Kenali 5 Hal Ini Sebelum Menjalajahi Kota Medan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 7 April 2017 06:18 WIB

Peserta mengenakan topeng, bergabung dengan fashion show perkotaan dalam parade budaya di Kota Medan, Sumatera Utara, 12 September 2014. AP/Binsar Bakkara

TEMPO.CO, Medan - Setiap kota memiliki keunikannya masing-masing. Tidak terkecuali, Medan. Apalagi, bagi seorang perantauan yang lahir, tumbuh besar, bahkan hidup di sana. Buat mereka, rasanya, ada saja hal-hal yang membuat kangen dan ingin segera cepat-cepat pulang ke “rumah”.


Seperti Medan yang serupa “rumah” bagi anak-anaknya, mengunjungi Kota Medan bisa memberikan Anda pengalaman tersendiri. Nah, bagi Anda yang kebetulan mampir; atau justru sedang merancang perjalanan ke sana, tidak ada salahnya mengenal lebih dulu kondisi masyarakat, berikut budaya lokalnya. Sebagai informasi, berikut adalah lima fakta unik Kota Medan, pun masyarakatnya, yang harus Anda ketahui!



1. Logat yang Khas


Pernah mendengar gaya bicara orang Batak?


Advertising
Advertising

Hal yang sama juga bisa Anda temukan di Medan. Kendati banyak huruf “e” seharusnya dibaca dengan nada rendah (seperti “e” pada jeruk); orang Medan cenderung membahasakan “e” dengan nada yang lebih tinggi. Ilustrasinya sama seperti ketika Anda membunyikan “e” pada kata “sendok”, plus sedikit tekanan.


Biar bagaimanapun, orang Sumatera Utara--terlebih Medan, memang dikenal dengan gaya bicaranya yang tegas, keras, bahkan ceplas-ceplos. Bagi yang tidak terbiasa, rasanya wajar saja, jika Anda mengira orang Medan cenderung hobi marah-marah...


2. Laki-laki dan Perempuan yang Rupawan


Sudah jadi rahasia umum, jika mayoritas perempuan Medan, cantik dan menarik. Sebagai keturunan Melayu, mereka memiliki kulit putih dan garis wajah yang berkarakter. Begitu pula dengan kaum prianya. Ini bukan hanya soal fisik saja, ya; melainkan juga karakter. Adapun meski kerap dianggap mau menang sendiri, orang Medan dikenal sebagai pribadi yang tegas dan percaya diri, lho. Ini sebabnya, sebagian dari mereka termasuk golongan yang kerap mendominasi sebuah grup/diskusi--tentu saja dalam hal yang positif.


3. Masyarakat yang “Kaya”


Salah besar jika Anda menganggap, Medan hanyalah soal suku Batak. Lebih dari itu, Medan kaya akan budaya masyarakatnya yang beragam. Buktinya, ada beragam etnis hidup di sana, mulai dari peranakan Tionghoa, Jawa, Minangkabau, Melayu, bahkan Tamil (India - Indonesia)!


Adapun kondisi masyarakatnya yang beragam turut memengaruhi perbedaan budaya, serta keyakinan yang dianut. Meski demikian, seluruhnya bisa hidup berdampingan dengan damai, kok.



4. Kuliner “Nikmat”


Kunjungan Anda ke Kota Medan belumlah lengkap tanpa mencicipi kulinernya yang maknyus. Ada soto Medan, lemang, mi gomak, lontong Medan, durian, bahkan Bolu Meranti yang legit dan menggigit. Adapun beberapa tempat kuliner khas yang wajib Anda kunjungi yakni: Tip Top, Rumah Makan Sipirok, Mie Aceh Titi Bobrok, Sate Memeng, Rumah Makan Tabona, Kedai Durian Ucok, Jalan Semarang, Kesawan Square, dan masih banyak lagi.



5. Objek Wisata Nan Eksotis


Bukan hanya soal kuliner, Medan juga “kaya” akan beragam objek wisata yang memukau. Ingin wisata alam, Anda bisa mengunjungi Danau Toba dengan “Samosir-nya”; Air Terjun Sipiso-piso, dan masih banyak lagi. Adapun hal yang sama jika Anda ingin mengunjungi beragam lokasi wisata sejarah, kuliner, bahkan religi. Pokoknya, Medan jagonya!


BISNIS.COM


Berita terkait

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

21 Februari 2022

Sarapan Bareng Erick Thohir, Sultan HB X Bahas Borobudur Sampai Jalan Tol

Gubernur DIY Sultan HB X dan Menteri BUMN Erick Thohir juga melakukan pertemuan dan pembicaraan empat mata secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

29 Juli 2021

Proyek Penataan Pulau Rinca Capai 94 Persen, tapi Tak Bisa Selesai Tepat Waktu

Pemerintah tengah melakukan penataan sarana dan prasarana wisata di Pulau Rinca untuk membuat kawasan wisata komodo yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

6 Februari 2020

Kemenhub Anggarkan Rp 1,2 T untuk Bangun Pariwisata Borobudur

Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk membangun infrastruktur pariwisata di Borobudur.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

3 September 2019

Dukung Pariwisata, PUPR Akan Bangun Trans Bangka Belitung

Kementerian PUPR menyatakan, Trans Babel terdiri atas Trans-Bangka sepanjang 440 kilometer dan Trans-Belitung sepanjang 390 kilometer.

Baca Selengkapnya

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

14 Oktober 2017

Dukung Danau Toba, Kemenhub Bangun 2 Kapal Ro-Ro dan 5 Dermaga

Kemenhub mendukung Danau Toba sebagai tujuan pariwisata dunia.

Baca Selengkapnya

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

4 Oktober 2017

Genjot Pariwisata, Jokowi: Pelabuhan Internasional Mendesak

Ketiadaan pelabuhan internasional menjadi perhatian Presiden Jokowi karena bakal mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

1 Oktober 2017

Dukung Pariwisata, Kemenhub Genjot Pembangunan Infrastruktur di 3 Destinasi

Bandar Udara di Kulonprogo ditargetkan mulai beroperasi pada 2019 untuk mendukung pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang.

Baca Selengkapnya

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

22 September 2017

Gaet Lebih Banyak Turis, Desa Gamelan Wirun Gandeng UGM dan Hotel  

Desa Wirun yang dikenal dengan industri gamelannya menggandeng Universitas Gadjah Mada dan Jogjakarta Plaza hotel untuk meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

16 Agustus 2017

Garap Potensi Wisata, Kota Tangerang Luncurkan E-Plesiran  

E-Plesiran juga terintegrasi dengan Google Maps yang bisa diakses masyarakat luas.

Baca Selengkapnya

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

13 Agustus 2017

Patung Banteng Wulung di Gedung BEI Jadi Ikon Baru Pariwisata DKI

Patung Banteng Wulung seberat tujuh ton berasal dari kayu fosil berusia2,5 juta tahun.

Baca Selengkapnya