Asyiknya Bertualang di Saung Budaya Kampung Bolang Subang
Editor
Tulus widjanarko
Kamis, 9 Februari 2017 08:57 WIB
TEMPO.CO, Subang – Sebuah desa asri dengan kekayaan budaya yang masih asli bisa ditemukan di Kampung Bolang, Desa Buluh, Subang, Jawa Barat. Ada area seluas 5.000 meter persegi di desa ini yang menjadi bentara budaya bernuansa khas Sunda.
Berita lain: Kampung Srengseng Sawah Dirancang Menjadi Tujuan ...
Di sini, para pelancong bisa menikmati kesejukan suasana kampung yang dikelilingi bukit dan pegunungan. Tak hanya itu, berbagai permainan tradisional yang semuanya memanfaatkan kekayaan alam di sana bisa ditemui. Tentu juga bisa dimainkan.
Semua itu terwujud karena ikhtiar Zaini Arif, 41 tahun, seorang ahli kaulinan lembur atau permainan tradisional khas Sunda. Dialah yang menyulap kampung kelahirannya itu menjadi kawasan memikat, sehingga bisa menjadi tujuan wisata. Tempat itu ia beri nama Saung Budaya Kampung Bolang.
Yuk, kita nikmati segala yang ada di desa ini. Di bagian halaman depan yang masih berlantaikan tanah, ada sebuah leuit atau lumbung penyimpanan padi. Usia lumbung itu sudah ratusan tahun. Leuit ini adalah produk budaya warisan buhun atau para leluhur Sunda baheula.
Lalu, di sisi kanan, tampak berderet tiga leuit dengan desain era 1970-an. Adapun pada bagian tengah, kokoh berdiri sebuah saung gede mirip pendapa yang berfungsi serba guna. “Bisa dimanfaatkan buat diskusi, belajar membuat kerajinan atau botram nasi liwet atawa makan bersama ala Sunda,” ujar Zaini kepada Tempo, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca juga: Purwakarta Akan Dikepung 16 Desa Wisata
Beranjak beberapa meter dari pendapa, dengan jembatan anyaman bambu, kita dihadapkan pada sebuah panggung sederhana. Di bagian depan dan sisi kiri-kanannya, terdapat tanah lapang yang bisa dimanfaatkan untuk bermain. Tinggal pilih: bedil jepret, egrang, menari tam-tam luku, cara membuat ketupat dari daun kelapa muda, dan lainnya.
Selanjutnya: Agenda Penuh sampai April
<!--more-->
Lalu, dua kolam dengan air setinggi lutut bisa digunakan untuk aksi dereded bedil cai. Ini adalah permainan semprotan air terbuat dari bambu. Ada juga sebuah sirkuit tanah basah untuk atraksi momotoran awi atau sepeda motor terbuat dari bambu.
Adapun di bagian ujung timur perbatasan lahan Saung Budaya disekat oleh Sungai Cilembang dimanfaatkan untuk permainan sosorodotan, atawa dalam istilah zaman sekarang disebut arung jeram.
“Di Desa Cibuluh ini, terdapat 65 permainan tradisional Sunda. Tapi yang kami promosikan baru sebagiannya,” ujar Zaini, yang bergelar Doktor Bidang Desain dan Kajian Budaya Mainan Tradisional dari Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung. Zaini juga merupakan pendiri Komunitas HONG, yang bermarkas di Dago Pakar, Kota Bandung.
Ikhtiar Zaini ini mendapatkan dukungan dari Kepala Desa Cibuluh, Saeful Zaman. Apalagi, di desanya, masih ada tujuan wisata lain yang berpeluang dikembangkan, misalnya Saung Mulan, arung jeram, bukit pasir Cibuluh, dan tujuh sungai bermuara di Lewi Ciseupan.
Pemerintah Kabupaten Subang pun mendukung. “Kami akan membantu mengembangkan destinasi wisata kesenian tradisional Sunda tersebut,” ucap Plt. Bupati Subang, Imas Aryumningsih.
Rika Kartikawati dan Aning Karwati, dua pembimbing SD Darul Hikam Kota Bandung, yang mengajak 83 muridnya melancong ke Saung Budaya Kampung Bolang, mengaku senang. “Sebab, semua yang terbayangkan tentang suasana desa yang asri dengan segala permainan tradisionalnya, ada semua di sini (Kampung Bolang),” ujar Aning.
“Di sini ada pematang dengan susunan kotakan sawah yang indah, sungai yang bersih dan airnya jernih, hawanya yang sejuk, dan alamnya asri banget,” ucap Rika.
Hingga April, menurut Zaini, jadwal kunjungan pelancong dari berbagai daerah di Indonesia ke Kampung Bolang, Cibuluh sudah penuh. Nah, segera susun jadwal Anda jika tertarik berkunjung ke sana.
NANANG SUTISNA (Subang)