TEMPO.CO, Payakumbuh - Pacu itik atau balapan itik merupakan atraksi olahraga tradisional Minangkabau. Menariknya, pacu itik ini tak diselenggarakan di sungai ataupun perairan yang merupakan habitat unggas itu. Tapi di jalan raya. Seperti yang digelar di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Untuk menyaksikan itik yang saling berpacu, penonton harus menempuh jarak 130 kilometer dari Kota Padang. Biasanya, perlombaan ini diselenggarakan secara bergiliran pada 11 gelanggang di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Seperti Aua Kuning, Tigo Balai, Tunggul Kubang, Padang Cubadak, Body Aia Tabik, dan Padang Alai. Dan biasanya, pacuan diawali di gelanggang Rainbow. Hingga hampir tiap pekan di bulan September, tergelar pacu itik oleh Persatuan Olahraga Terbang Itik.
"Perhelatan ini masuk dalam kalender Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota," ujar Ketua Porti, YB Datuak Parmato Alam. Dan biasanya, ada 700-800 itik dalam tiap pacuan. "Kami menyediakan banyak hadiah. Seperti tabanas, televisi, kipas angin dan kulkas."
Agar bisa mengikuti balapan ini, peserta harus memiliki itik betina berumur 3-4 bulan. Sebelum bertanding, itik harus dikurung dan diurut selama sepekan. Dan setiap petang, si itik harus diajarkan terbang. Makanannya pun khusus, padi dan telur.
Ciri-ciri itik itik bagus, memiliki sayap mirip elang: kedua sayapnya itu mengarah ke atas. Agar dapat terbang lurus dan tinggi. Jika sayap mengarah ke bawah, si itik kerap terbang rendah. "Kalau satu sayap mengarah ke atas dan lainnya ke bawah, itik itu tidak jujur," kata Parmato. "Pasti terbangnya tak lurus."
Itik yang unggul pun bergigi ganjil, tujuh atau sembilan; warna paruh dan kakinya sama, hitam atau kuning; serta memiliki sisik kecil di ujung jari tengah. "Biasanya yang punya sisik itu, itiknya menang," ujarnya.
Kelas pacu itik terbagi empat, berdasarkan jarak. Ada kelas 800 meter dan 1.000 meter, yang dibatasi dengan garis mati. Di kelas ini, pemenangnya adalah itik yang terbang dan mendarat mendekati garis mati. Jika melewati, dianggap gugur. Kemudian ada kelas 1.200 meter dan 1.600 meter. Penilaiannya, itik yang mampu terbang jauh dan mendarat di dalam arena itu.
Satu pemilik itik, Darmon, 28 tahun, sudah mengenal perlombaan ini sejak kecil. "Ayah saya dulu juga sering ikut lomba ini," ujarnya. Sementara, NH Datuak Rajo telah lama mengikuti perlombaan ini. Menurut Rajo, olahraga yang berpadu dengan budaya ini sudah turun menurun. "Pacu itik merupakan kepuasan jiwa dalam berolahraga," kata Rajo. "Ajang silaturahmi juga."
ANDRI EL FARUQI
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terpopuler
Gaji Pilot Lion Air Sekitar Rp 45 Juta per Bulan
Lion Air Berambisi Kuasai Penerbangan ASEAN
Utang Pemerintah ke Pertamina Rp 25 Triliun
Berita terkait
Tiga Rekomendasi Destinasi Wisata Religi Kota Padang
8 Juni 2023
Kota Padang memiliki sejumlah objek wisata religi berupa masjid yang menarik.
Baca SelengkapnyaMenjelajahi Destinasi Wisata di Sumatera Barat, Dari Batu Malin Kundang Hingga Jam Gadang
6 Mei 2023
Sumatera Barat menawarkan beragam objek wisata menarik, mulai dari alam hingga sejarah sehingga banyak dikunjungi wisatawan.
Baca SelengkapnyaSaat PKL di Sekitar Jam Gadang Wajib Pakai Baju Adat Minangkabau
1 Februari 2023
Di kawasan Jam Gadang, ada sekitar 490 PKL yang berjualan di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaPromosi Wisata Sumatera Barat: Budaya Nan Khas, Makanan Nan Lamak, Alam Nan Indah
1 Februari 2023
Ada 85 event yang akan berlangsung sepanjang tahun 2023 di 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaMencicip Lezatnya Gulai Sabo Hingga Panggang Pacak di Jelajah Kuliner Pasaman Barat
6 Januari 2023
Wisatawan dapat mencicip sejumlah kuliner yang memang hanya bisa ditemukan di Kabupaten Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaMelihat Wajah Baru Kota Tua Padang dan Jembatan Siti Nurbaya Setelah Dipercantik
10 November 2022
Wajah baru dua ikon wisata Kota Padang itu pun diresmikan bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Baca SelengkapnyaHari Ini Kota Padang Ulang Tahun ke 353, Berikut 8 Keunikannya
7 Agustus 2022
Rumah Makan Padang yang dapat dijumpai di penjuru daerah di Indonesia malahan tak akan ditemui di kotanya sendiri, Kota Padang.
Baca Selengkapnya6 Tempat Wisata di Sumatera Barat yang Bisa Dikunjungi Saat Libur Lebaran
25 April 2022
Libur Lebaran kurang lengkap jika tak diisi dengan berwisata bersama keluarga ke tempat wisata yang menarik.
Baca SelengkapnyaPT KAI Akan Reaktivasi Kereta Api Sawahlunto, Target Selesai Oktober
25 Februari 2022
Pengaktifan kembali jalur kereta api Sawahlunto oleh PT KAI ini diharapkan bisa mendorong roda wisata.
Baca SelengkapnyaCegah Varian Omicron, Perayaan dan Bazar Cap Go Meh di Padang Dibatalkan
24 Januari 2022
Selain Cap Go Meh, pada Januari 2022 dijadwalkan sejumlah kegiatan, di antaranya Pentas Seni Anak Nagari dan Pasar Van Der Capellen.
Baca Selengkapnya