Parit Beteng Keraton Yogyakarta akan Dibuka 2013

Reporter

Rabu, 19 Desember 2012 04:31 WIB

Keraton Yogyakarta. dok. TEMPO/ Bernard Chaniago

TEMPO.CO, Yogyakarta--Jagang alias parit yang mengelilingi beteng keraton Yogyakarta akan dibuka pada 2013. Pembukaan jagang tersebut merupakan upaya pemerintah DIY untuk mengembalikan bangunan cagar budaya seperti bentuk fisik sedia kala.

"Memang tidak semua jagang kami buka. Hanya sebagian saja. Itu sebagai contoh," kata Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika saat dihubungi Tempo, Selasa 18 Desember 2012.

Pembukaan sebagian jagang tersebut, menurut Nursatwika untuk menunjukkan kepada publik mengenai bentuk asli bangunan cagar budaya kawasan beteng. Langkah tersebut akan diawali dengan melakukan studi untuk menentukan bagian beteng keraton sisi mana yang jagangnya akan dibuka kembali. "Karena sudah banyak bangunan di sekitar beteng keraton," kata Nursatwika.

Upaya untuk mengembalikan bangunan cagar budaya pada bentuk semula telah dimulai dengan peresmian jagang beteng Vredeburg, Selasa (18/12). Berdasarkan pengamatan Tempo, jagang yang dibuka pada sisi selatan dan utara pada jembatan yang menjadi pintu masuk beteng.

Jagang yang dibuka mempunyai panjang 100 meter, lebar 12 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Jagang diisi dengan air yang terlihat keruh. Air tersebut tidak mengalir, melainkan ditampung di dalam jagang. "Parit itu ada ikannya. Lele, juga nila," kata tukang parkir beteng Vredeburg, Ujang kepada Tempo.

Sebelum dibuka, jagang tersebut ditutup tanah yang ditanami rerumputan seperti taman. Proses pembukaan jagang dengan melalui pengerukan dengan total anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 1,7 miliar.

Nursatwika menjelaskan, jagang asli berupa parit yang dibangun melingkari beteng. Kedalamannya pun mencapai tujuh meter. Pada masa penjajahan kolonial Belanda, jagang merupakan bagian pertahanan dari bangunan beteng. "Kami tidak mengeruk sampai tujuh meter, karena akan merusak situs di bawahnya," kata Nursatwika.

Selain pembukaan jagang beteng keraton, agenda 2013 adalah memfungsikan kembali jembatan buka tutup di beteng Vredeburg. Jembatan yang dibuka tutup itu tidak ditarik dengan hidrolik, melainkan dengan cara manual seperti awal mulanya, yakni dengan kerekan. Juga air mancur yang mengucurkan air yang memancarkan airnya seperti menari dipasang di sekitar jagang. Taman pada sisi selatan jembatan akan difungsikan sebagai tempat publik untuk menyaksikan proses buka tutup jembatan dan air mancur yang menari yang hanya pada waktu-waktu tertentu.

"Jadi masyarakat akan niteni (menandai), kapan jembatan dibuka dan air mancur menari. Harapannya menarik wisatawan," kata Nursatwika.

Wakil Jogja Heritage Society Dharma Gupta menyatakan, tantangan pengembalian bentuk bangunan cagar budaya seperti aslinya adalah dana untuk ganti rugi. Lantaran banyak lokasi di sekitar beteng keraton yang menjadi hunian warga. Jagang beteng Vredeburg juga tidak dibuka keseluruhan karena akan menerabas Monumen Serangan Umum 1 Maret.

"Buat saja aturan, bahwa warga boleh tinggal di kawasan beteng hingga meninggal dunia. Setelah itu, ya kembali ke keraton karena itu tanah keraton," kata Dharma.

Aturan tersebut dinilai Dharma member kepastian kapan pembukaan jagang dilakukan secara penuh. Lantaran setiap orang dipastikan akan mati. Aturan tersebut minimal diatur dalam peraturan gubernur. "Kalau negosiasi tidak ada kepastian waktunya," kata Dharma.

Menurut Dharma, jagang yang akan dibuka nantinya adalah jagang beteng di kawasan alun-alun selatan.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

31 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

53 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya