Berlayar Mudik di Kapal Dobonsolo

Reporter

Jumat, 24 Juli 2015 21:29 WIB

Kapal PT Pelni Dobonsolo merapat di pelabuhan Tanjung Emas. Kapal ini akan membawa sepeda motor pemudik dari Jakarta ke Semarang, dan berlayar sebanyak 6 kali . Semarang, 12 Juli 2015. TEMPO/Budi Purwanto


Saya memilih kembali ke anjungan. Kapten Muhadu sudah kembali ke kamarnya. Hanya ada seorang mualim dan seorang juru mudi di anjungan yang dibiarkan gelap. Sejauh mata memandang, hamparan laut lepas dan tenang menghanyutkan.


Advertising
Advertising

Anggra, juru mudi kapal menuturkan, ia sudah empat tahun berlayar dengan Dobonsolo. “Selepas STM, saya ambil sertifikat juru mudi,” ucap pemuda 27 tahun ini. Gajinya tiap bulan Rp 5 juta. “Tiap dua bulan sekali mendarat selama dua minggu,” ujarnya.


Meski sudah empat tahun berlayar, Anggra mengakui ia tak pernah mengalami hal yang mengerikan seperti dibajak. “Kalau kapten mungkin, dia sudah 15 tahun jadi nakhoda kapal,” katanya. Lantaran tak ingin mengganggunya, saya memutuskan kembali ke kamar. Apalagi, ombak makin terasa menghela badan kami. Saya mulai mual dan mabuk laut.


“Ini baru Laut Jawa ya, dan kapal besar. Angin dari barat hanya mendorong kapal. Kalau di Indonesia timur, angin dari barat menubruk badan kapal sehingga kayak diombang-ambing,” ujar Anggra.


Mulai tengah malam, bayangan mudik menyenangkan menjadi mimpi buruk bagi penumpang kapal dengan jam terbang amat minim. Ombak menggulung di lautan sampai empat meteran. Saya mencoba melupakan mabuk laut dengan tidur. Tapi tidur rupanya tidak ampuh benar. Pada dini hari, saya terbangun dengan perasaan ingin muntah. Di toilet, saya keluarkan semua isi perut.


Agar tidak makin parah, saya setengah berlari menuju dek mencari udara segar. Tapi ternyata angin terasa amat kencang sehingga berisiko masuk angin. Dinginnya bukan main. Kepusingan saya baru terjawab esoknya saat berbincang dengan Muhadu usai menikmati sunrise yang luar biasa indahnya, tak lama setelah kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, tepat pukul 6 Wib.


Menurut dia, angin laut sedikit tidak bersahabat pada bulan Juni-Juli. “Kalau mau jalan-jalan naik kapal ke Indonesia timur, berangkat bulan Maret-April atau September-Oktober. Ombaknya ga tinggi dan nyaman menumpang kapal,” ucapnya.


Saat berbincang dengan Kapten Muhadu, ia meminta pemerintah juga memperhatikan pemudik di luar Jawa. “Kapal ini melayani Indonesia bagian timur yang jumlah armadanya ga sampai sepuluh tapi selalu dipenuhi penumpang. Dengan kapal dipakai mudik gratis pemudik dari Jawa, antrean pemudik di luar Jawa padat sekali,” ucapnya.


Saya pun berpamitan sambil mengucapkan terima kasih telah mendapatkan kesempatan menumpang kapal secara gratis. Bebas macet dan tidak stres. Meski sempat mual, perjalanan lebih banyak menyenangkan.

Dari atas kapal, saya melihat para panitia mudik mengatur agar lalu lintas sepeda motor pemudik keluar dengan tertib oleh porter. Para pemudik diminta menanti di dalam tenda yang sudah disiapkan. Wajah mereka bahagia. Tak tampak kelelahan. Sebentar lagi, kerinduan mereka akan kampung halaman akan tertuntaskan.

ISTIQOMATUL HAYATI

Berita terkait

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

22 jam lalu

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menginjak Alquran

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

2 hari lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

2 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

3 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

4 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

4 hari lalu

Kemenhub Rampungkan 25 Proyek Strategis Nasional, Kebut 4 Lagi Tahun Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penyelesaian Proyek Strategis Nasional atau PSN Kemenhub sudah mencapai 82 persen

Baca Selengkapnya

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

4 hari lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

4 hari lalu

Sandiaga Uno Ingatkan Cek Bus Sebelum Berwisata: Pakai Aplikasi Spionam

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengingatkan untuk cek kendaraan sewa sebelum berwisata menggunakan aplikasi Spionam.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

5 hari lalu

Perusahaan Otobus Tak Berizin Masih Beroperasi, MTI: Lama Dibiarkan Pemerintah

Kendaraan yang dikelola perusahaan otobus yang tidak memiliki izin angkutan biasanya tidak berhenti atau transit di terminal. Sulit ditindak Dishub

Baca Selengkapnya