TEMPO.CO, Mataram - Adanya kapal cepat yang menghubungkan Bali ke pulau wisata Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara dinilai membantu mendatangkan wisatawan mancanegara. Sebab, kapal cepat itu membawa penumpang langsung dari Benoa, Serangan dan Padang Bai di Bali. Setiap hari ada 18 kapal cepat yang masing-masing memuat 20-30 orang atau rata-rata keseluruhannya 400-an orang.
Meskipun menguntungkan wisatawan dan pengusaha kapal, kapal cepat tersebut kurang memberi manfaat bagi warga setempat. "Tidak ada kontribusi terhadap masyarakat sekitar. Kalau bisa ditutup saja atau setidaknya dibatasi karena tidak menguntungkan masyarakat," kata Kepala Dinas Kebudyaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Aryadi, sewaktu berbicara di depan peserta Forum Konsolidasi dan Kordinasi Pemasaran Pariwisata se-NTB, Rabu, 26 September 2012.
Menurut dia, perjalanan wisatawan yang langsung menggunakan kapal cepat dari Bali ke Gili Trawangan tidak banyak mendatangkan keuntungan belanja kepada masyarakat setempat. Keuntungan juga tidak dirasakan oleh angkutan lokal mulai dari taksi hingga perahu motor milik Koperasi Karya Bahari.
Kapal cepat tersebut mampu menempuh perjalanan singkat sekitar 1,5-2 jam. Ongkosnya Rp 350 ribu. Berbeda jika harus menggunakan kapal feri yang ongkosnya relatif murah, yakni Rp 15 ribu, tetapi memerlukan waktu cukup lama karena harus berpindah angkutan mulai ke Pelabuhan Padang Bai di Bali hingga dari Pelabuhan Lembar ke Bangsal di Kabupaten Lombok Utara sebelum menyeberang menggunakan perahu motor ke Gili Trawangan.
Demikian pula jika hendak menumpang pesawat udara. Selain ongkosnya relatif sama dengan kapal cepat, wisatawan masih harus berpindah angkutan lagi dari Bandara Internasional Lombok ke Bangsal yang jaraknya sejauh 75 kilometer.
Akan tetapi, usulan untuk menghentikan angkutan kapal cepat itu tidak didukung Kepala Bidang Pariwisata Dinas Perhubungan Pariwisata dan Komunikasi Informasi Kabupaten Lombok Utara, Abdul Azis. Sebab, kata dia, perjalanan wisatawan melalui kapal feri atau pesawat udara dinilai bukan pilihan sebagian besar wisatawan. "Ini masalah efisiensi waktu. Kasihan Kabupaten Lombok Utara kalau wisatawannya tidak jadi ke Gili Trawangan," ujarnya.
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Gili Trawangan pada tahun 2011 sebanyak 154.475 orang dan wisatawan nusantara (wisnu) 14.103 orang. Namun, tahun ini, sampai Agustus 2012 saja wisatawan mancanegara yang datang ke Gili Trawangan sebanyak 214.585 dan wistawan nusantara 22.732 orang.
Wisatawan juga penyumbang pendapatan terbesar. Dari pajak hotel restoran saja mereka menyumbang Rp8 miliar dari pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak Rp15 miliar. Pendapatan pajak hotel restoran terbesar diperoleh dari Vila Ombak sebanyak Rp 4 miliar.
Azis mengakui bahwa penumpang kapal cepat yang datang dari Bali belum dikenai pungutan apa pun. Namun ia mengatakan bahwa sebenarnya kapal cepat itu sudah memberikan kompensasi kepada Koperasi Karya Bahari. Untuk calon penumpang yang hendak meninggalkan Gili Trawangan dikenai pungutan Rp 20 ribu per orang.
Menurut Abdul Azis, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah membuat peraturan daerah yang akan berlaku mulai tahun 2013 mendatang. Setiap wisman yang datang akan dipungut retribusi Rp 5 ribu dan wisnu Rp 2 ribu.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita terkait
VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan
1 hari lalu
Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri
Baca SelengkapnyaASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata
1 hari lalu
Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia
Baca SelengkapnyaRiset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif
1 hari lalu
Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.
Baca SelengkapnyaBanjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama
4 hari lalu
Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?
5 hari lalu
Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.
Baca SelengkapnyaJepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji
5 hari lalu
Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang
Baca SelengkapnyaPertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri
5 hari lalu
Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.
Baca SelengkapnyaBupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan
5 hari lalu
Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.
Baca SelengkapnyaDongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya
6 hari lalu
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.
Baca Selengkapnya11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan
6 hari lalu
Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya