Kunjungan Wisata Borobudur 2019 Ditargetkan 7 Juta Orang

Reporter

Selasa, 16 Juni 2015 16:19 WIB

Sejumlah pengunjung menyaksikan patung Budha di halaman candi Borobudur Magelang, 30 Mei 2015. Patung Budha tersebut akan ditempatkan di altar utama pada perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mentarget kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik sebanyak 7 juta pada 2019. Target itu diperkirakan bisa menyumbang devisa sebesar Rp 24 triliun. Dari situ, sumbangan untuk kesempatan kerja tersedia untuk 500 ribu orang.

Menurut dia, untuk mencapai target itu perlu usaha keras. Di antaranya, lewat promosi dan sertifikasi tenaga kerja. Biaya promosi yang disiapkan pemerintah Rp 10 miliar. Promosi besar-besaran itu, kata Arief, penting karena Indonesia kalah jauh dengan negara lain.

Dia mencontohkan anggaran promosi Indonesia hanya sepertiga bila dibanding Malaysia. Indonesia yang punya setidaknya 500 tujuan wisata, menurut dia, perlu gencar berpromosi. Bila promosi wisata bagus, akan berdampak pada sektor perhotelan.

Okupansi hotel ditargetkan naik 50 persen. “Selain promosi, infrastruktur juga harus bagus. Penerbangan ke Yogyakarta harus ditata ulang,” kata dia, dalam seminar nasional pariwisata bertema Pengelolaan Berkelanjutan Pariwisata Budaya di The Kasultanan Royal Ambarrukmo, Plaza Yogyakarta, Selasa, 16 Juni 2015.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Laily Prihatiningtyas mengatakan untuk mencapai target itu bergantung kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia.

Saat ini, dia sedang menyiapkan sejumlah langkah untuk mencapai target kunjungan itu. Pengelola Candi Borobudur akan memperbanyak promosi, merevitalisasi nilai Borobudur supaya orang memahami Borobudur, menggelar festival budaya, dan memanfaatkan Borobudur untuk kepentingan acara keagamaan umat Buddha di luar Hari Raya Waisak.

Dia juga sedang menyiapkan tempat yang lebih permanen untuk 4 ribu pedagang asongan. Menurut Laily, pada 2014, Candi Borobudur menggaet kunjungan 3,4 juta kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. Devisa yang dihasilkan sebesar Rp 3 triliun.

Menurut dia, selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, pengelolaan Candi Borobudur harus memperhatikan dampak langsungnya terhadap masyarakat lokal sekitar Borobudur. Ini bisa dilakukan dengan mendorong paket wisata dan mengembangkan tujuan wisata di tingkat lokal.

Laily menyebut, masyarakat di sekitar Borobudur selama ini kebanyakan menjadi pedagang asongan. Sedangkan, di sekitar Candi Prambanan lebih kreatif, menangkap potensi wisata. Karena itu, masyarakat di sekitar Borobudur perlu meningkatkan kemampuan mengelola wisata lokal, supaya terlibat langsung dan mendapat manfaat. “Keterlibatan langsung masyarakat lokal penting dalam mengelola wisata,” katanya.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Jadi Official Airline MotoGP Mandalika 2024, Garuda Indonesia Sediakan 8.000 Kursi

1 hari lalu

Jadi Official Airline MotoGP Mandalika 2024, Garuda Indonesia Sediakan 8.000 Kursi

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia bekerja sama dengan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai official airline untuk penyelenggaraan ajang balap motor internasional, MotoGP 2024 di Mandalika.

Baca Selengkapnya

Kota di Spanyol Pasang Reklame Minta Turis Selalu Pakai Baju

2 hari lalu

Kota di Spanyol Pasang Reklame Minta Turis Selalu Pakai Baju

Malaga, kota wisata di Spanyol, meluncurkan kampanye untuk mencegah perilaku buruk wisatawan yang membuat marah penduduk setempat.

Baca Selengkapnya

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

2 hari lalu

Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan semua aspirasi soal pemasangan chattra di Candi Borobudur harus didengar.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dinobatkan Sebagai Destinasi Wisata Petualangan Terbaik Asia di World Travel Awards 2024

5 hari lalu

Indonesia Dinobatkan Sebagai Destinasi Wisata Petualangan Terbaik Asia di World Travel Awards 2024

Nominator Destinasi Wisata Petualangan Terkemuka di Asia antara lain, Cina, India, Jepang, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, dan Thailand.

Baca Selengkapnya

Bandung Great Sale 13-15 September, Puluhan Hotel Pasang Diskon 80 Persen

6 hari lalu

Bandung Great Sale 13-15 September, Puluhan Hotel Pasang Diskon 80 Persen

Puluhan hotel menyiapkan diskon hingga 80 persen selama Bandung Great Sale yang akan berlangsung pada 13-15 September 2024

Baca Selengkapnya

Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan

7 hari lalu

Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan

Yunani berencana untuk membatasi akomodasi sewa liburang jangka pendek di daerah perkotaan padat di daratan utama

Baca Selengkapnya

Pengusaha Anggap Pariwisata Bukan Prioritas Pemerintah: Aksesori Semata

9 hari lalu

Pengusaha Anggap Pariwisata Bukan Prioritas Pemerintah: Aksesori Semata

Indonesia perlu belajar dari negara lain yang tak menyepelekan sektor pariwisata sebagai sektor strategis dan unggulan

Baca Selengkapnya

Warga Protes Overtourism dengan Blokir Zebra Cross, Bikin Jalanan Macet

10 hari lalu

Warga Protes Overtourism dengan Blokir Zebra Cross, Bikin Jalanan Macet

Seperti kawasan Spanyol lainnya, desa O Ho, Cangas, mulai kewalahan mengahadapi overtourism

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Naikkan Biaya Masuk Turis Asing Mulai Oktober 2024

10 hari lalu

Selandia Baru Naikkan Biaya Masuk Turis Asing Mulai Oktober 2024

Selandia Baru akan menaikkan biaya masuk bagi pengunjung internasional konservasi serta pariwisata dari Rp337 ribu menjadi Rp962 ribu.

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga Sebut Pengeluaran Wisman Capai US$ 1.500

14 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Sebut Pengeluaran Wisman Capai US$ 1.500

Menparekraf Sandiaga Uno menyebutkan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) selama berwisata di Indonesia pada 2024 mencapai US$ 1.500 .

Baca Selengkapnya