Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 1)  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 13 Oktober 2012 06:39 WIB

Pulau Kanawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Cornila Desyana

TEMPO.CO , Labuan Bajo - Kanawa, nama pulau itu. Letaknya masih berada dalam wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur. Kira-kira hanya satu jam pelayaran dari Pelabuhan Pelni di Labuan Bajo. Itu pun menggunakan kapal kecil dengan motor berkecepatan rendah.

Dalam peta pariwisata Indonesia, Pulau Kanawa tidak terkenal seperti lokasi wisata lain. Tapi di buku wisata mancanegara, seperti Lonely Planet, tanah ini begitu direkomendasikan. Sebab ada sebuah resort di sana. Kanawa Island Diving namanya.

Berdasarkan review dari Lonely Planet, saya memutuskan bertandang ke Pulau Kanawa, Senin, 1 Oktober 2012. Waktu itu saya tidak berjalan sendiri. Melainkan bersama teman seperjalanan, Famega Syavira serta Vennie Melyani. Dengan bantuan petugas agen pariwisata dari Mega Tour Komodo, Vincent, kami mendapatkan satu tempat menginap di Pulau Kanawa untuk semalam.

Sayangnya, kami tak kebagian kamar berupa bungalo. Sebab rumah peristirahatan itu hanya ada 14 buah dan sudah terisi semua. Yang tersisa tinggal hut atau gubuk menyerupai saung serta tenda. Tidak berencana berkemah, kami pun memilih saung. Tanpa pendingin ruangan atau kipas angin. Bahkan untuk kamar mandi, kami harus berbagi dengan tamu lainnya.

Untuk menginap di Kanawa, kami harus membayar Rp 300 ribu plus pajak Rp 30 ribu per saung. Harga itu sudah termasuk biaya perahu untuk pulang-pergi dari Pelabuhan Pelni Labuan Bajo serta sarapan pagi. Kalau beruntung mendapatkan bungalow berkamar mandi pribadi, tarifnya sekitar Rp 350 ribu dengan pajak 10 persen. Sedangkan biaya tidur di tenda sewa sebesar Rp 100 ribu. “Kalau bawa tenda sendiri, biayanya Rp 80 ribu,” kata Vincent.

Mendengar kata gubuk, kami sedikit merasa khawatir akan kondisinya. Tak ada AC atau kipas angin, bisa-bisa kegerahan ketika tidur. Belum lagi posisi kamar mandi yang jauh dari saung. Serta listrik yang hanya menyala pukul 17.00-23.00. Pasti menyeramkan bila ke kamar mandi malam-malam. Begitulah pikiran kami. Serba negatif. Tapi apa daya. Hanya tinggal fasilitas itu yang tersisa.

“Jangan khawatir, Kanawa indah sekali. Tidak akan menyesal menginap di sana,” kata Vincent seakan berusaha menenangkan kami.

Sesuai jadwal pengelola Pulau Kanawa, kapal pengangkut tamu mengangkat sauh di Labuan Bajo sekitar pukul 11.30. Selain kami bertiga, ada dua lagi tamu mancanegara. Dan bersama kami, terdapat setumpuk semen, beberapa kerat minuman soda, dan bahan pangan. Semuanya itu untuk keperluan resort Pulau Kanawa.

Satu jam berlalu. Pulau Kanawa sudah di depan mata. Dermaga yang ada bukanlah terbangun dari susunan bata dan semen, melainkan hanya rakitan kayu. Udara memang tengah terik pada saat itu. Tapi dari jauh saja sudah terlihat bila tanah itu begitu eksotis. Jajaran bungalow berdiri pada tepi pantai, di antara pohon yang setengah meranggas.

Melihat itu, saya langsung terbayang Pulau Hawaii. Ada pasir putih, hijau pohon kelapa, dan bau asin laut. Tak ketinggalan goyangan penari hula-hula, lelaki penabuh gendang, dan kalungan bunga sebagai penyambut tamu. Sayang, tiga hal terkahir itu hanya ada di bayangan saja. (Baca lanjutannya pada Bulan Madu di Pulau Kanawa Bagian 2)

CORNILA DESYANA

Berita terpopuler lainnya:
Setengah Polos, Model Tabrak 7 Orang
Mantan FBI Sarankan Indonesia Belajar Ke Singapura

Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro

3 Bahasa Terpopuler di Indonesia

Saat Diperiksa, Model Penabrak 7 Orang Malah Joget

DPR Akhirnya Loloskan Anggaran Gedung KPK

Alamat Model yang Tabrak Tujuh Korban Ternyata Palsu

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

11 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya