Sultan Khawatir Pertumbuhan Cepat Hotel di Yogya  

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 07:28 WIB

Tripadvisor.co.id

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertumbuhan hotel baru di Yogyakarta dinilai terlalu cepat sehingga dikhawatirkan menjadi boomerang bagi pertumbuhan investasi yang lebih baik.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan untuk tahun 2012 ini saja akan ada 17 hotel baru yang akan berdiri di Yogyakarta dengan sekitar 1.000 kamar. Pendirian hotel-hotel baru tersebut setelah adanya perizinan dari pemerintah tingkat dua.

“Saya malah khawatir hal ini berdampak buruk bagi investasi itu sendiri,” kata Sultan ketika menemui rombongan anggota DPR RI Komisi X di Kompleks Kepatihan Senin petang, 23 April 2012.

Sultan khawatir jika pertumbuhan hotel tersebut tak terkendali, akan mematikan hotel-hotel yang selama ini telah dibangun pihak investor. “Kalau nanti okupansi hotel di DIY turun semua, akan sulit menarik investor baru," kata Sultan.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DI Yogyakarta sendiri mencatat kamar yang dimiliki hotel di wilayah DI Yogyakarta saat ini telah mencapai 7.000 kamar lebih, dengan tingkat hunian masih kurang dari 60 persen.

Sultan mengaku pihaknya masih kesulitan untuk mengkoordinasikan persoalan rencana pembangunan hotel pada pemerintah kabupaten/kota di DIY terkait pemberian izin bagi hotel baru. “Pemerintah provinsi tidak mempunyai wewenang itu, sehingga perizinan masih di tingkat Kabupaten/Kota,” kata dia.

Sekretaris PHRI Provinsi DI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono mengatakan hal serupa. Ia khawatir pertambahan hotel secara tak terkendali itu akan menurunkan okupansi hotel yang telah ada. Terlebih, saat ini okupansi hotel-hotel di sekitar kawasan Jalan Malioboro pada long weekend juga telah menunjukkan indikasi penurunan okupansi rata-rata 10-15 persen.

''Biasanya libur panjang pada akhir minggu okupansi di Malioboro mencapai 90 persen. Sekarang tak lebih 80 persen,'' kata dia. Dengan kondisi ini dia berharap pemerintah memperbaiki infrastruktur obyek wisata daerah dan mendorong investor mengembangkan tempat wisata alternatif di Yogya, tidak terpusat di kota.

Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta Andung Prihadi mengatakan sektor wisata masih menjadi primadona bagi daerah itu karena menjadi penyumbang utama pendapatan daerah mencapai 48 persen di samping bidang pendidikan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

36 menit lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

6 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

7 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya