Industri Pariwisata Thailand Ikut Menjerit Akibat Kabut Asap

Senin, 12 Oktober 2015 00:18 WIB

Sebuah helikopter memantau pantai Phuket, Thailand, yang sepi setelah turis dan penduduk lokal pergi menyelamatkan diri, menghindari terjadinya tsunami akibat gempa di pulau Simeulue, Aceh, (11/4). REUTERS

TEMPO.CO, Phuket - Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tak cuma merugikan Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Thailand pun kecipratan dampak buruknya. Negeri Gajah Putih mengaku kehilangan pendapatan dari pariwisata lantaran kabut asap. Salah satu wilayah yang parah terpapar kabut asap adalah Thailand bagian selatan.

Kondisi wilayah ini sempat memburuk pada pekan lalu. Angkatan Udara Thailand, misalnya, sampai turun tangan rutin menyemprotkan air di wilayah padat penduduk di Provinsi Songkhla untuk melindungi kesehatan. Ribuan masker juga dibagikan gratis kepada warga. "Kini, secara umum, dampak kabut asap menurun," ujar juru bicara pemerintah, Mayor Jenderal Sansern Kaewkamnerd, kepada Asia One, kemarin.

Gubernur Phuket, daerah wisata yang terparah terpapar asap, Chamroen Tipayapongtada, menyebutkan situasi kabut asap sudah menunjukkan tanda-tanda membaik. Dia mengatakan tak ada lagi penundaan penerbangan karena jarak pandang setelah 24 penerbangan menuju dan dari Phuket sempat ditunda pada Jumat pekan lalu.

Para operator turis di Phuket memang sempat mengeluhkan soal penundaan penerbangan dan pembatalan pemesanan hotel pada akhir pekan lalu.

Misalnya pemilik Phuket Shunny Hostel di Distrik Muang, Kannapat Wongtikied, yang menyebutkan 20 persen pemesanan kamar dibatalkan saat amuk kabut asap. “Puluhan tamu juga telah membatalkan paket turis satu mereka. Pendapatan bisnis saya jatuh 60 persen,” ujarnya kepada The Straits Times, Jumat lalu.

Kannapat juga menyebutkan belasan tamu mempercepat masa kunjungan mereka di Phuket. “Sepasang suami-istri memesan 7 hari menginap, tapi mereka membatalkan pesanan di hari kedua dan pergi ke Myanmar setelah dua malam karena kabut asap,” tuturnya.

Auraiwan Phuthong, yang menjalankan restoran Phong Phang, mengatakan harus membagikan masker kepada para karyawan dan pelanggan buat menahan kabut asap. “Puluhan pelanggan juga tak makan ke restoran kami. Pendapatan kami merosot sekitar 30 persen selama sepekan,” ujarnya.

Sementara itu, di Singapura, kondisi kabut asap cenderung ke angka moderat hingga level terendah dalam kategori tidak sehat. Menurut Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura, seperti dilaporkan Channel News Asia, jarak pandang kemarin membaik meskipun ada kemungkinan bisa memburuk. Hal itu mengingat sebanyak 53 titik api terdeteksi di Sumatera.

NEA juga tetap merekomendasikan kepada seluruh warga Singapura yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak agar membatasi aktivitas di luar rumah.

THE STRAITS TIMES | ASIA ONE | CHANNEL NEWS ASIA | DWI A.

Berita terkait

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

4 jam lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

4 hari lalu

PRT Thailand Kaya Mendadak, Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikannya

Seorang PRT di Thailand mendapat warisan puluhan miliar rupiah dari majikannya yang merupakan warga negara Prancis.

Baca Selengkapnya

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

4 hari lalu

Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup

Sebelum penutupan Pulau Pling, Teluk Maya di Thailand sempat ditutup selama enam bulan pada tahun 2018

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

7 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

9 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

9 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

11 hari lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

13 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

14 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya