Kawasan Wisata Kuliner Kota Solo Berwajah Baru  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 28 Desember 2012 09:28 WIB

Gladag Langen Bogan (Galabo) Solo, Jawa Tengah. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Surakarta - Kawasan wisata kuliner yang ada di Kota Solo, Gladak Langen Bogan (Galabo), kembali dibuka dengan wajah baru. Tidak hanya tampilannya yang dipercantik, para pedagang juga menjanjikan harga yang lebih bersahabat.

Pusat kuliner malam hari itu berada di Jalan Mayor Sunaryo, sebelah selatan Benteng Vastenburg. Setiap malam, ruas jalan itu menjadi kawasan tertutup untuk kendaraan bermotor.

Galabo dengan tampilan baru itu mulai dibuka pada Kamis malam, 27 Desember 2012. Selama renovasi, pedagang sementara berpindah ke lokasi darurat, tidak jauh dari tempat tersebut.

Sejumlah 57 pedagang kuliner unggulan
menyediakan santap malam di Galabo. Di tempat tersebut, pembeli bisa menemukan thengkleng Klewer, gudeg ceker Margoyudan, Bakmi Pak Dul, dan sejumlah kuliner legendaris Solo yang lain.

Galabo dibuka pertama kali pada 2010 lalu. Pada saat itu, sekitar 78 pedagang kuliner unggulan menempati ruas jalan sepanjang 300 meter tersebut. Pada awal dibuka, pusat kuliner itu sangat ramai dikunjungi pembeli.

Lambat laun, kondisi Galabo semakin sepi, terutama saat musim hujan. Sebab, payung parasol yang dipasang di meja makan tidak mampu melindungi pembeli dari guyuran hujan. Belum lagi, pembeli sering kapok dengan nota pembayaran yang disodorkan oleh pedagang. Jumlah pedagang akhirnya menyusut hingga tinggal 35 pedagang.

"Sekarang, Galabo tampil dengan wajah baru," kata Kepala UPTD Kawasan Kuliner Kota Surakarta, Agus Sisworiyanto. Yang paling mencolok adalah keberadaan kanopi yang mampu melindungi pembeli dari hujan. Saat siang hari, kanopi itu bisa didorong sehingga tidak mengganggu kendaraan yang lewat.

Tiang-tiang besi yang digunakan juga dibuat dengan cukup rapi. Ornamennya dibuat dengan gaya klasik, menyesuaikan dengan lingkungan heritage di sekitar kawasan tersebut.

Selain itu, pedagang juga wajib untuk mencantumkan daftar harga makanan yang dijualnya. Pedagang juga tidak boleh berebut pembeli. Pedagang juga diharuskan memakai seragam dan celemek agar terlihat lebih profesional.

Pusat jajanan tersebut juga dilengkapi dengan dua panggung permanen. Setiap malam, pengelola akan menghibur para pembeli dengan organ tunggal. "Jika ada kelompok kesenian yang ingin memanfaatkan panggung, kami akan mempersilakan," kata Agus.

Agus juga menjamin para pembeli bisa menikmati makanan dengan nyaman. Pembeli tidak akan terganggu dengan kehadiran pengamen atau pun pengemis.

Salah satu pedagang rawon, Haryati, yakin jika kawasan kuliner itu bisa semakin ramai. Sayang, satu pedagang hanya mendapat jatah satu set meja dan kursi, yang hanya bisa menampung lima hingga tujuh pembeli. "Kalau pembeli ramai, kami juga justru bingung," katanya.

Namun, parkir di sekitar kawasan kuliner itu cukup mahal. Pengendara sepeda motor, misalnya, harus merogoh kocek Rp 2 ribu untuk parkir. Karcisnya pun diragukan keasliannya. Padahal, tarif parkir yang resmi cuma Rp 1.500.

Usai menggunakan toilet, pengunjung juga langsung dikutip Rp 1.000 oleh seorang petugas berseragam. Mereka berdalih kutipan itu diperuntukkan pemeliharaan kebersihan di aset milik pemerintah tersebut.

Agus mengakui adanya kutipan itu. "Tapi yang mengutip bukan kami," katanya. Menurut dia, toilet yang dibangun menggunakan APBD 2012 itu dikelola oleh pihak lain yang telah memperoleh izin dari institusinya.

Masalah parkir, dia juga mengakui bahwa tarif resmi cuma Rp 1.500 untuk sepeda motor. Dia juga mengaku tahu bahwa sebagian pengelola parkir menaikkan tarif. "Kalau cuma naik Rp 500, kan wajar, soalnya ini sudah jadi kawasan wisata," katanya.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

5 April 2018

Pantai Terbaik Kedua se-Asia Ditutup Sementara

White Beach, Pulau Boracay, merupakan tempat tujuan pantai terbaik kedua di Asia oleh TripAdvisor ditutup mulai 26 April, puncak liburan musim panas.

Baca Selengkapnya

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

14 Februari 2018

Tempat Romantis Rayakan Valentine di Australia

Salah satu lokasi untuk liburan romantis merayakan Valentine adalah di Perth, ibu kota Australia Barat. Hanya 4,5 jam penerbangan dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

24 September 2017

Indahnya Wisata di Resor Pertanian Taiwan

Tak hanya mengandalkan hasil panen, petani di Taiwan juga membidik bisnis wisata dengan menyediakan penginapan dan aneka atraksi menarik.

Baca Selengkapnya

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

24 September 2017

Wisata Pertanian Taiwan, Bersalin Rupa di Generasi Kedua

Sejumlah lahan pertanian yang melakukan ekspansi ke bisnis wisata di Taiwan, banyak dikelola oleh generasi muda.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

9 September 2017

Tahun Ini Singapura Punya 6 Tempat Wisata Baru  

Tahun ini, setidaknya ada enam sarana wisata baru yang telah dan akan diluncurkan pemerintah Singapura untuk menggaet lebih banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

9 September 2017

Kiat Berwisata ke Jepang dengan Biaya Hemat  

Meski Jepang terbilang sebagai destinasi wisata yang mahal, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa berlibur di Jepang dengan biaya hemat.

Baca Selengkapnya

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

5 September 2017

Ada Tiga Cara untuk Mencapai Tembok Besar Cina dari Beijing  

Tidak heran, bahkan untuk mencapai gerbang Tembok Besar Cina dari kota Beijing pun sudah menjadi perjuangan tersendiri. Begiu juga saat pulangnya.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

5 September 2017

Di Tengah Cuaca Ekstrim, Tembok Besar Cina Tetap Ramai Turis  

Di tengah ancaman cuaca ekstrim masih banyak turis yang mengunjungi Tembok Besar Cina.

Baca Selengkapnya

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

9 Agustus 2017

Sejak Ada Jokowi, Madame Tussaud Hong Kong Ramai Turis Indonesia

KJRI Hong Kong menyatakan jumlah pengunjung asal Indonesia meningkat.

Baca Selengkapnya

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

8 Juli 2017

Wisata Uji Nyali Menyusuri Skywalk di Atas Jurang di Cina

Skywalk yang terdiri dari konstruksi kaca ini berada 120 meter di atas jurang yang menganga.

Baca Selengkapnya