TEMPO.CO - Yogyakarta - Festival minum jamu dengan 2.500 gelas gratis digelar di Plaza Ngasem Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018. Tak hanya beraneka ragam jamu tradisional, masyarakat juga bisa pijat gratis.
Plaza Ngasem merupakan bekas pasar burung yang legendaris. Letaknya ada di utara situs Tamansari Kraton Yogyakarta. Festival ini juga untuk memeriahkan Hadeging Nagari Ngyogyakarta Hadiningrat yang ke 271 tahun.
Baca juga: Sarapan Jajanan Pasar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Acara ini bakal dimeriahkan oleh artis yang sedang digandrungi, Mikha Tambayong. “Dia pakai pakaian seperti penjual jamu tradisional pada umumnya, ya seperi penjual jamu zaman now lah,” kata ketua panitia Festival Minum Jamu, Widihasto Wasana Putra, Jumat, 16 Februari 2018.
Keseruan dari acara yang digelar pengurus daerah Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta ini adalah disediakan 18 macam jamu. Jamu yang spesial itu akan disajikan oleh para penjual jamu dari Gabungan Pengusaha Jamu dan Paguyuban Jamu Gendong Yogyakarta.
Jamu tradisional yang disediakan antara lain temulawak, secang, beras kencur, pahitan, semelak, jamu sehat pria, jamu galian singset, bir pletok, jamu terlambat bulan, serbat, dan jamu pegal linu. Juga ada jamu kunyit asem, gula asem hingga cabe kutang.
Jamu-jamu ini memiliki beragam khasiat. Antara lain mengatasi berbagai gangguan penyakit, menjaga daya tahan tubuh, menambah nafsu makan, menjaga vitalitas tubuh, memperlancar peredaran darah, dan menjaga organ dalam manusia. Minum jamu juga dapat merawat pita suara, meredakan batuk, menghilangkan pegal-pegal, memperlancar haid, serta memperlancar ASI.
Sebagai hiburan, ada penampilan wahana interaksi satwa dari Kebun Binatang Gembira Loka seperti burung makao, nuri, reptil iguana merah, dan ular phyton albino.
Sejumlah atraksi seni pertunjukan juga menjamu wisatawan seperti pentas jathilan klasik Kridha Budaya, aksi Power Princes Violin, tari kontemporer Kinari Dance asuhan Kinanti Sekar Rahina dan grup musik pelantun lagu-lagu Koes Plus yakni Kranggan Band.
Menurut ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia DIY Gusti Kanjeng Ratu Bendara, kawasan yang digunakan untuk festival ini merupakan situs sejarah. Ada 55 produsen jamu yang berasal dari Gabungan Pengusaha Jamu dan Paguyuban Jamu Gendong Yogyakarta. Mereka juga bakal demo membuat jamu tradisional. Termasuk memberi penjelasan khasiat masing-masing jenis jamu.
MUH SYAIFULLAH
Artikel Lain: 4 Pilihan Menu Sarapan Murah Meriah Khas Bangkalan