Sate Danguang-danguang, Gagrak Lain Sate Padang  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 5 Maret 2013 12:12 WIB

Sate Danguang-danguang. TEMPO/Febrianti

TEMPO.CO, Padang - Sepiring sate dengan ketupat dan tujuh tusuk rangkaian daging yang disiram kuah kekuningan itu tampak begitu menggugah selera. Aroma sedap juga menguar dari asap pemanggangan sate dan dari periuk besar tempat kuah sate panas yang masih mengepul.

Para penikmat sate padang tentu paham betul dengan cara penyajian sate dengan daging sapi ini. Setelah dipanggang sejenak, sate yang sudah dicampur ketupat kemudian disiram kuah kuning. Namun, mungkin ada yang belum mengenal sate Danguang-danguang.

Ini adalah salah satu gagrak sate Padang yang berasal dari daerah Danguang-danguang, Payakumbuh. Ciri khasnya, kuahnya berwarna kuning serta rasa kuahnya agak manis dan tak terlalu tajam bumbunya.

Gagrak sate Padang yang dikenal selama ini warna kuahnya merah bata dan kental. Satenya terbuat dari daging serta jeroan sapi seperti usus, jantung, dan lidah yang direbus dengan bumbu lalu dipotong-potong dan dirangkai dengan tusukan dari lidi. Sate lalu dibakar sebentar di atas bara tempurung dan diperciki minyak bawang goreng serta lemak yang dicairkan agar lebih gurih dan wangi.

Sate dimakan bersama ketupat, lalu disiram dengan kuah sate yang hangat dan ditaburi bawang goreng. Kuah sate yang gurih dan kental ini ini terbuat dari tepung beras dan kaldu daging serta banyak bumbu lengkuas, kunyit, daun jeruk purut, cabe bawang merah, ketumbar, dan rempah-rempah lainnya.

Sate Danguang-danguang ini rasanya lebih bersahaja karena tidak terlalu terasa aroma bumbu dan rempah. Pembuatannya sama dengan sate Padang lainnya, hanya saja bumbu rempahnya tidak terlalu banyak. Namun, bumbu segarnya yang lebih banyak, seperti kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan kapulaga.

Lalu kuahnya, selain menggunakan kaldu daging, juga ada penambahan santan kental dan sedikit gula aren. Ini yang membuat sate Danguang-danguang ini agak manis. Ini juga yang membedakannya dengan sate Padang lainnya yang tidak menggunakan santan dan gula.

Salah seorang penjual sate Danguaag-danguang di Padang adalah Aris, yang mangkal di Simpang Kinol Padang. Aris adalah generasi keempat keturunan Datuk Bahar, penjual sate Danguang-danguang pertama di Payakymbuh. Kakek buyutnya itu yang mempopulerkan sate Danguang-danguang di Payakumbuh dan menjualnya dengan garendong atau keranjang pikulan.

Sate Danguang-danguangnya terasa nikmat. Kuahnya kental, tidak terlalu manis, dan pedasnya juga hampir tidak terasa. Daging satenya empuk dan ketupatnya juga pulen. Seporsi Sate Danguang-danguang ini dibanderol Rp 19 ribu, dengan tiga ketupat dan tujuh tusuk daging sate.

FEBRIANTI

Tepopuler


Soekarwo Lantik Bupati Termuda Indonesia

Timwas Century Terima Banyak Informasi dari Anas

Polri: Video Kekerasan Densus 88 Terjadi 2007

Ini Tokoh-tokoh yang Mengilik Anas Soal Century

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

4 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

18 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

20 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

32 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

34 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya