Begini Cara Membuat Sushi  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 28 Juni 2015 10:44 WIB

Chef Hendro Soejadi memberikan contoh kepada peserta workshop membuat makanan khas Jepang, sushi di Yellowfin Sake Bar and Kitchen, Jakarta, 16 Juni 2015. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Sushi kini memang menjadi salah satu pilihan makanan favorit. Tidak cuma untuk anak muda, tapi juga untuk keluarga. Tak percaya? Lihat saja antrean pengunjung restoran sushi di akhir pekan yang sering kali mengular.

Bagaimana sih cara membuat sushi itu? Tempo mengikuti pelatihan singkat membikin sushi di restoran Yellowfin, Senopati, Jakarta Selatan, dua pekan lalu.

Untuk memulai proses membuat maki sushi, kami meletakkan selembar nori alias rumput laut kering di atas taplak bambu yang dilapisi plastik. Bagian nori yang kasar merupakan bagian dalam tempat melekatkan nasi. Jangan pernah menganggap bagian ini sebagai pekerjaan mudah.

“Anda harus menekan-nekan nasi itu sedikit demi sedikit dan mendorongnya untuk memenuhi 90 persen permukaan nori,” kata kata chef Sugeng Heryadi dari Yellowfin kepada Tempo.

Itu dilakukan seperti membentuk permukaan nasi tumpeng. Bedanya, dalam membuat maki sushi kami menggunakan tangan, bukan centong nasi. Meskipun harus memenuhi permukaan nori, harus tersisa ruang setebal 1 sentimeter di ujung nori. Ini berfungsi sebagai tempat merekatkan gulungan maki sushi.

Sebaiknya, jangan terlalu banyak merekatkan nasi pada nori. “Idealnya, sekitar 300 gram untuk setiap gulungan,” kata chef Sugeng. Ini penting agar adonan sushi tidak terlampau gendut dan bentuknya tidak karuan.

Selepas merekatkan nasi pada nori, kami diminta meletakkan potongan fillet salmon Norwegia. Tapi, sebelumnya, kami disarankan mengoleskan wasabi pada salmon. “Sebenarnya ini berfungsi sebagai antiseptik untuk salmon mentah,” ujar chef Sugeng.

Menurut Chef Heru, urusan memilih bahan untuk sushi tidak bisa dilakukan sembarangan. Salmon yang digunakan untuk sushi sebisa mungkin merupakan salmon dengan kualitas premium. “Daging salmon juga maksimal harus disimpan pada suhu 5 derajat Celsius. Lebih dari itu, kuman bisa berkembang,” kata Chef Heru.

Ini sebabnya, maki sushi yang diisi dengan salmon mentah tidak bisa lama-lama disimpan. Apalagi di udara terbuka dan dalam suhu ruang. “Sebisa mungkin harus disimpan dalam kulkas,” ujar chef Sugeng.

Setelah mengoleskan salmon dengan wasabi, dan menaruhnya pada permukaan nasi dengan irisan tipis zucchimi, kami tiba di bagian tersulit pada pembuatan maki sushi, yaitu menggulung. Butuh lima langkah untuk menciptakan gulungan yang kuat pada sushi.

Pada langkah pertama, kami harus membikin lekukan paling dalam pada bagian maki sushi. Caranya dengan menggunakan taplak bambu yang menjadi alas nori. Kami diminta untuk menggulung seperempat bagian dari sushi, lalu merapikannya dengan tangan. Lipatan pertama sushi itu harus diurut secara horizontal.

Cara serupa diulang lagi saat kami menggulung seperempat bagian yang kedua. “Tapi, kali ini harus sedikit ditekan,” kata chef Sugeng. Begitu juga saat gulungan ketiga dan keempat, masing-masing harus diurut juga secara horizontal. Mengapa? “Bentuk sushi yang baik itu tidak terlampau bulat. Bentuknya justru agak sedikit kotak.” Itu alasannya, mengapa saat menggulung, maki sushi perlu juga diurut secara horizontal.

Pada tahap akhir, chef Sugeng meminta kami mengoleskan nasi pada ujung nori yang sudah dikosongkan. “Ini fungsinya untuk merekatkan sushi,” kata dia. Setelah itu, pisau kecil digunakan untuk memotong sushi dengan gerakan seperti menggergaji menjadi lima bagian.

Berapa lama waktu yang kami butuhkan untuk membuat maki sushi? Tentu saja catatan waktu kami masih jauh dari jagoan restoran Itacho Sushi yang baru dibuka. Kami butuh waktu sepuluh kali lipat lebih lambat alias 30 menit. Tapi, kurang dari lima menit kami bisa menghabiskan gulungan maki sushi yang kami buat sendiri.

SUBKHAN

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

8 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

21 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

30 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

32 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

33 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

33 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya