Kopi Manggarai Timur Dinobatkan Kopi Terbaik 2015  

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 05:29 WIB

Ilustrasi Kopi. ericcressey.com

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kopi asal Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, untuk jenis arabika dan robusta, dinobatkan sebagai kopi terbaik Indonesia 2015. Kopi Manggarai menggeser peringkat kopi Jambi yang menyabet penghargaan tersebut tahun sebelumnya.

Penetapan kopi Manggarai sebagai kopi terbaik Indonesia 2015 itu merupakan hasil kontes ketujuh kopi spesialti Indonesia yang berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kontes ini diselenggarakan tahunan oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia, serta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember.

Kopi Manggarai jenis arabika memperoleh akumulasi nilai 87.52, sedangkan jenis robusta memperoleh nilai 89.03. Kedua jenis kopi tersebut dikembangkan oleh kelompok petani yang diketuai John Sentis. Di posisi kedua jenis arabika diraih oleh kopi petani asal Bandung dan juara ketiga asal Bondowoso. Sedangkan untuk jenis robusta, posisi kedua ditempati kopi asal Temanggung, Jawa Tengah, dan posisi terakhir diraih kopi Bengkulu.

Ada delapan juri yang terlibat. Juri berasal dari kalangan peneliti dan eksportir. Kemudian, dua juri internasional berasal dari Belanda dan Jerman. Kontes tersebut diikuti 137 jenis kopi dari seluruh daerah, terdiri atas 76 jenis arabika dan 61 jenis robusta.

Dewan juri kemudian menyeleksi hingga tersisa 20 jenis kopi untuk masing-masing kategori. Dari peringkat 20 besar, disaring lagi menjadi tiga pemenang. Ada 10 kriteria penilaian, beberapa di antaranya, aroma, rasa, keasinan, keasaman, dan keseragaman.

Ketua Kompartemen Industri dan Kopi Spesialti Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia Pranoto Soenarto mengatakan kontes tersebut digelar untuk memasyarakatkan mutu kopi. “Kalau mutu bagus, harga bagus, kopi bisa memberi pendapatan tambahan,” kata Pranoto selaku ketua panitia acara ini.

Menurut dia, harga kopi yang stabil, bahkan cenderung selalu naik, berpeluang lebih besar bagi petani di tengah menurunnya harga komoditas ekspor lainnya. Harga robusta saat ini Rp 25 ribu per kilogram dan arabika Rp 60 ribu per kilogram. Namun permasalahan utama kopi Indonesia adalah produktivitas yang baru mencapai 800 kilogram per hektare. Angka itu jauh dibandingkan dengan produktivitas kopi Vietnam yang mampu mencapai 2,3 ton per hektare dan Brazil yang telah mencapai 8 ton per hektare. “Pasar ekspor kekurangan 6 persen kopi Indonesia,” katanya.

Para pemenang dalam kontes kopi tersebut akan dipromosikan di pasar internasional. Salah satu juri, Setiawan Subekti, mengatakan minum kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup orang Indonesia. Itu terlihat dari semakin menjamurnya kafe-kafe kopi di seluruh daerah. Bahkan, tren baru ini telah diikuti dengan kesadaran meminum kopi berkualitas. “Kalau dulu orang tahunya kopi ya harus hitam,” kata tester kopi dunia ini.

Meningkatnya permintaan kopi di luar maupun di dalam negeri, kata Setiawan, mau tidak mau harus diikuti dengan peningkatan produksi di tingkat petani. Sebab, 90 persen lahan kopi merupakan perkebunan rakyat dan hanya 10 persen yang dikelola PT Perkebunan Nusantara.




IKA NINGTYAS







Baca juga:
Kalla Mau Evaluasi KPK, Terlalu Banyak Tangkap Orang?
PDIP Siaga, PAN Diajak Bicara: Ada Reshuffle Kabinet?







Advertising
Advertising








Berita terkait

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

28 Desember 2023

Kupas Tuntas Suku Osing, Penduduk Asli Banyuwangi

Dengan warisan tradisi, bahasa, seni, dan kepercayaan yang unik, Suku Osing di Banyuwangi membentuk identitas budaya yang kaya dan beragam.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

27 Desember 2023

Libur Nataru ke Mana? Deretan Rekomendasi 9 Wisata Pantai di Banyuwangi

Destinasi pantai di Banyuwangi adalah surga yang tak boleh dilewatkan bagi pencinta alam dan petualangan. Simak daftar 9 destinasi wisata pantai itu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

27 Desember 2023

Mengenal Desa Wisata Adat Osing Kemiren di Banyuwangi

Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata, Kemiren, Banyuwangi, tersedia homestay yang siap digunakan sebagai tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

27 Desember 2023

Rekomendasi 11 Kuliner yang Wajib Anda Cicipi Saat Berada di Banyuwangi

Di samping pesonanya yang menawan, kekayaan kuliner yang ditawarkan di Banyuwangi menghadirkan pengalaman rasa yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

18 Desember 2023

Banyuwangi Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dan Satyalencana Wira Karya

Menumbuhkan budaya inovasi yang terintegrasi dengan program masyarakat. Ada sekitar 270 inovasi berbasis digital ataupun non-digital.

Baca Selengkapnya

Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

27 Juli 2022

Festival Kucur, Cara Kabupaten Banyuwangi Kenalkan Jajanan Tradisional Mereka

Dalam Festival Kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kreasi kucur.

Baca Selengkapnya

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

10 Juli 2022

Gali Inspirasi Soekarno, Bupati Ipuk Ajak Gotong Royong Bangun Banyuwangi

Dengan bergotong royong inilah kunci untuk memajukan bangsa kita.

Baca Selengkapnya

Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

11 Juni 2022

Tim Penilai UNESCO: Geopark Ijen Hadiah Alam untuk Banyuwangi dan Bondowoso

Tim penilai UNESCO berpesan agar pemerintah tetap melibatkan penduduk sekitar dalam pengembangan Geopark Ijen.

Baca Selengkapnya

World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

29 Mei 2022

World Surfing League Berlangusung di Pantai Plengkung Banyuwangi 28 Mei - 6 Juni

World Surfing League di di G-Land, Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki judge tower, sehingga juri dapat memantau manuver peselancar di tengah laut.

Baca Selengkapnya