Lima Daya Tarik yang Menggoda Turis ke Myanmar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 21 Oktober 2015 12:52 WIB

Seorang pria suku Moken membersihkan sisik ikan kembung di desa Ma Kyone Galet, di Pulau Bocho, Kepulauan Mergui, Myanmar (11/2). Dahulu tempat ini pernah menjadi pariwisata primadona bagi para turis karena keindahannya, namun karena konflik akhirnya turis pun mulai sepi. (AP/Altaf Qadri)

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar yang dulunya bernama Birma kini mulai banyak dilirik wisatawan manca negara karena keaslian budaya serta biaya wisata yang relatif lebih rendah dibanding negara Asia lainnya.


Dengan prediksi akan dikunjungi lima juta pengunjung pada tahun ini setelah pada 2011 hanya mencatat 816.369 wisatawan asing, Myanmar yang disebut "The Golden Land" terus berbenah.


Myanmar saat ini disebutkan sama dengan Thailand 25 tahun lalu ketika belum ada restoran Mcdonald’s dan belum banyak pusat perbelanjaan.


Namun, ke depan Kementerian Pariwisata dan Perhotelan Myanmar optimistis kunjungan wisata akan terus meningkat seiring berubahnya pemerintahan junta militer ke pemerintahan sipil sejak 2011 sebagimana dikutip huffingtonpost.com, Rabu (21 Oktober 2015).


Lalu apa yang membuat Myanmar memiliki daya tarik dan pantas masuk dalam daftar kunjungan wisata?


Advertising
Advertising

Pertama, masyarakat Myanmar tidak saja ramah terhadap wisatawan asing, terutama dari negara Barat, namun sebagian besar penduduknya mudah akrab dengan orang asing. Hanya saja sebagaian besar dari mereka tidak bisa berbahasa Inggris.


Daya tarik berikutnya adalah kota Bagan. Kota itu memiliki lebih dari 3.000 pagoda yang dibangun sekitar tahun 1000. Dengan warna keemasan, pagoda tersebut seolah-olah mengajak Anda ke dalam dunia mimpi.

Kota itu lebih pas disebut desa ketimbang kota karena saking banyaknya pagoda maupun candi dibandingkan jumlah wisatawan. Untuk transportasi, dengan sewa motor hanya seUS$5 atau Rp70.000 Anda sudah bisa bertualang seharian ke pelosok kota itu.


Berdiri megah dengan ketinggian 360 kaki, Pagoda Shwedagon merupakan pagoda paling suci dan terluas di Myanmar. Pagoda yang telah berusia 2.500 tahun itu dilapisi kepingan emas dan menjadi salah satu daya tarik wistawan asing. Belum lagi mahkota dipuncaknya yang ditaburi lebih dari 5.000 permata dan lebih dari 2.000 batu jenis ruby, safir dan batu mulia lainnya.


Jika Anda mencari biaya perjalanan wisiata internasional termurah, Anda harusnya memasukkan Myanmar dalam urutan pertama. Tarif penginapan relatif murah karena Anda cukup mengandalkan wisma atau hotel melati dengan tarif US$15 per hari.


Sedangkan harga makanan tradisional rata-rata di bawah US$3 dan harga tiket kendaraan dari Yangoon ke Bagan hanya sekitar US$8.


Daya tarik kelima dari Myanmar adalah kuliner. Apa yang membuat masakan Myanmar unik adalah bahwa masakannya tidak akan ditemui di restoran luar negara itu. Coba, berapa kali Anda melihat restoran Maynmar di di negara lain?

BISNIS


Berita terkait

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

59 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

8 Maret 2024

Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

24 November 2022

Hertz Bisnis Rental Mobil di Indonesia Gandeng Tunas Rent

Perusahaan rental mobil nasional Tunas Rent berdiri lebih dari 20 tahun lalu. Hertz melihat jumlah wisatawan dfi Indonesia sebagai peluang.

Baca Selengkapnya

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

29 Agustus 2022

SMK di Batam Jadi Pusat Belajar Guru Pariwisata se-Indonesia

Para guru pariwisata dari seluruh Indonesia akan belajar di SMKN 2 Batam. Mereka nantinya akan menyampaikan pada siswanya dan membuat paket wisata.

Baca Selengkapnya