TEMPO.CO, Garut -Puluhan Rakit bambu menyeberangi Situ Cangkuang menuju ke situs rumah adat Kampung Pulo dan Candi Cangkuang, bangunan candi Hindu yang menjadi ikon pariwisata Garut, Jawa Barat, Sabtu, 10 Agustus 2013. Kawasan itu dipadati ribuan wisatawan saat H+1 libur Lebaran. Mereka datang dari sekitar Garut, Bandung, Cirebon, dan kota-kota di wilayah Jabodetabek.
Untuk menuju kawasan wisata di Leles, Garut itu, perlu waktu berjam-jam untuk melalui kemacetan yang mengular sampai lebih dari lima kilometer di kawasan Limbangan, Kadungora, Leles, dan Nagreg, menuju ke arah Garut.
“Setelah bermacet-macet, saya lega saat melihat indahnya pemandangan di Kampung Adat Pulo dengan Candi Cangkuang," kata Ardi, wisatawan asal Cirebon yang datang bersama kerabatnya.
Wisatawan cukup membayar tiket rakit Rp 2.000 per orang untuk sekali jalan. Saat di atas rakit, pemandangan indah dengan bukit dan rimbunnya pepohonan memanjakan mata pengunjung. Angin sejuk terasa sepanjang perjalanan di atas rakit itu.
Pendayung rakit bergerak cekatan saat membelokan rakit, menghindar dari tabrakan dengan rakit lain di depannya. Rakit membelah air danau di kawasan Curug itu sepanjang lebih dari 20 meter itu. Satu rakit diisi oleh puluhan penumpang dan dikendalikan oleh dua orang pendayung.
Di kejauhan tampak bangunan candi bermandi cahaya matahari diantara rimbunnya pepohonan. Tak sampai 10 menit rakit pun merapat, satu per satu penumpang melompati tembok dermaga menuju ke Kampung Adat Pulo. Di dermaga Kampung Pulo itu pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 5.000 per orang.
Di kampung itu ada tujuh bangunan yang terdiri dari enam rumah tradisional yang saling berhadapan dan sebuah langgar atau masjid kecil. Setelah melihat-lihat rumah tradisional, pengunjung berjalan menuju ke situs Candi Cangkuang. "Saya ke sini setiap libur Lebaran, sudah tradisi. Keindahan alamnya tetap terjaga," kata Sumiati, warga Garut.
Lain dengan Dewi, wisatawan asal Tangerang yang baru pertama kali datang ke Cangkuang sangat kagum dengan keindagan Candi Cangkuang. “Sekali jalan ke Cangkuang kita bisa mengunjungi tiga obyek wisata, menyeberangi danau yang indah dengan rakit bambu, melihat situs candi, dan berkunjung ke rumah-rumah adat," kata dia.
Rana D, petugas tiket di Candi Cangkuang mengatakan, wisatawan mulai berdatangan saat Lebaran kedua. “Saya perkirakan sekitar 1.000 wisatawan per hari yang memasuki kawasan Situ Cangkuang selama liburan Lebaran tahun ini," kata dia.
Rakit-rakit bambu itu terus hilir mudik mengantar wisatawan menyeberangi danau. Saat hari semakin hangat, pengunjung semakin ramai. Tak peduli betapa macetnya jalur selatan menuju Garut. Sensasi mengarungi danau dengan rakit, semilir angin yang sejuk membuat mereka ingin selalu kembali ke Cangkuang.
PRIMA MULIA
Berita terkait
Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara
5 April 2018
White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaTempat Romantis Rayakan Valentine di Australia
14 Februari 2018
Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaIndahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan
24 September 2017
Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.
Baca SelengkapnyaWisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua
24 September 2017
Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaTahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru
9 September 2017
Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.
Baca SelengkapnyaKiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat
9 September 2017
Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.
Baca SelengkapnyaAda Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing
5 September 2017
Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.
Baca SelengkapnyaDi Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis
5 September 2017
Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.
Baca SelengkapnyaSejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia
9 Agustus 2017
KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaWisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina
8 Juli 2017
Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.
Baca Selengkapnya