Festival Pesona Palu Nomoni 2016 Dipromosikan di Bali  

Reporter

Jumat, 5 Agustus 2016 13:28 WIB

Warga menikmati waktu sore di Anjungan Nusantara di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, 9 Desember 2015. Pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2015 yang juga ditetapkan sebagai hari libur nasional dimanfaatkan warga untuk berwisata ke sejumlah lokasi wisata untuk menikmati hari libur. ANTARA/Mohamad Hamzah

TEMPO.CO, Ubud - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, akan menggelar Festival Pesona Palu Nomoni 2016 pada 24-27 September 2016. Acara itu diselenggarakan di Teluk Palu. Dari panjang Teluk Palu 41 kilometer, 7,2 kilometer di antaranya akan dijadikan pusat acara.

Festival itu dipromosikan di Museum ARMA, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, sejak 4 Agustus 2016. Kegiatan promosi yang merupakan pre-event itu dihadiri kalangan travel agent serta wisatawan dari berbagai negara.

Wali Kota Palu Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said hadir dalam acara promosi itu. Sigit, yang lebih dikenal sebagai musikus dengan nama akrab Pasha “Ungu”, tampil sebagai pembicara. “Kami mengundang semua orang di sini untuk datang ke Palu, September nanti,” ujar Pasha. “Kami jamin keamanan dan fasilitasnya.”

Pasha mengatakan festival itu sebagai salah satu cara membesarkan Palu, yang merupakan kampung halamannya. Bahkan, pada acara pre-event di Ubud itu, ia menciptakan sebuah lagu khusus yang menceritakan kisah kehidupannya.

Sebagai pemuda yang telah 20 tahun merantau dan mendapat ketenaran, Pasha ingin pulang kampung untuk membesarkan nama kampung halamannya.

Menurut Pasha, Nomoni berarti bergetar atau bersuara. Maka, dari Bali, Festival Pesona Palu Nomoni 2016 diharapkan mengirim getaran hingga ke mancanegara. Festival itu pun menjadi bagian dari suguhan pariwisata yang akan dijadikan sektor andalan karena Palu tak memiliki sumber daya alam yang memadai, seperti daerah-daerah lain di Indonesia.

Pada Gerhana matahari total April lalu, nama Palu sudah terpromosikan karena menjadi salah satu tempat menyaksikan fenomena alam itu secara utuh. Saat itu sekitar 50 ribu turis datang ke Palu. Itu sebabnya, Pasha berharap Festival Pesona Palu Nomoni 2016 juga dibanjiri wisatawan.

Berbagai kegiatan sudah dirancang untuk mengisi festival. Antara lain penampilan 520 gimba (gendang khas suku Kaili) dengan 522 lalove (seruling besar) yang disebar di 520 lokasi festival dengan tanda sebuah obor.

Sebanyak 10 panggung disediakan di sepanjang pantai Palu, yang menjadi lokasi festival. Panggung-panggung itu menjadi tempat menampilkan 15 ritual suku Kaili, seperti ritual penyembuhan penyakit dan ritual tolak bala.

Disediakan pula panggung untuk penampilan dari suku-suku Indonesia lainnya yang bermukim di Palu, seperti Bali, Jawa, dan Bugis. Beragam sajian kuliner juga disuguhkan dalam festival ini.

Festival ini juga diisi kegiatan pendukung. Di antaranya lomba lari maraton, renang melintasi teluk Palu sepanjang 5,4 kilometer, lomba perahu layar tanpa awak, serta lomba perahu tradisional.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

13 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

16 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

55 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

4 Maret 2024

3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Baca Selengkapnya

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa

Baca Selengkapnya