TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertumbuhan hotel baru di Yogyakarta dinilai terlalu cepat sehingga dikhawatirkan menjadi boomerang bagi pertumbuhan investasi yang lebih baik.
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan untuk tahun 2012 ini saja akan ada 17 hotel baru yang akan berdiri di Yogyakarta dengan sekitar 1.000 kamar. Pendirian hotel-hotel baru tersebut setelah adanya perizinan dari pemerintah tingkat dua.
“Saya malah khawatir hal ini berdampak buruk bagi investasi itu sendiri,” kata Sultan ketika menemui rombongan anggota DPR RI Komisi X di Kompleks Kepatihan Senin petang, 23 April 2012.
Sultan khawatir jika pertumbuhan hotel tersebut tak terkendali, akan mematikan hotel-hotel yang selama ini telah dibangun pihak investor. “Kalau nanti okupansi hotel di DIY turun semua, akan sulit menarik investor baru," kata Sultan.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi DI Yogyakarta sendiri mencatat kamar yang dimiliki hotel di wilayah DI Yogyakarta saat ini telah mencapai 7.000 kamar lebih, dengan tingkat hunian masih kurang dari 60 persen.
Sultan mengaku pihaknya masih kesulitan untuk mengkoordinasikan persoalan rencana pembangunan hotel pada pemerintah kabupaten/kota di DIY terkait pemberian izin bagi hotel baru. “Pemerintah provinsi tidak mempunyai wewenang itu, sehingga perizinan masih di tingkat Kabupaten/Kota,” kata dia.
Sekretaris PHRI Provinsi DI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono mengatakan hal serupa. Ia khawatir pertambahan hotel secara tak terkendali itu akan menurunkan okupansi hotel yang telah ada. Terlebih, saat ini okupansi hotel-hotel di sekitar kawasan Jalan Malioboro pada long weekend juga telah menunjukkan indikasi penurunan okupansi rata-rata 10-15 persen.
''Biasanya libur panjang pada akhir minggu okupansi di Malioboro mencapai 90 persen. Sekarang tak lebih 80 persen,'' kata dia. Dengan kondisi ini dia berharap pemerintah memperbaiki infrastruktur obyek wisata daerah dan mendorong investor mengembangkan tempat wisata alternatif di Yogya, tidak terpusat di kota.
Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta Andung Prihadi mengatakan sektor wisata masih menjadi primadona bagi daerah itu karena menjadi penyumbang utama pendapatan daerah mencapai 48 persen di samping bidang pendidikan.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terkait
Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang
36 menit lalu
Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore
2 hari lalu
Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?
3 hari lalu
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.
Baca Selengkapnya4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah
3 hari lalu
Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.
Baca SelengkapnyaTaliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian
3 hari lalu
Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya
4 hari lalu
Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun
6 hari lalu
Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaIuran Wisata untuk Siapa
7 hari lalu
Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaTerkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina
10 hari lalu
BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai
11 hari lalu
Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya