Nasi Kapau di Kongres Makanan Kaki Lima Singapura

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 7 April 2013 03:05 WIB

Nasi Kapau. TEMPO/Febrianti

TEMPO.CO , Padang:Nasi Kapau, nama masakan dari Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat tampil dalam Kongres Makanan Kaki Lima Seluruh Dunia (World Street Food The Congress) di Singapura pada 31 Mei hingga 9 Juni nanti. Nasi Kapau dipilih karena diajukan Pemerintah Kabupaten Agam yang memilih makanan itu untuk memperluas wawasan terhadap masakan Minangkabau selain rendang.

“Masakan dari Minangkabau sudah terkenal, di manapun kamu pergi selalu bisa bertemu masakan Padang, rendang padang. Kami ke Bukittinggi ingin mencari satu nilai keaslian Nasi Kapau yang dibawa ke World Street Food The Congress dari tanah kelahirannya sendiri,” kata KF Seetoh, pencetus ide The World Street Food Congress dan pemilik jejaringan Makan Sutra di Singapura.

Nasi Kapau akan ditampilkan bersama tiga makanan dari Indonesia lain yakni Kerak Telor dan Sate Kuah Jakarta serta Nasi Campur Manado. Selain Indonesia, kongres inii diikuti 9 negara lainnya, yakni Amerika Serikat, Meksiko, Peru, India, Vietnam, Singapura, Cina, Malaysia, dan Filipina.

KF Seetoh langsung datang ke Nagari Kapau pada Jumat 5 April 2013 bersama Marchellinus Hanjaya, panitia World Street Food The Congress di Indonesia dan Nofrins Napilus, pegiat wisata Sumatera Barat. Mereka menonton langsung pembuatan dan merasakan langsung Nasi Kapau di beberapa tempat, Nagari Kapau. KF Seetoh datang ke Pasar Lereng, Bukittinggi. Di tempat itu banyak penjual Nasi Kapau.

Di Nagari Kapau, KF Seetoh memilih satu penjual Nasi Kapau yang nanti akan mengikuti World Street Food The Congress. Makanan yang mewakili Indonesia dipilih oleh panitia kongres yang terdiri dari ahli kuliner Indonesia seperti William Wongso, Bondan Winarno, Iwan Tjandra, Arie Parikesit, dan Marchellinus Hanjaya.

“Tetapi KF Seetoh tetap ikut menentukan, dia melihat prosesnya, dan mencicipi semuanya termasuk tiga pilihan lain: Kerak Telor dan Sate Kuah di Jakarta, dan Nasi Campur Manado,” kata Marchellinus Hanjaya.

Nasi Kapau memang sangat khas dan unik karena ada berbagai lauk yang bisa dipilih untuk melengkapinya. Nasi ini bisa dimakan bersama rendang ayam, gulai tunjang, pangek ikan mas, gulai tamusu atau usus sapi atau dendeng batokok. Semua dipaduk dengan gulai kapau yaitu gulai cempedak muda yang dicampur kol, kacang panjang, dan rebung.

Penyajian nasi kapau juga unik. Uni, penjualnya, duduk lebih tinggi dari bangku pembeli, dan di depannya ada aneka lauk dan gulai kapau di dalam baskom-baskom besar. Gulai dan lauknya akan diambil dengan sendok tempurung bertangkai panjang.

FEBRIANTI

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

2 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

16 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

22 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

30 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

32 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya