Dengan Aplikasi Marina Buddies, Turis Diajak Merawat Wakatobi

Reporter

Rabu, 12 April 2017 15:10 WIB

Seorang penyelam menikmatik terumbu karang bawah laut di salah satu spot Wakatobi Dive Trip, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, 7 Agustus 2015. Di dasar laut Wakatobi ditemukan lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, dan 93 jenis ikan laut. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - WWF-Indonesia mengajak pelaku sektor pariwisata turut aktif mengawasi wilayah konservasi perairan Taman Nasional Wakatobi dengan melalui teknologi aplikasi "Marine Buddies".


Baca: Cerita Menteri Susi Blusukan di Wakatobi


“Mereka diharapkan mengenalkan kepada para wisatawan agar menggunakan aplikasi tersebut (Marine Buddies),” kata Southern-Eastern Sulawesi Project Leader WWF-Indonesia Sugiyanta dalam kegiatan sosialisasi aplikasi "Marine Buddies", di Wakatobi, Rabu, 12/4.


Taman Nasional Wakatobi (TNW), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, memiliki luas 1,3 juta hektare. Dengan keterbatasan sumber daya manusia, siapa saja yang berpartisipasi menggunakan aplikasi Marine Buddies ini akan sangat membantu. “Penyelam bisa melaporkan kondisi apa yang dilihatnya di satu lokasi yang belum tentu diketahui petugas taman nasional," ujar Sugiyanta.Deretan rumah terapung didesa Bajo Mola, Wakatobi. (Tempo/Iqbal Lubis)

Menurut Sugiyanta data yang diperoleh melalui aplikasi tersebut bisa segera ditindaklanjuti kementerian terkait. Selain itu bisa juga menjadi dasar kebijakan memperbaiki daerah konservasi. “Data tersebut juga tentu akan terkumpul di WWF.”

Kepala Bappeda Kabupaten Wakatobi Saediman mengapresiasi penerapan aplikasi tersebut. Ia berharap informasi dan data yang dihasilkan juga bisa dibagikan ke pemerintah kabupaten untuk bahan perbaikan.


Baca: Kunjungi Wakatobi, Susi Usulkan Revitalisasi Kampung ...


Advertising
Advertising

Aktor Ramon Tungka ikut berperan serta mengenalkan aplikasi. Manfaat aplikasi ini, kata dia, selain membantu pengawasan wilayah konservasi, juga menjadi motivasi bagi para pelaku sektor pariwisata untuk memperbaiki pelayanan.


Teknologi aplikasi tersebut baru dapat diunduh oleh pemilik telepon pintar berbasis android. Sedangkan untuk iOS baru akan tersedia di Mei 2017.

Aplikasi ini otomatis bekerja ketika pengguna masuk di salah satu dari 165 kawasan konservasi bahari di Indonesia seperti di Pulau Weh, Buleleng, Wakatobi, Alor, hingga Raja Ampat. Sehingga laporan yang diberikan akan akurat berasal dari pengamatan langsung di lapangan.

Kontribusi masyarakat melalui penilaian dari aplikasi marine buddies ini diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


ANTARA

Berita terkait

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Hari Nusantara 2022, Mewujudkan Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

13 Desember 2022

Hari Nusantara 2022, Mewujudkan Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

Hari Nusantara 2022 bertema "Penguatan Ekonomi Maritim Melalui Kolaborasi Investasi Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit Lebih Kuat" dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai ketua pelaksana. Acara ini berlangsung pada 10-14 Desember 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Potensi Wisata Bendungan Ladongi yang Diresmikan Jokowi, Bisa Main Perahu Naga

29 Desember 2021

Potensi Wisata Bendungan Ladongi yang Diresmikan Jokowi, Bisa Main Perahu Naga

Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare.

Baca Selengkapnya

Pesona Pasir Timbul di Buton Tengah yang Raih Penghargaan Destinasi Terpopuler

25 Mei 2021

Pesona Pasir Timbul di Buton Tengah yang Raih Penghargaan Destinasi Terpopuler

Wisata pasir timbul itu merupakan semacam daratan yang timbul di tengah laut.

Baca Selengkapnya

50 Homestay Dibangun di Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

25 April 2018

50 Homestay Dibangun di Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

Pemerintah Kabupaten Konawe Utara bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia membangun 50 homestay di Pulau Labengki.

Baca Selengkapnya

Dengan Pancing Kedo-Kedo, Suku Bajo Menjaga Kelestarian Laut

11 April 2017

Dengan Pancing Kedo-Kedo, Suku Bajo Menjaga Kelestarian Laut

Nelayan Suku Bajo di Desa Mola, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tetap menggunakan kedo-kedo.

Baca Selengkapnya

Prancis akan Bangun Akuarium Raksasa di Teluk Kendari

31 Maret 2017

Prancis akan Bangun Akuarium Raksasa di Teluk Kendari

Prancis melalui Pemerintah Kota La Rochelle membantu pemerintah Kota Kendari membangun akuarium raksasa di kawasan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi  

27 Februari 2017

Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi  

Kementerian Perhubungan berencana membuka rute baru kapal feri lintas Wanci-Kaledupa-Tomia-Binongko, Kabupaten Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Ada Wahana Wisata Di Kompleks Pemrosesan Sampah

2 Januari 2017

Ada Wahana Wisata Di Kompleks Pemrosesan Sampah

Untuk mengubah stigma bahwa TPA sampah itu selalu identik dengan
kotor, busuk, dan lain sebagainya.

Baca Selengkapnya

Tim Kesenian Wakatobi Meriahkan Festival Budaya Jeju Korsel  

25 Mei 2016

Tim Kesenian Wakatobi Meriahkan Festival Budaya Jeju Korsel  

Tim kesenian dan kebudayaan Kabupaten Wakatobi diundang Pemerintah Provinsi Jeju untuk memeriahkan Festival Budaya Jeju pada November 2016.

Baca Selengkapnya