TEMPO.CO, Jakarta - Warga Yogyakarta diperkirakan akan turun ke jalan untuk menyaksikan Raja Kasultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X kirab dengan mengendarai kereta pada 23 Oktober mendatang. Kirab Sultan yang didampingi permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Hemas tersebut merupakan kali pertama digelar dalam perhelatan pernikahan anaknya.
"Ini atas kehendak Sultan," kata Hemas melalui siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 11 Oktober 2013.
Ada 12 kereta yang akan masuk dalam rombongan kirab. Antara lain kereta Kyai Winomo Putro yang akan dikendarai Sultan dan Hemas. Kereta tersebut biasa dikendarai putra mahkota yang ditarik dengan delapan kuda. Kemudian kereta Kyai Mandrasuwala yang akan dikendarai Sri Paduka Paku Alam IX dari Puro Pakualaman, serta kereta Kyai Jongwiyat yang akan dikendarai pasangan pengantin GKR Hayu dan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro yang ditarik dengan empat kuda putih. Kirab tersebut akan diiringi pasukan Bergada Bugis, Bergada Daeng, serta penari tarian Lawung Ageng yang mengendarai kereta yang ditarik 12 ekor kuda.
"Acara ini ditunggu-tunggu masyarakat. Juga akan jadi perhatian turis dalam dan luar negeri," kata humas acara itu, Deny Reksa.
Iring-iringan kirab akan berjalan dari Keraton Yogyakarta menuju bangsal Kepatihan untuk menjalani acara resepsi. Bangsal Kepatihan selama ini dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan DIY. Rangkaian acara pawiwahan ageng akan dilangsungkan sejak 21-23 Oktober.
Sebelumnya, rencana Sultan untuk melakukan pengecekan kesiapan kereta kuda yang akan ditumpanginya di museum kereta keraton pada Rabu, 9 Oktober pagi lalu batal. Lantaran kesibukannya menerima beberapa tamu di Kepatihan, Sultan berencana untuk melakukan pengecekan pada sore hari saat sepi wisatawan.
"Nanti saja kalau sepi. Kalau sekarang malah diajak foto sama turis," kata Sultan, Rabu, 9 Oktober lalu, sambil tertawa.
Menurut Sultan, kereta Winomo Putra baru kali pertama ditumpanginya pada 23 Oktober mendatang. Kereta keraton yang pernah ditumpanginya adalah kereta Kyai Garuda Yeksa, yaitu kereta yang dipergunakan saat dinobatkan sebagai raja.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah DIY Iswanto menjelaskan, bahwa prosesi pernikahan akan dihadiri 1.500 tamu undangan. Meliputi 1.100 tamu undangan untuk mengikuti resepsi di bangsal Kepatihan dan 400 tamu undangan yang mengikuti rangkaian acara di keraton Yogyakarta. Para tamu undangan di keraton adalah tamu VVIP, seperti Presiden, Wakil Presiden, mantan Presiden dan wakilnya, juga menteri, Kepala Lembaga Tinggi Negara, dan duta besar. Juga ada tamu VIP yang antara lain para gubernur.
"Prosesi di Keraton berlangsung pada 22 Oktober, sedangkan di Kepatihan pada 23 Oktober," kata Iswanto.
Tamu di Keraton harus mengenakan tanda pin warna biru dengan lambang Haba dari Keraton. Sedangkan tamu di bangsal Kepatihan mengenakan pin warna ungu. Proses resepsi berlangsung dua waktu, yaitu pukul 10.00-11.30 WIB dan 11.30-13.00 WIB.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita Lainnya:
Soal Calon First Lady, Prabowo: Tunggu Saja
Di Depan Jokowi, Ahok Promosikan Jonan Jadi Menteri
Orang Dekat Gubernur Atut, Ratu Irma, Ditahan
Tiga Sopir Ketiban 'Pulung' dari Kasus Tuannya
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
SBY Minta Luthfi Hasan Tak Bersaksi Palsu