TEMPO.CO, Jakarta -Setelah terjadi letusan pada Kamis pekan lalu, 3 Mei lalu, Gunung Kilauea di Big Island, Hawaii sempat menjadi perhatian dunia. Letusan tersebut kemudian disuusl aserangkaian gempa bumi yang menyebabkan lava cair mengarah ke pemukiman. Akibatnya, 17 ribu warga diperintahkan untuk mengungsi.
Apakah letusan itu menyebabkan minat pelancong berkunjung ke Hawaii surut? Ross Birch, direktur eksekutif wisatawan Pulau Hawaii seperti dikuti usatoday.com, berharap wisatawan tahu bahwa Hawaii tetap aman dikunjungi.
Hotel dan toko-toko sejauh ini tetap buka. Tamu-tamu hotel mendapat pasokan kabar terbaru mengenai gempa dan erupsi. Kualitas udara juga bersih dan aman, kecuali di sekitar lokasi erupsi yang mengeluarkan gas beracun.
Dua bandara utama Hawaii aman, karena jaraknya cukup jauh dari lokasi erupsi. Bandara yang terletak di Kona dan Hilo ini tetap beroperasi secara normal.
Bahkan Taman Nasional Gunung Api Hawaii, tempat gunung berapi Kilauea meletus, telah dibuka kembali, pada Senin, 7 Mei 2018. Pengelola telah mengumumkan jam operasional baru, yaitu mulai pukul 07.00 hingga 10.00.
Untuk mengenal gunung api Kilauea lebih dekat, wisatawan juga bisa mengunjungi Jaggar Museum dengan jam buka normal mulai pukul 10.00 hingga 20.00. Pilihan lain adalah ke Kilauea Visitor Center dengan jam operasional 09.00 hingga 17.00.
Gunung api Kilauea, yang aktif sejak tahun 1983 adalah salah satu atraksi paling populer di Hawaii. Biasanya banyak wisatawan yang melakukan tur darat atau menggunakan helikopter untuk mendapat pemandangan menakjubkan.
Badan Otoritas Pariwisata Hawaii mengatakan, bahwa letusan Gunung Kilauea ini hanya berdampak kecil pada bagian Timur di Hawaii. Sedangkan pulau lainnya, seperti Pulau Maui dan Honolulu aman sentosa.
USATODAY.COM | NPS.GOV | INSAN QURANI