Daya Tarik Labuan Bajo Diakui Sebagai Destinasi Internasional

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 3 Mei 2017 23:00 WIB

Pembalap Valentino Rossi (tengah) saat melakukan trekking di Labuan Bajo, NTT. Instagram.com/@Eastpro_

TEMPO.CO, Kupang - Daerah pariwisata, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur mendapatkan penghargaan sebagai daerah tujuan wisata terfavorit internasional melalui hasil poling Kementerian Pariwisata RI.


"Penghargaan sebagai destinasi wisata terfavorit dunia tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata pada Rabu, 7 Desember 2016 kemarin di Jakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis, 8 Desember 2016.


Labuan Bajo mendapat penghargaan itu setelah melalui seleksi yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dengan melihat semua rekaman-rekaman pariwisata seluruh dunia dan juga pariwisata dan domestik. Labuan Bajo sendiri akhir-akhir ini memang mendapat banyak sekali kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional.


Selain itu Labuan Bajo juga memiliki banyak destinasi wisata seperti Pantai Pede yang indah, Batu Cermin, banyak pulau kecil, dan memiliki ikon utama yakni Komodo di Pulau Rinca dan Pulau Komodo, dan ada gua ular. Yang selalu menjadi destinasi wisata bagi wisatawan di daerah itu.


Marius juga menilai keramatamahan masyarakat di Labuan Bajo juga menjadi faktor penentu dalam mendapatkan penghargaan itu. Selain sejumlah lokasi wisata tersebut, Labuan Bajo juga memiliki danau Sanonggoang.yang merupakan wisata alam yang indah yang selama ini belum mendapat perhatian publik.


Advertising
Advertising

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan landasan pacu Bandara Komodo di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat segera diperpanjang menjadi 2.200 meter.


"Pengembangan Bandara Komodo ini akan dilakukan oleh Angkasa Pura bekerja sama dengan pihak swasta dan akan menjadi bandara internasional," katanya seperti dikutip Antara, Senin, 20 Februari 2017.


Marius mengatakan, pengembangan bandara tersebut sudah dibicarakan dalam rapat tertutup sebelumnya di Jakarta yang dipimpin langsung Presiden Jokowi melibatkan kementerian terkait beserta Gubernur NTT.


Tercatat, sepanjang tahun 2016, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo sebanyak 29.377 orang atau masih di bawah kujungan domestik mencapai 54.335 orang dalam periode yang sama.


Selama ini, lanjut Marius, wisatawan mancanegara yang masuk ke Nusa Tenggara Timur masih melalui kota-kota besar lain seperti Denpasar, Surabaya, Jakarta. Kondisi tersebut menurutnya, tidak efektif dari sisi waktu karena saat ini, kecenderungan wisatawan menginginkan agar bisa menjangkau daerah wisata unggulan dengan mudah dan cepat.


"Kalau ada penerbangan langsung internasional maka akan lebih efektif meningkatkan arus kunjungan wisatawan asing," katanya pula.


Untuk itulah, katanya, pemerintah pusat juga terus mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan asing ke Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata prioritas secara nasional itu dengan membangun berbagai infrastruktur penunjang seperti bandara.


Pelabuhan Wisata


Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry Indonesia akan membenamkan investasi senilai Rp250 miliar miliar untuk pengembangan pelabuhan penyeberangan milik perusahaan pelat merah ini di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat.


Faik Fahmi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Indonesia, mengungkapkan perusahaan akan mengembangkan pelabuhan penyeberangan di wilayah tersebut dalam rangka mendukung pariwisata di Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari sepuluh destinasi wisata Indonesia. "Ini adalah joint venture kita ajak PT PP dan Patra Jasa, tetapi mayoritas ASDP," ujarnya kepada Bisnis, Senin, 16 Januari 2017.


Adapun, kepemilikan saham ASDP sebesar 51 persen. Sementara itu, sisanya akan dimiliki oleh dua BUMN tersebut. Namun, dia belum dapat menuturkan jumlah kepemilikan PT PP dan Patra Jasa, karena masih dalam tahap pembahasan.


Proyek pengembangan pelabuhan ini terdiri dari pembangunan marina, hotel dan komersial area pendukung pariwisata. ASDP melihat potensi bisnis perhotelan dan wisata di Labuan Bajo cukup besar karena pertumbuhan turis mencapai 18% per tahun. Sayangnya, Labuan Bajo belum memiliki infrastruktur dan fasilitas perhotelan yang mencukupi.


"Ini merupakan kesempatan yang bagus karena pada 2015 saja ada 80.000 turis yang datang ke sana. 80 persen adalah orang asing," katanya. Untuk area hotel, dia mengatakan ASDP akan membangun fasilitas penginapan dengan kapasitas 130 kamar.


Sementara itu, marina yang akan dibangun diperkirakan dapat menampung 40 unit kapal yacht. Walaupun akan melebarkan sayap ke bisnis perhotelan dan wisata, Faik menuturkan ASDP akan tetap melayani penyeberangan dari dan ke wilayah tersebut. Tidak hanya ASDP, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III telah menyiapkan rencana pengembangan UPP kelas III Labuan Bajo yang akan diserahkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun ini.


Direktur Utama PT Pelindo III Orias P. Moedak mengungkapkan pihaknya akan memisahkan fungsi antara pelabuhan milik perusahaan dan UPP Kelas III Labuan Bajo yang akan dikerjasamakan dengan Kemenhub. Namun, dia belum dapat mengemukakan rincian rencana sebelum ada kepastian kerja sama dengan Kemenhub.


"Kalau sudah ada diserahkan, baru kita pikirkan lebih jauh," ungkapnya. Di sisi lain, Orias mengatakan Pelindo III sudah memiliki rencana untuk mengembangkan pelabuhan existing milik perusahaan. Rencananya, perusahaan akan memisahkan terminal kargo dan terminal penumpang. Khusus kapal yacht, Pelindo III sudah memiliki lahan di sebelah selatan Labuan Bajo seluas 8 Ha. Sayangnya, dia mengungkapkan lahan tersebut masih dalam sengketa.


"Jadi sudah kita beli, kemudian ada yang mengaku miliknya," jelasnya.


Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginginkan Pelindo III menyiapkan rencana pembangunan pelabuhan khusus logistik di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia memberikan target 3-5 tahun ke depan kepada Pelindo III untuk menyelesaikan proyek ini.


Untuk lokasi, Menteri Perhubungan meminta langsung kepada pemerintah setempat untuk mencarikan lokasinya. Untuk pelabuhan yang sudah ada, dia meminta Pelindo III dapat mengembangkannya menjadi pelabuhan penumpang dan marina bagi kapal yacht dan cruise.



BISNIS.COM

Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya