Maknyusnya Kencono Rukmi di Festival Durian Gunungkidul

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Sabtu, 21 Februari 2015 01:30 WIB

Sejumlah 10 ribu durian dijual dalam acara bazar murah durian di sentra durian Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, (9/3). Durian lokal Banyumas kini sedang bersaing dengan durian impor. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kelompok sadar wisata Ngasemayu, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, menggelar festival durian khas Patuk yang bakal diadakan sepanjang hari pada Ahad mendatang di lokasi taman wisata yang dirintis warga Ngasemayu bernama Gogor Park. “Festival ini akan melibatkan 50 kelompok petani durian khas Patuk,” ujar Ketua Gogor Park yang juga Ketua Panitia Festival Durian Patuk, Subarno, pada Jumat, 20 Februari 2015.

Durian lokal ini menjadi alat pemasaran utama desa wisata karena lumbung buah itu tersebar di kawasan dataran tinggi tersebut. “Seharusnya sentra durian yang tersebar di kawasan Patuk ini bisa menjadi daya tarik wisata kuliner,” ucapnya. Selain di Dusun Ngasemayu, pohon durian pun tumbuh subur di beberapa dusun, seperti Trosari, Patuk, dan Gunung Manuk.

Subarno menuturkan sejumlah durian lokal yang dibudidayakan petani Patuk tak kalah kualitasnya dengan yang lebih terkenal duluan, seperti durian menoreh asal Kulon Progo. Khususnya durian Kencono Rukmi yang sudah mendapat sertifikasi dari Kementerian Pertanian pada 2013.

Kencono Rukmi yang berwarna khas oranye atau kuning tua ini berukuran relatif besar dengan rasa yang tak terlalu manis karena kadar gula dan kolesterolnya sedikit. Selain Patuk, Kencono Rukmi juga banyak dikembangkan di Kecamatan Nglipar. “Untuk festival kali ini, Kencono Rukmi yang rencananya akan dilombakan, tapi tidak menutup kemungkinan jika ada jenis lain yang menarik dan mau ikut,” kata Subarno.

Dalam festival durian itu, tidak dibatasi jumlah durian yang akan dibawa petani dalam lomba, sembari mengenalkan obyek wisata alam Gogor Park. “Khususnya wisata air terjun di Ngasemayu yang masih alami,” tuturnya.

Asisten Perekonomian Pembangunan Gunungkidul, Supriyadi, mengatakan varietas durian khas Gunungkidul ini, khususnya Kencono Rukmi, memang tengah dikembangkan besar-besaran melalui sentra pengembangan durian yang ditunjuk. Untuk saat ini, Gunungkidul telah membidik kolasi di Nglipar dengan lahan seluas 120 hektare sebagai pusat budi daya.

Supriyadi menuturkan Kencono Rukmi merupakan varietas yang membidik kalangan pencinta durian yang khawatir bahaya kolesterol. Sebab, dalam varietas durian khas Gunungkidul itu, terkandung kadar kolesterol dan gula yang rendah serta kadar alkohol lebih sedikit, dengan konsekuensi rasa tidak terlalu manis.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

6 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

7 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

27 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

29 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

30 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya