Pantai hingga Kolam Air Panas

Kabupaten Tambrauw Papua Barat memiliki kekayaan alam mempesona dengan potensi wisata yang belum terekspos.


Bedanya Green dan Blue Wonder, 2 Potensi Wisata di Papua Barat

10 Maret 2019

 Anak-anak bermain di Bukit Teletubbies, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana
Bedanya Green dan Blue Wonder, 2 Potensi Wisata di Papua Barat

Kabupaten Tambrauw Papua Barat memiliki potensi pariwisata yang besar. Zona pariwisata ini dibagi menjadi dua, Blue Wonder dan Green Wonder.


Ini Empat Mitos Alam dalam Kehidupan Masyarakat Tambrauw, Papua

27 Mei 2018

Tari kafuk yang diperagakan oleh masyarakat Distrik Miyah, Papua Barat, saat menerima tamu. (Foto: Tempo/Francisca Christy Rosana)
Ini Empat Mitos Alam dalam Kehidupan Masyarakat Tambrauw, Papua

Masyarakat Tambrauw pantang menghadapkan kucing pada cermin. Bila mitos itu dilanggar, sesuatu yang buruk terjadi pada distrik mereka.


Terpukau pada Air Terjun Tujuh Tingkat di Kabupaten Tambrauw

25 Mei 2018

Masyarakat Distrik Miyah mempraktikkan cara mencari ikan di Air Terjun Anenderat atau Air Terjun Tujuh Tingkat, Distrik Miyah, Papua Barat, Rabu, 18 Mei, menjelang petang. Tempo/Francisca Christy Rosana
Terpukau pada Air Terjun Tujuh Tingkat di Kabupaten Tambrauw

Kabupaten Tambrauw mempunyai bentang lanskap yang tak tanggung-tanggung. Salah satunya air terjun tujuh tingkat


6 Oleh-oleh Unik dari Kabupaten Tambrauw, Papua Barat

22 Mei 2018

Noken, oleh-oleh khas Tambrauw, Papua Barat di Kampung Emaus. Tempo/Francisca Christy Rosana
6 Oleh-oleh Unik dari Kabupaten Tambrauw, Papua Barat

Masyarakat Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, memiliki hasil kerajianan tangan beragam yang bisa jadi buah tangan para pelancong usai berkunjung ke sana