Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Distrik Kebar, Pedalaman Papua Barat Mirip Switzerland

image-gnews
Bukit Teletubbies di Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana
Bukit Teletubbies di Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir selalu ada kejutan yang disuguhkan alam Pulau Papua nan eksotis kepada para wisatawan. Lanskap seperti air laut yang jernih menyerupai kaca di Raja Ampat, adat yang tak terkikis modernitas di Wamena, dan danau yang membentuk landmark di Sentani, masih bagian kecil dari yang dimiliki kawasan paling Timur Nusantara ini.

Mari menengok ekstotisme Papua Barat, khususnya di Kabupaten Tambrauw. Kabupaten di kepala burung Papua ini mulai berbenah menjadi daerah pelancongan anyar. Bupati Tambrauw Gabriel Asem mulai mengenalkan potensi wisata Tambrauw yang selama ini masih terpendam.

Salah satu yang dikenalkan adalah Distrik Kebar. Pada Rabu, 16 Mei lalu, Tempo bergabung dengan tim ekspedisi kerjasama Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw menyusuri wisata di Kebar.

Kesn pertama, perkampungan di kawasan ini mirip Switzerland. Tim menyaksikan sebuah perkampungan kecil didominasi bukit-bukit hijau dan pegunungan yang mengelilinginya. Lebih jauh menjelajahi distrik Kebar, tenryata masih banyak keunikan lainnya. Berikut ini fakta menarik dari berdasar pengamatan spanjang ekspedisi tersebut.

1. Melewati "rimba"

Jangan bayangkan menuju Kebar adalah perjalanan mulus tanpa halang-rintang. Jalur menuju distrik ini menghadapkan para pejalan pada kegiatan petualangan yang sesungguhnya.

Jalur menuju Kebar dari Sausapor dan Manokwari mengharuskan pejalan melewati medan dengan elevasi bertingkat-tingkat. Tikungan yang meliuk-liuk akan menjadi pemandangan biasa sepanjang jalan. Bahkan, hampir nihil jalur yang lurus alias tiada bonus dalam istilah pendakian gunung.

Pemandangan kanan-kiri pun berupa hutan konservasi. Sekali waktu, pejalan dapat menyaksikan rusa, babi hutan, atau ular beragam jenis menyeberangi jalan. Saat pagi atau petang tiba, seluruh hutan akan dipenuhi kicauan merdu burung-burung. Suaranya berlainan. Ada yang nyaring, ada juga yang mendengung. Mereka saling sahut.

Salah satu burung yang menarik perhatian adalah cenderawasih. Burung ini, selain memiliki suara yang merdu, juga mempunyai warna bulu yang mencolok. Cenderawasih kerap disebut bird of paradise. Cenderawasih akan beratraksi menari-nari di hutan. Burung jantan akan melakukannya untuk menarik perhatian betina.

Adapun perihal infrastruktur, jalur menuju Kebar cukup rata lantaran aspal atau pengerasan. Hanya beberapa bagian masih berupa bebatuan. Ada beberapa jalur rusak, bahkan bolong. Ancaman guyuran lumpur dan kayu roboh pun bukan tak mungkin akan datang kapan pun.

2. Di tapal batas Anak-anak bermain di Bukit Teletubbies, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Tempo/Francisca Chrisrty Rosana

Kebar tercatat sebagai salah satu distrik terluar di Kabupaten Tambrauw. Wilayah ini dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Manokwari yang bergabung dengan Kabupaten Tambrauw pada 2013.

Posisi Distrik Kebar berada di tengah-tengah, yakni di antara Kabupaten Manokwari dan Sausapor atau ibu kota sementara Kabupaten Tambrauw. Jadi wilayah kabar seperti tapal batas. Suasananya tenang, nyenyat, dan belum terlampau tersentuh dan modernitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Lembah yang dikelilingi bukit Telettubbies

Distrik ini berada di lembah yang dikelilingi pegunungan Tamrau. di tengah lembah terdapat gundukan raksasa yang membentuk bukit rendah. Bukit ini bernama Bukit Sontiri yang populer dengan nama Bukit Teletubbies.

Bukit Teletubbies di Kenar berbeda dengam bukit lainnya karena panoramanya menghadap langsung ke perkampungan penduduk dan jajaran pegunungan. Bukit ini menjadi salah satu spot favorit untuk menyaksikan matahari terbit dan tenggelam.

4. Sapi-sapi liar di lembah Kebar

Sapi yang berkeliaran di lembah hijau dan di balik pagar-pagar kayu rumah penduduk akan mengingatkan wisatawan pada desa kecil di Switzerland. Sapi-sapi berwarna cokelat ini memberi pemandangan yang lain, yang mengesankan sebuah tempat di daratan Eropa.

Kebar memang tempatnya populasi sapi peternak. Jumlahnya tak terhitung lagi. Wisatawan bisa menjumpai sapi tak cuma di permukiman, tapi juga liar di hutan.

Menurut Bupati Gabriel, sapi masuk ke lembah Kebar pada 1975. Sapi Kebar merupakan turunan sapi Bali. Namun sapi bukan konsumsi daging utama masyarakat Kebar. Mereka pun tak punya akses untuk menjual daging sapi lantaran wilayahnya terisolasi.

Akhirnya, sebagian besar penduduk melepaskan sapinya di hutan. Lantas berkembang sapi liar di wilayah konservasi hutan Kebar.

5. Permandian air panas alami

Di balik bukit Teletubbies, terdapat permandian air panas alami yang bersumber dari gas bumi atau geothermal. Permandian ini adalah War Aremi. Masyarakat kerap memanfaatkannya untuk relaksasi.

Bila wisatawan ingin berkunjung ke Kebar, jalur yang paling terjangkau adalah melalui pintu masuk Manokwari. Wisatawan dapat memilih penerbangan menuju Bandara Manokwari, dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kebar. Waktu tempuh perjalanan darat berkisar 4 jam. Disarankan menggunakan kendaraan double cabin lantaran medannya cukup ekstrem.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

4 jam lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

19 jam lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

1 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

6 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

6 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

6 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

7 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.